Menghela Napas Tidak Selalu Berarti Buruk, Ini Sejumlah Manfaat Kesehatan dari Melakukannya
Menghela napas ternyata memberikan dampak kesehatan yang kerap tidak kita ketahui.
Sering menghela napas, mungkin Anda berpikir itu hanya sekadar tanda kelelahan atau kebosanan. Namun, tahukah Anda bahwa menghela napas sebenarnya memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh? Sering kali, tubuh kita memberi sinyal untuk bernapas lebih dalam, dan menghela napas adalah cara alami untuk menanggapi sinyal tersebut. Tidak hanya membantu tubuh kembali ke ritme pernapasan yang lebih sehat, tetapi juga memiliki efek positif lainnya yang jarang kita sadari.
Menghela napas atau "sighing" adalah proses alami tubuh yang melibatkan tarikan napas dalam dan hembusan napas yang lebih lama dari biasanya. Ternyata, kegiatan ini bukanlah sesuatu yang perlu Anda khawatirkan, melainkan sebuah mekanisme tubuh yang memberi tahu kita untuk bernapas lebih dalam.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana cara menjaga pankreas agar tetap sehat? Pankreas adalah organ vital yang berperan penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme tubuh. Pankreas memiliki dua fungsi utama, yaitu menghasilkan enzim pencernaan yang membantu menguraikan makanan di dalam usus, dan menghasilkan hormon yang mengatur kadar gula darah, yaitu insulin dan glukagon.
-
Bagaimana Nunung menjaga kesehatannya? Lebih berhati-hati soal makanan "Kalau makanan lebih hati-hati, nggak kayak dulu daging merah, bakar-bakaran terus kayak makanan bahan pengawet, agak dikurangi. Manis, juga karena itu pemicu," tuturnya.
-
Bagaimana cara mengatasi sesak napas secara alami? Ada beberapa cara mengatasi sesak napas secara alami yang bisa Anda coba, antara lain: Bernapas dalam-dalam melalui perut. Cara ini bisa membantu Anda menghirup lebih banyak udara dan mengendurkan otot-otot pernapasan.Duduk dengan posisi tubuh sedikit membungkuk. Cara ini bisa membantu Anda membuka saluran napas dan mengurangi tekanan pada dada.Berdiri menyandar pada dinding. Cara ini bisa membantu Anda menstabilkan tubuh dan memperluas rongga dada. Berbaring dengan bantal di bawah kepala dan lutut. Cara ini bisa membantu Anda mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah.Menggunakan uap dengan tambahan minyak esensial. Uap ini bisa membantu Anda melegakan hidung tersumbat dan mengurangi peradangan pada saluran napas.Menggunakan kipas angin portabel yang diarahkan ke wajah. Kipas angin ini bisa membantu Anda merasakan sensasi udara segar dan mengurangi rasa sesak. Mempraktikkan proning position. Posisi ini adalah posisi berbaring tengkurap dengan bantal di bawah dada, pinggul, dan kaki. Posisi ini bisa membantu Anda meningkatkan oksigenasi paru-paru dan mengurangi risiko komplikasi paru-paru.Menggunakan oksigen portabel. Oksigen portabel adalah alat yang bisa membantu Anda mendapatkan pasokan oksigen tambahan. Oksigen portabel bisa membantu Anda mengatasi sesak napas yang disebabkan oleh penyakit paru-paru kronis, gagal jantung, atau Covid-19.
-
Bagaimana petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien? Petugas kesehatan dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan menerapkan beberapa praktik aman dalam memberikan pelayanan.
-
Kapan menahan lapar bisa mengganggu kesehatan pencernaan? Menahan lapar terlalu lama juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti gastritis atau sakit maag. Saat perut kosong, asam lambung terus diproduksi, yang bisa mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan peradangan.
Dalam tubuh kita, medula oblongata di otak berfungsi mengatur pernapasan, dan memberikan perintah kepada tubuh untuk menyesuaikan laju dan kedalaman napas berdasarkan sinyal dari tubuh. “Medula oblongata adalah pusat pernapasan yang mengatur laju pernapasan secara otomatis, merespons perubahan kadar karbon dioksida dan oksigen dalam darah,” ujar Dr. Steve Yang, seorang dokter spesialis pernapasan dari Mount Elizabeth Hospital dilansir dari CNA.
Penyebab dan Manfaat Menghela Napas
Ketika tubuh tidak bernapas dengan benar, misalnya akibat stres, kecemasan, atau kebiasaan bernapas yang salah, tubuh akan memberi isyarat dengan menghela napas dalam. Menurut Jaclyn Chow, seorang fisioterapis utama di Heart & Lung Physio, pernapasan dangkal—di mana kita lebih banyak bernapas melalui mulut—dapat meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah, yang akhirnya memicu tubuh untuk menghela napas lebih dalam agar keseimbangan gas dalam tubuh kembali normal. Ini adalah mekanisme tubuh untuk mencegah penumpukan karbon dioksida, yang bisa menyebabkan rasa pusing, gelisah, atau bahkan kesemutan pada tangan dan kaki.
