Merokok atau obesitas, mana yang lebih mematikan?
Obesitas dan kebiasaan merokok memang sama-sama merusak kesehatan. Namun mana yang paling mematikan?
Obesitas adalah salah satu jenis penyakit yang bisa membahayakan kesehatan dan memicu penyakit lainnya. Obesitas dipicu oleh kebiasaan dan gaya hidup yang tak sehat. Di sisi lain, kebiasaan merokok seringkali dianggap sama berbahayanya dengan obesitas. Namun apakah benar bahwa keduanya memiliki efek yang sama pada kesehatan?
Dr Steven grover dan koleganya dari McGill University mengamati 4.000 pria dan wanita untuk mengetahuinya. Mereka mengukur BMI partisipan dan mengukur harapan hidup mereka. Hasilnya, diketahui bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki harapan hidup tiga tahun lebih pendek daripada yang memiliki berat badan ideal. Sementara itu, mengalami obesitas ternyata bisa mengurangi harapan hidup mereka hingga enam tahun.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa yang menjadi faktor utama meningkatnya kasus obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Disebutkan, penyebab naiknya kasus obesitas berasal dari pendapatan masyarakat yang cenderung lebih tinggi dari ibu kota. Hal ini memicu pemilihan makanan dan minuman yang tidak tepat secara standar gizi.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
Lantas bagaimana dengan kebiasaan merokok? Apakah merokok sama berbahayanya dengan obesitas, atau obesitas justru lebih mematikan daripada merokok?
Sebuah penelitian yang diungkap oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa kebiasaan merokok bisa mengurangi usia seseorang hingga 10 tahun. Seperti halnya orang yang mengalami obesitas, menjadi perokok kronis juga bisa memicu penyakit lainnya seperti arthritis, kanker, kerusakan sistem kekebalan tubuh, penyakit paru-paru, penyakit gusi, kardiovaskular, dan peradangan, seperti dilansir oleh Care2 (09/12).
Bisa ditarik kesimpulan bahwa di antara keduanya, merokok masih lebih berbahaya jika dibandingkan dengan obesitas. Namun tentu saja bukan berarti Anda harus tetap merasa aman karena merasa obesitas dan tidak merokok, karena keduanya sama-sama berbahaya.
Anda juga tak perlu khawatir, jika Anda adalah perokok aktif dan mengalami obesitas, masih ada cara untuk menghindari efek berbahaya dari keduanya. Penelitian mengungkap bahwa perokok yang berhenti merokok sebelum berusia 34 tahun bisa mendapatkan kembali 10 tahun kehidupannya yang berisiko hilang karena kebiasaan merokok. Sementara untuk orang yang obesitas, salah satu caranya adalah berusaha menurunkan berat badan, menjalani gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Baca juga:
Lawan obesitas dengan konsumsi ekstrak kentang
Cegah diabetes dan obesitas dengan minum kopi!
Awas, obesitas bisa rusak jantung secara diam-diam!
Daun ini diklaim ampuh hentikan kebiasaan merokok
Sulit berhenti merokok? Segera periksa kesehatan otak
Ini alasan kenapa merokok bikin pria cepat mati!