Ketahui Faktor Penyebab Terjadinya Speech Delay pada Anak
Terjadinya speech delay pada anak bisa muncul akibat sejumlah faktor.
Keterlambatan bicara atau speech delay menjadi salah satu tantangan besar dalam tumbuh kembang anak yang perlu dikenali dan ditangani sejak dini. Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi terjadinya speech delay pada anak, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Dalam webinar bertajuk "Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak", Fitri menjelaskan bahwa faktor intrinsik merupakan penyebab dari speech delay tipe sekunder. Faktor ini disebabkan oleh gangguan internal yang meliputi kelainan organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, serta keterlambatan perkembangan atau maturation delay.
-
Bagaimana orang tua bisa membantu anak mengatasi speech delay? Meskipun speech delay dapat menimbulkan keprihatinan, ada langkah-langkah yang dapat diambil oleh orangtua untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
-
Mengapa speech delay bisa berdampak buruk untuk perkembangan anak? Ketika kondisi speech delay tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan anak.
-
Apa saja redflag anak mengalami speech delay? Berikut adalah beberapa redflag yang dapat membantu orangtua mendeteksi apakah anak mereka mengalami speech delay.
-
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak berbicara? Cara pertama dan paling penting untuk membantu anak berbicara adalah dengan mengajaknya berbicara sejak bayi.
-
Bagaimana cara orang tua mengajak anak berbicara? Anda bisa mengajak anak berbicara dengan cara:- Mengucapkan kata-kata sederhana dan jelas, seperti "mama", "papa", "makan", "minum", "tidur", dan lain-lain.- Menirukan suara atau kata-kata yang diucapkan anak, dan memberikan respon positif, seperti tersenyum, mengangguk, atau memuji.- Menceritakan hal-hal yang terjadi di sekitar, seperti "lihat, itu burung", "kita mau ke pasar", "ini baju warna merah", dan lain-lain.- Menanyakan pertanyaan sederhana, seperti "kamu mau apa?", "kamu suka main apa?", "kamu lapar?", dan lain-lain.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
Dengan kata lain, speech delay tipe sekunder ini terjadi karena adanya masalah kesehatan yang mendasari anak, baik yang berkaitan dengan fungsi organ-organ tubuh maupun kondisi neurologis yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berbicara.
Di sisi lain, faktor ekstrinsik menjadi penyebab speech delay tipe primer. Faktor ini lebih terkait dengan aspek-aspek eksternal yang terjadi di sekitar anak, seperti kurangnya stimulasi dan pola asuh yang tidak mendukung perkembangan bahasa anak.
Dilansir dari Antara, menurut Fitri, "Kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh yang permisif, misalnya menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, tetapi hanya melalui gestur."
Fitri memberikan contoh bagaimana pola asuh yang permisif ini dapat memperburuk keterlambatan bicara pada anak. Ketika anak menginginkan sesuatu dan hanya menunjuk atau meraih tanpa bicara, orang tua seringkali langsung memenuhi keinginannya dengan harapan agar anak tidak menangis. Namun, hal ini sebenarnya menghilangkan kesempatan bagi anak untuk belajar berbicara dengan benar.
“Ini tidak memberi kesempatan anak belajar dengan benar. Harus diperbaiki dengan bahasa ucap,” tegasnya.
- 8 Potret Moana, Anak Ria Ricis yang Alami Speech Delay: Upaya Terapi, Dokter Anak, dan Ruqyah
- Stimulasi Cegah Anak Terlambat Bicara Penting Dilakukan, Terutama untuk Dijauhkan dari Gawai
- 6 Cara Atasi Masalah Speech Delay pada Anak yang Bisa Dilakukan Orangtua di Rumah
- Jangan Diremehkan! ini Ciri-Ciri Anak Speech Delay atau Keterlambatan Bicara
Pola asuh yang overprotektif juga berisiko mempengaruhi kemampuan bicara anak. Ketika orang tua terlalu melindungi dan selalu memenuhi semua kebutuhan anak tanpa memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri, anak kehilangan momen penting untuk mengasah keterampilan komunikasinya.
Lebih lanjut, kesalahan dalam metode pembelajaran bahasa juga berpotensi menghambat perkembangan bicara anak. Fitri menjelaskan bahwa memaksa anak untuk belajar lebih dari satu bahasa (bilingual) pada usia dini, tanpa adanya pendampingan yang tepat, bisa membingungkan anak. Ini berisiko membuat anak kesulitan dalam memahami kosakata dan konsep bahasa secara menyeluruh. Anak seharusnya diberikan kesempatan untuk mempelajari satu bahasa secara mendalam sebelum diperkenalkan dengan bahasa lain.
"Anak-anak tidak bisa langsung mengucapkan kata-kata tanpa melalui tahapan pengenalan dan pemahaman terlebih dahulu," ungkap Fitri. Setiap tahap ini harus dilakukan secara bertahap dan didukung dengan stimulasi yang tepat dari lingkungan sekitarnya.
Dalam menghadapi speech delay pada anak, penting bagi orang tua untuk tidak hanya mengenali gejalanya, tetapi juga memahami akar penyebabnya. Dengan demikian, orang tua bisa mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam memberikan dukungan bagi anak. Jika orang tua merasa bahwa kemampuan bicara anak tidak berkembang sesuai dengan usianya, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan yang berkompeten agar penanganan dapat dilakukan secara optimal.