Merokok ganja bisa turunkan risiko diabetes?
Orang yang merokok ganja diketahui memiliki risiko diabetes 16 persen lebih rendah.
Anda tentu telah mengetahui efek negatif dari merokok ganja. Namun ternyata ganja juga memiliki manfaat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang secara rutin merokok ganja memiliki risiko terkena diabetes lebih rendah.
Pengguna ganja memiliki tingkat insulin yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan kontrol gula darah yang lebih baik. Jika kaitan antara ganja dan pencegahan diabetes diperjelas, maka kemungkinan peneliti akan mengembangkan perawatan diabetes menggunakan zat dalam ganja, yaitu THC (tetrahydrocannabinol).
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Siapa yang berisiko lebih tinggi terkena diabetes? Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan termasuk serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Medicine ini menemukan bahwa orang yang merokok ganja dengan rutin memiliki tingkat insulin 16 persen lebih rendah dibanding dengan orang yang tak pernah merokok ganja.
Mereka yang menggunakan ganja juga diketahui memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil, sementara lingkar pinggang yang besar bisa meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
Saat ini ganja secara umum digunakan pada pasien yang terkena kanker atau mengalami rasa sakit yang parah. Penggunaan ganja sebagai obat diperbolehkan di 18 negara bagian Amerika, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/05).
Penelitian ini mengamati 4.657 pasien. Sekitar 579 orang menggunakan ganja, 1.975 menggunakan ganja di masa lalu tetapi sudah berhenti, dan 2.013 orang tidak pernah menggunakan ganja. Insulin dan glukosa kemudian diukur melalui sampel darah setelah partisipan puasa selama sembilan jam.
Hasilnya, pengguna ganja memiliki tingkat insulin 16 persen lebih rendah dibandingkan orang yang tak pernah menggunakan ganja sama sekali. Murray Mittleman dari Cardiovascular Epidemology Research Unit di Beth israel Deaconess Medical Center juga menjelaskan bahwa pada penelitian sebelumnya peneliti menemukan tingkat obesitas dan diabetes yang lebih rendah pada pengguna ganja.
Meski zat dalam tanaman ganja diketahui bisa mengontrol insulin dan mencegah diabetes, akankah Indonesia memperbolehkan penggunaan ganja untuk pengobatan?
(mdk/kun)