Salah satu alasan mengapa kita lebih cenderung menghela napas adalah karena tubuh ingin memperbaiki pernapasan dangkal atau hipoventilasi yang kita lakukan sehari-hari tanpa kita sadari. Kondisi ini sering terjadi ketika kita terlalu fokus atau tertekan, seperti saat bekerja di depan komputer atau mengejar tenggat waktu. Menghela napas membantu mengatur kedalaman napas, sehingga tubuh mendapatkan cukup oksigen dan mengurangi kadar karbon dioksida yang berlebihan dalam tubuh.
Menurut Chow, menghela napas juga memainkan peran penting dalam meningkatkan pertukaran gas di paru-paru. Proses ini membantu membuka area kecil di paru-paru yang disebut alveoli, yang memungkinkan oksigen lebih efektif dipindahkan ke dalam darah dan karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh. “Menghela napas membantu memperbesar permukaan paru-paru dan meningkatkan pertukaran gas,” katanya.
Sighing dan Sistem Saraf Parasimpatis
Namun, manfaat menghela napas tidak hanya terbatas pada perbaikan fisik saja. Aktivitas ini juga berdampak positif pada sistem saraf tubuh kita. Menghela napas dapat merangsang sistem saraf parasimpatis, yang berfungsi menenangkan tubuh dan menurunkan detak jantung serta tekanan darah. Dr. Yang menjelaskan bahwa menghela napas dapat memberikan efek menenangkan, membuat tubuh berfungsi dalam mode ‘rest and digest’ atau beristirahat dan mencerna. Ini adalah kondisi yang lebih sehat dibandingkan dengan 'fight or flight' yang dipicu oleh stres dan kecemasan.
Profesor David Spiegel dari Stanford University School of Medicine menambahkan bahwa pernapasan dalam yang dilakukan dengan menghela napas dapat memberikan rasa tenang yang cepat. “Pernapasan dalam memberi efek menenangkan yang jauh lebih cepat daripada teknik pernapasan lainnya,” ungkapnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya menghela napas sebagai salah satu cara tubuh kita untuk meredakan ketegangan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menghela Napas vs Pernapasan Dalam
Meskipun menghela napas dan pernapasan dalam memiliki kesamaan, keduanya memiliki perbedaan dalam cara kerja dan manfaatnya. Dr. Yang menjelaskan bahwa menghela napas melibatkan penghembusan napas yang lebih panjang dan memanfaatkan elastisitas alami paru-paru untuk mengeluarkan udara. Sementara pernapasan dalam dilakukan secara sadar dan aktif, melibatkan otot-otot pernapasan untuk memperdalam napas. Namun, pernapasan dalam juga dapat memiliki efek samping jika tidak dilakukan dengan benar, seperti hiperventilasi, yang justru bisa menyebabkan perasaan cemas atau pusing.
Manfaat Lain dari Sighing
Bahkan, menurut Prof. Spiegel, ada teknik pernapasan yang disebut 'cyclic sighing' yang dapat memberikan manfaat lebih besar bagi kesehatan mental dan fisik. Teknik ini melibatkan pernapasan dalam melalui hidung hingga paru-paru terisi penuh, diikuti dengan hirupan napas lebih dalam untuk memperluas paru-paru, lalu menghembuskan napas dengan sangat perlahan. Lakukan teknik ini selama lima menit setiap hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Sebagai tambahan, teknik pernapasan lain yang bisa mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi adalah ‘box breathing’, yang memfokuskan pada durasi pernafasan dan penahanan napas. Kedua teknik ini dapat membantu menenangkan tubuh dan meningkatkan suasana hati.
Bagi mereka yang merasa kesulitan dengan teknik pernapasan yang lebih kompleks, Chow menyarankan untuk kembali ke dasar dan memfokuskan pada pernapasan diafragma atau pernapasan perut. Dengan melakukan pernapasan secara perlahan dan mendalam, kita bisa memperoleh manfaat serupa tanpa perlu berusaha keras. “Ambil 'break' pernapasan sepanjang hari, dengan menghembuskan napas lebih lama daripada menarik napas,” kata Chow.
Menghela napas memang bukan sekadar kebiasaan fisik semata. Itu adalah sinyal tubuh untuk kembali ke cara bernapas yang lebih sehat. Mulailah fokus pada pernapasan Anda—ternyata, napas yang kita ambil dengan penuh kesadaran bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan jiwa kita.