Kerap Disangka Kesemutan Biasa, Waspadai Gejala Neuropati pada Penderita Diabetes
Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior - Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMA) Personal Healthcare di P&G Health AMA menjelaskan bahwa masalah neuropati periferi ini merupakan masalah kesehatan yang kerap dilewatkan masyarakat. Padahal, penanganan yang tepat merupakan langkah utama dalam pencegahan masalah ini.
Masalah kesehatan yang kurang didiagnosis merupakan salah satu penyebab terjadinya keparahan pada suatu penyakit. Hal ini termasuk pada kondisi neuropati yang biasa dialami oleh penderita diabetes.
Aalok Agrawal, Wakil Presiden Senior - Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMA) Personal Healthcare di P&G Health AMA menjelaskan bahwa masalah neuropati periferi ini merupakan masalah kesehatan yang kerap dilewatkan masyarakat. Padahal, penanganan yang tepat merupakan langkah utama dalam pencegahan masalah ini.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
"Neuropati merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi namun kerap tidak disadari. Setidaknya 1 dari 10 orang dan 1 dari 2 penderita diabetes mengalami masalah neuropati perifer ini," terang Agrawal dalam 'Virtual Exclusive Asia Pacific Media Roundtable' dari P&G Health mengenai 'Demystifying Neuropathy'.
"Sebanyak 80 persen dari masalah kesehatan ini kerap tidak terdiagnosis dan menderita dalam diam," sambungnya.
Neuropati perifer merupakan salah satu masalah sistem saraf perifer yang paling umum dialami orang dewasa. Masalah ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem saraf tubuh karena berbagai hal seperti konsumsi alkohol, inflamasi, infeksi, atau kekurangan nutrisi dan vitamin.
"Sejauh ini, prevalensi penyebab masalah ini di seluruh dunia adalah karena diabetes," terang Dr Rainer Freynhagen dalam kesempatan yang sama.
dr. Freynhagen yang menjabat di Kepala Departemen Anestesiologi, Kedokteran Perawatan Kritis & Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing di Jerman ini menyebut sejumlah gejala yang biasanya kerap muncul ketika pasien mengalami masalah neuropati ini.
"Gejalanya bisa bermacam-macam, namun yang umum terjadi adalah mati rasa, sakit, rasa terbakar, serta kesemutan di kaki dan tangan," terangnya.
Gejala yang cukup umum dari masalah neuropati ini menjadikannya kerap tidak terdeteksi lebih awal. Kondisi ini disebabkan karena rasa tak nyaman yang muncul ini kerap tidak terlalu parah untuk dikenali.
Pasien Baru Menyadari ketika Gejala sudah Parah
Biasanya, pasien baru menyadari masalah ini ketika kondisi mereka sudah cukup parah.
"Satu dari dua pasien yang mengalami neuropati diabetes akan mengalami neuropati diabetes yang menyakitkan," terang dr. Freynhagen.
"Kondisi ini kemudian akan disertai gejala seperti depresi, kecemasan serta kualitas tidur yang buruk sehingga menyebabkan turunnya kualitas hidup," sambungnya.
Kerapnya masalah kesehatan ini terlewat adalah karena kurangnya kewaspadaan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan mengenai gejala dan masalah yang dialami. Pasalnya, pasien biasanya baru mengeluhkan kondisi mereka ketika rasa sakit sudah tidak tertahankan.
Pada masa mendatang, masalah neuropati ini diperkirakan akan menjadi masalah yang besar jika tidak kunjung diatasi. Pasalnya pada 2050 mendatang, diperkirakan terdapat 808 juta orang yang akan menderita masalah diabetes neuropati ini.
Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes tipe 1 (dengan usia 20-59 tahun) di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022 lalu. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, dan peringkat ke-34 dari 204 negara dalam skala global.
Di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika sendiri, bahkan diperkirakan jumlah penderita diabetes akan mencapai 603 juta pada tahun 2045, dengan perkiraan 50 persen pasien diabetes mengalami neuropati dan kekurangan vitamin B. Diagnosis awal bagi pasien bisa menjadi cara tepat untuk mencegah masalah neuropati ini semakin parah dan memburuk.
Harus Disadari oleh Pasien Pra-Diabetes
Tingginya risiko neuropati ini tak hanya dihadapi oleh penderita diabetes saja. Kondisi ini juga berisiko dialami oleh pasien pra-diabetes dan gejala-gejala masalah ini biasanya bahkan sudah muncul sebelum seorang pasien divonis diabetes.
"Pada pasien pra-diabetes, biasanya sudah muncul sejumlah gejala sehingga penting bagi pasien untuk menyadari kondisi neuropati yang dialami karena mereka juga berisiko tinggi," terang dr. Freynhagen.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Inna Eiberger dari Global Medical Leader di P&G Nerve Care Franchise menjelaskan pentingnya konsultasi dengan dokter. Hal ini terutama penting pada pasien yang merasa sejumlah gejala yang mengarah kepada neuropati.
"Ketika mengalami kondisi, jangan langsung mengonsumsi obat terlebih dahulu, tapi sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapat diagnosis agar perawatan yang bisa diberikan tepat," saran dr. Eiberger.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kesadaran seseorang terhadap gejala neuropati yang dialami tubuh merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Konsultasi dengan dokter juga penting untuk mendapat diagnosis yang tepat dan menentukan dalam pencegahan atau pengobatan di masa mendatang.
"Jadi sebaiknya publik di Indonesia melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum diputuskan mereka akan menggunakan produk pengobatan tertentu yang berbasis penambahan berbagai vitamin B alami seperti yang dikembangkan P&G untuk regenerasi saraf, terangnya.
dr. Eiberger sendiri menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian mengenai penanganan diabetes neuropati ini. Pasalnya masalah yang muncul masih cukup rumit dengan berbagai kondisi dan gejala.
"Hingga saat ini masih belum ada magic bullet yang bisa menyelesaikan masalah ini sepenuhnya," terangnya.
Dalam permasalahan neuropati ini, menyadari gejala lebih awal merupakan kunci untuk mencegah masalah ini semakin parah dan rumit. Konsultasi dengan dokter untuk penanganan neuropati merupakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan ini.
(mdk/RWP)