Manakah yang lebih menggemukkan, gula atau lemak?
Jadi saat berdiet, manakah yang harus dipangkas terlebih dahulu?
Anda sedang berupaya untuk menurunkan berat badan? Tentu saja Anda mencoba untuk rajin berolahraga dan berdiet untuk memerangi lemak di tubuh Anda.
Diet mempunyai tujuan untuk membatasi asupan kalori di dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah gula, dua hal yang selama ini dianggap sebagai penyebab bertambahnya lemak di dalam tubuh.
Namun pertanyaannya, manakah yang lebih berbahaya bagi tubuh? Gula atau lemak?
Seperti dilansir dari appforhealth.com, lemak memberikan kalori dengan jumlah dua kali lebih banyak yaitu sekitar 9 kalori per gram dibandingkan dengan gula yang hanya memiliki 4 kalori per gram.
Namun kemudian diadakan sebuah penelitian yang melibatkan remaja yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi gula. Hasilnya makanan yang mempunyai zat gula yang tinggi akan mengaktifkan sel di dalam otak yang merangsang nafsu makan sehingga membuat mereka merasa ingin mengonsumsi makanan secara terus menerus yang berakibat dengan bertambahnya berat badan.
Dari penelitian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa ternyata kedua zat makanan tersebut mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan. Makanan penuh gula akan merangsang nafsu makan Anda menjadi lebih besar sedangkan makanan penuh lemak juga berbahaya karena memberikan banyak kalori di dalam tubuh Anda. Oleh karena itu batasi kedua zat makanan di atas jika Anda ingin program penurunan berat badan Anda berlangsung dengan sukses.
Baca juga:
Diet kentang, turunkan berat badan dengan tetap kenyang
Cemilan Anda cerminan kondisi tubuh
Hati-hati, sering galau bikin wanita sulit punya anak
Ladies, ini manfaat TIDAK cukur bulu kemaluan bagi aktivitas seksual
-
Bagaimana cara memilih diet yang aman dan sehat? Cara menentukan diet yang tepat kedua dengan pastikan untuk melakukannya yang sehat dan aman. Kebanyakan orang melakukan diet dengan langsung mengubah secara drastis pola makan sehari-hari. Hal ini tidak benar dilakukan. Sebaiknya lakukan diet dengan sehat dan aman. Jika diet dilakukan secara ekstrem, tubuh berisiko mengalami kekurangan nutrisi penting, membuat hormon tidak stabil, dan malah menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Bagaimana cara memperkuat daya ingat selain makan makanan sehat? Olahraga secara rutin tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan otak. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak, yang membantu dalam memelihara sel-sel saraf dan mendukung pembentukan memori baru.
-
Bagaimana cara memilih makanan yang tepat untuk diet sehat? Nggak hanya mengontrol asupan lemak di dalam tubuh, penting juga nih untuk tetap selektif memilih jenis makanan yang dikonsumsi. Ada beberapa alternatif makanan sehat bernutrisi yang bisa dicoba untuk mencegah timbunan lemak di perut. Misalnya saja makanan tinggi serat dan kaya karbohidrat kompleks seperti sayur, buah dan gandum. Selain itu, makanan tinggi protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan kacang-kacangan. Terakhir, makanan dengan lemak sehat seperti alpukat, kedelai dan yogurt.
-
Kenapa minuman sehat penting saat diet? Ketika Anda sedang menurunkan berat badan, konsumsi makanan dan minuman sehari-hari merupakan hal yang perlu diperhatikan.
-
Apa saja tips makan sehat untuk penderita diabetes? Tips makan sehat untuk penderita diabetes yang pertama adalah dengan memilih karbohidrat sehat. Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh, tetapi juga dapat mempengaruhi kadar gula darah. Pilihlah karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah, yaitu jenis karbohidrat yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan tinggi. Contoh karbohidrat sehat adalah biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan produk susu tanpa pemanis. Hindari karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan sereal instan.