Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Sebelum seseorang mengalami diabetes, terdapat kondisi pra-diabetes yang mungkin terjadi dan bisa dikenali.
Sebelum seseorang mengalami diabetes, terdapat kondisi pra-diabetes yang mungkin terjadi dan bisa dikenali.
-
Apa itu prediabetes? Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
-
Apa yang dimaksud dengan prediabetes? Prediabetes adalah kondisi dimana seseorang mengalami peningkatan kadar gula darah di atas normal namun tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan menderita diabetes tipe 2.
-
Apa itu Pradiabetes? Pradiabetes adalah kondisi medis di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2 yang sebenarnya.
-
Mengapa prediabetes berbahaya? Prediabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan komplikasi kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
-
Apa saja gejala-gejala Pradiabetes yang perlu diwaspadai? Gejala-gejala prediabetes dapat termasuk peningkatan rasa haus dan rasa lapar, sering buang air kecil, kelelahan, serta penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Orang-orang dengan prediabetes juga mungkin mengalami kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki, serta luka yang lambat sembuh.
-
Kenapa Pradiabetes berbahaya? Meskipun kadar gula darah pradiabetes belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2, kondisi ini bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak ditangani.
Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Pra-diabetes adalah kondisi yang muncul sebelum seseorang mengalami diabetes tipe 2. Istilah "pra-diabetes" merujuk pada tingkat glukosa darah yang lebih tinggi dari biasanya, namun belum mencapai tingkat yang memenuhi kriteria untuk diagnosis diabetes tipe 2.
Dalam pra-diabetes, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang dikenal sebagai resistensi insulin, atau tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengontrol kadar glukosa darah secara optimal.
Ini menandakan risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di masa mendatang, meskipun masih ada peluang untuk mencegah atau memperlambat kemunculan kondisi ini melalui perubahan gaya hidup yang sehat. Ada dua jenis pra-diabetes yang umum:
- Bagaimana Cara Mencegah Prediabetes Berkembang Menjadi Diabetes, Kenali Faktor Risiko dan Terapkan Langkah-langkah Pencegahan yang Tepat
- Kenali Apa Itu Diabetes 1,5, Tipe yang Kerap Tidak Disadari Penderitanya
- Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan
- Gejala Pradiabetes yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gangguan Glukosa Puasa Tidak Normal (Impaired Fasting Glucose/IFG)
Terjadi ketika kadar glukosa darah puasa (setelah tidak makan selama minimal 8 jam) berada dalam kisaran yang lebih tinggi dari kadar normal, tetapi belum mencapai ambang batas untuk diagnosis diabetes.
Toleransi Glukosa Terganggu (Impaired Glucose Tolerance/IGT)
Terjadi ketika kadar glukosa darah 2 jam setelah makan berada dalam kisaran yang lebih tinggi dari kadar normal, tetapi belum cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes.
Kedua kondisi ini menunjukkan adanya gangguan dalam metabolisme glukosa dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Orang dengan pra-diabetes juga berisiko mengalami komplikasi kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Tanda-tanda pra-diabetes mungkin tidak selalu jelas atau nyata. Namun, ada beberapa gejala atau tanda yang dapat menjadi petunjuk adanya gangguan dalam metabolisme glukosa. Beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul pada pra-diabetes meliputi:
Penurunan Toleransi terhadap Glukosa
Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, kadar gula darah mungkin meningkat lebih dari biasanya, meskipun masih dalam kisaran normal.
Kelelahan
Rasa lelah yang berlebihan dan kehilangan energi dapat menjadi gejala pra-diabetes karena gangguan dalam penggunaan glukosa oleh tubuh.
Kehausan dan Sering Buang Air Kecil
Perubahan pola buang air kecil yang meningkat dapat menjadi tanda pra-diabetes karena kadar glukosa yang lebih tinggi dalam darah dapat menyebabkan peningkatan produksi urin.
Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas
Meskipun tidak selalu terjadi, beberapa orang dengan pra-diabetes mungkin mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan pra-diabetes akan mengalami gejala. Beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala sama sekali, dan pra-diabetes sering kali didiagnosis melalui tes darah rutin atau tes glukosa puasa.
Cara Pencegahan Pra-Diabetes:
Mengadopsi Gaya Hidup Sehat
Perubahan gaya hidup yang sehat adalah langkah penting dalam mencegah atau memperlambat kemunculan diabetes tipe 2. Ini termasuk menjaga pola makan seimbang, menghindari makanan olahan dan berlebihan dalam konsumsi gula, serta meningkatkan asupan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein berkualitas.
Aktivitas Fisik Teratur
Berolahraga secara teratur membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko resistensi insulin. Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik moderat atau 75 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi setiap minggu.
Menjaga Berat Badan yang Sehat
Menjaga berat badan yang sehat dengan mengadopsi pola makan seimbang dan aktif secara fisik sangat penting dalam pencegahan diabetes. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, menurunkan sekitar 5-7 persen dari berat badan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam mencegah diabetes tipe 2.
Menghindari Kebiasaan Merokok dan Minuman Beralkohol Berlebihan
Merokok dan minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Berhenti merokok dan mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko tersebut.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan mengukur kadar glukosa darah dapat membantu mendeteksi adanya perubahan pada tubuh dan mengambil langkah-langkah pencegahan sejak dini.
Mengelola Stres
Stres yang berlebihan dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko diabetes. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, olahraga, atau kegiatan yang menyenangkan dapat membantu menjaga keseimbangan hormonal dan mengurangi risiko diabetes.
Penting untuk diingat bahwa pra-diabetes bukanlah diagnosis diabetes, melainkan peringatan untuk mengambil tindakan guna mengurangi risiko mengembangkan diabetes tipe 2. Konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan panduan dan rencana yang sesuai untuk mengelola kondisi tersebut.