Konsumsi Kalori Masyarakat Meningkat, Jumlah Anak Stunting di Indonesia Menurun
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan menunjukkan angka stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Angka ini menurun dibanding data Riskesdas 2013, yang mencapai 37,8 persen.
Jumlah anak di bawah lima tahun yang mengalami stunting di Indonesia diketahui menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jumlah menurunnya stunting ini disebabkan karena meningkatnya konsumsi kalori masyarakat berpendapatan rendah.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kementerian Kesehatan menunjukkan angka stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen. Angka ini menurun dibanding data Riskesdas 2013, yang mencapai 37,8 persen.
-
Kenapa gizi buruk bisa jadi penyebab gigi berlubang? Gizi buruk ternyata juga bisa memicu gigi berlubang. Hal ini dikarenakan tubuh kekurangan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D. Masalah ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan membuat gigi lebih rentan terhadap serangan bakteri penyebab plak yang menyebabkan gigi berlubang.
-
Siapa penemu burjo? Ide jualan burjo pertama kali datang dari seorang pria asal Kuningan, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama Salim.
-
Bagaimana mereka menghadapi cuaca buruk? Tenda yang mereka bangun tidak bisa menahan derasnya hujan dan kencangnya angin. Keadaan ini pun berlangsung selama 20 jam hingga memasuki hari kelima.
-
Kenapa mengucek mata bisa berdampak buruk? Setiap kali seseorang mengucek mata, tekanan pada mata meningkat, yang seiring waktu dapat merusak kornea dan menyebabkan penipisan, menurut Chen.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Apa aja dampak buruk dari gigi gingsul? Dampak buruk gigi gingsul adalah kondisi yang harus diwaspadai. Gigi gingsul seringkali dianggap sebagai tanda keberuntungan atau daya tarik estetika, namun di balik senyum manis yang ia ciptakan, tersembunyi potensi masalah kesehatan yang serius.
Menurut Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/BAPPENAS peningkatan konsumsi makanan per kapita memengaruhi penurunan angka stunting.
"Tahun lalu, konsumsi makanan per kapita di Indonesia meningkat sekitar 5 persen. Bahkan konsumsi kalori pada masyarakat berpendapatan rendah meningkat sekitar 8 persen," kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementrian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Arifin Rudiyanto sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com.
Pada tahap kondisi tersebut, tingkat stunting untuk anak di bawah lima tahun di Indonesia turun 7 persen dibanding 2013.
Prevalensi kekurangan berat badan (wasting) menurut Riskesdas 2018 pada anak di bawah lima tahun juga turun 2 persen menjadi 10 persen. Riskesdas 2013 sebelumnya kekurangan berat badan di angka 12 persen.
Peningkatan konsumsi per kapita diikuti dengan pendapatan orang Indonesia yang juga naik. Kini, Indonesia berada dalam kondisi transisi ekonomi, yakni kondisi pertumbuhan pendapatan lebih dari 5 persen per tahun.
"Permintaan akan makanan tumbuh lebih dari 4 persen. Adanya perubahan ini tidak bisa dihindari. Ya, karena pertumbuhan ekonomi kita yang cukup cepat. Terlebih lagi ada urbanisasi dan perubahan gaya hidup," Arifin menambahkan.
Faktor-faktor di atas berdampak pada ketahanan pangan dan gizi masyarakat. Indonesia terus berjuang mencapai keberlanjutan dan produktivitas sistem pangan dan gizi.
Reporter: Fitri Haryanti Harsono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Jangan Langsung Anggap Anak Berbadan Kecil Sebagai Korban Stunting
Genetik Ternyata Juga Bisa Jadi Penyebab Munculnya Stunting pada Anak
Pernikahan Usia Dini Bisa Jadi Penyebab Utama Stunting
Penyebab stunting pada anak dan cara mencegahnya sejak dini
Mengenal stunting pada anak dan cara mengenalinya