Mengapa badan penderita kanker jadi kurus?
Hingga 80% orang dengan kanker stadium lanjut mengalami penurunan berat badan dan cachexia (kakeksia)
Menantu politisi Hatta Rajasa, Adara Taista, meninggal dunia karena kanker kulit. Sebelum meninggal, tubuhnya semakin kurus dan tidak lagi sesegar 5 bulan lalu, saat dirinya menikah dengan Rasyid Rajasa, Desember 2017 silam.
Berat badan yang semakin turun ternyata umum terjadi pada penderita kanker. Sekitar 40% orang penderita kanker tahap awal akan mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan alasannya.
-
Apa itu Kanker Tiroid? Kanker Tiroid adalah Kanker yang Menyerang Kelenjar Tiroid, Ketahui Gejala dan Penyebabnya Jika bisa kita sadari sejak dini, kanker ini masih bisa disembuhkan.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
Hingga 80% orang dengan kanker stadium lanjut mengalami penurunan berat badan dan cachexia (kakeksia). Kakeksia merupakan kondisi penurunan berat badan disertai penurunan massa otot yang parah.
Menurut dr. Kartika Mayasari dari situs Klik Dokter, kondisi ini merupakan efek samping umum dari penyakit jangka panjang seperti kanker, dan menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kematian.
Penurunan berat badan dan kakeksia ini juga akan diikuti keluhan lain seperti kelelahan, badan lemas, kehilangan energi serta sulit melakukan aktivitas sehari-hari.
Beberapa penyebab yang sering dihubungkan dengan penurunan berat badan yang terjadi pada penderita kanker adalah:
1. Perubahan sistem metabolisme, yaitu proses tubuh dalam mengurai makanan dan mengubahnya menjadi energi.
2. Mual dan muntah yang biasanya terjadi saat penderita sedang melakukan perawatan kemotherapi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
3. Sembelit
4. Kesulitan menelan
5. Hilangnya rasa pada makanan
6. Depresi
7. Rasa sakit yang sedang dirasakan.
Cara mengatasi penurunan berat badan pada penderita kanker
Menghilangkan efek samping adalah bagian penting dari perawatan dan pengobatan kanker. Sangat penting untuk mengelola penurunan berat badan yang berhubungan dengan kanker untuk kenyamanan dan kesejahteraan penderita kanker itu sendiri.
Berikut ini adalah cara untuk mengatasi penurunan berat badan yang terjadi pada penderita kanker:
1. Tingkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Tanyakan kepada tim perawatan kesehatan Anda berapa banyak kalori yang Anda butuhkan.
2. Tambahkan makanan ringan. Konsumsilah makanan ringan dengan kalori tinggi di antara waktu makanan utama. Meski demikian, Anda perlu meminta pendapat dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenisnya agar makanan yang dikonsumsi tidak menurunkan fungsi kerja obat.
3. Lakukan evaluasi mandiri. Catat makanan yang semakin membuat Anda mual setelah mengonsumsi makanan tersebut. Sebisa mungkin hindarilah mengonsumsi makanan tersebut. Jangan lupa juga untuk memberikan informasi pada ahli gizi yang merawat Anda tentang hal ini.
4. Proaktif dengan tenaga medis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi yang merawat Anda tentang makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan harus dihindari saat perawatan.
5. Konsumsi obat antimual. Atasi keluhan mual dengan mengonsumsi obat antimual seperti ondansentron, metoclopramide atau yang lain dengan pengawasan dokter. Pengurangan rasa mual dan muntah juga dapat memperbaiki penurunan berat badan Anda secara signifikan.
6. Berikan nutrisi lewat pembuluh darah. Jika memang Anda sama sekali tidak bisa menelan makanan, sebaiknya berikan nutrisi melalui pembuluh darah. Nutrisi yang diberikan lewat infus akan langsung masuk melalui pembuluh darah tanpa melewati saluran pencernaan terlebih dahulu.
Penurunan berat badan jika terjadi terus menerus maka akan menyebabkan tubuh Anda sulit meningkatkan daya tahan tubuh. Kondisi daya tahan tubuh yang prima inilah yang menjadi kunci keberhasilan terapi penderita kanker.
(mdk/ita)