Obat diabetes bahayakan pankreas
Obat yang efektif untuk penderita diabetes ternyata bisa menyebabkan peradangan pankreas.
Tak semua obat sehat. Terkadang obat untuk menyembuhkan satu penyakit juga bisa berbahaya untuk organ tubuh yang lain. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa obat diabetes jenis tertentu bisa meningkatkan risiko peradangan pankreas.
Terapi glucagonlike peptide 1 (GLP-1) adalah terapi yang biasa digunakan untuk penderita diabetes. Sebelumnya terapi yang mengandung exenatide ini telah banyak dikaitkan dengan peradangan pankreas pada hewan dan pasien dalam skala kecil.
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Siapa yang berisiko lebih tinggi terkena diabetes? Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan termasuk serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
"Terapi terbaru dan risikonya baru diuji ketika penelitian selesai. Kami harus mengetahui bahwa obat ini sangat efektif untuk penderita diabetes, namun juga bisa berbahaya untuk organ lain," ungkap Dr Sonal Singh dari Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore, seperti dilansir oleh Reuters (28/02).
Peradangan pankreas atau pankreatitis adalah kondisi yang langka namun lebih banyak ditemui pada pasien diabetes tipe-2. Singh menjelaskan bahwa peradangan ini terjadi pada tiga dari 1.000 orang yang memiliki diabetes.
Untuk penelitian terbaru ini peneliti menggunakan data dari 1.269 pasien diabetes berusia 18 hingga 64 tahun yang memiliki peradangan pankreas. Peneliti kemudian membandingkan data pasien tersebut dengan 1.269 pasien diabetes yang tidak memiliki peradangan pankreas.
Hasilnya, secara keseluruhan mereka menemukan bahwa 87 pasien diabetes yang mengalami peradangan pankreas menggunakan terapi GLP-1, dibandingkan hanya 58 pasien diabetes yang tidak memiliki peradangan pankreas.
Singh berpendapat bahwa hasil penelitian ini belum cukup untuk membuat pasien waspada. Meski begitu, perlu diperhatikan mengenai pengobatan yang akan digunakan oleh pasien diabetes agar tidak mengalami risiko yang buruk.
(mdk/kun)