Obesitas membuat tubuh kekurangan vitamin D
Obesitas, kondisi yang disebut-sebut sebagai penyebab dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke, dan kanker.
Obesitas, kondisi yang disebut-sebut sebagai penyebab dari penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke, dan beberapa jenis kanker. Kini penelitian terbaru bahkan menyebutkan obesitas juga membuat tubuh kekurangan vitamin D.
Penelitian dalam jurnal PLOS Medicine tersebut tepatnya mengklaim kalau obesitas menyebabkan tubuh kekurangan vitamin D, sementara kekurangan vitamin D sendiri hanya memberi dampak kecil terhadap risiko obesitas.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Kenapa penting untuk diet bagi penderita obesitas? Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyakit serius yang sering terkait dengan obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke, dan diabetes.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
"Kekurangan vitamin D adalah masalah yang sering dipantau oleh ahli kesehatan di seluruh dunia. Jika selama ini banyak orang fokus pada kurangnya paparan sinar matahari, kita sebaiknya tidak lupa kalau obesitas juga ternyata memicu kekurangan vitamin D," jelas Dr Elina Hypponen dari University College London, seperti yang dikutip dari CBS News (06/02).
Vitamin D diproduksi tubuh ketika sinar ultraviolet diserap oleh kulit. Beberapa makanan sebenarnya juga bisa memberi asupan vitamin D pada tubuh.
Sementara fungsi vitamin D adalah sebagai penjaga suplai kalsium dan penyerapannya dalam usus. Secara tidak langsung, vitamin D punya peran penting dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, vitamin D juga membantu pertumbuhan sel, menjaga kerja sistem imun, dan menurunkan risiko inflamasi.
"Asupan makanan dan genetik berperan dalam memicu obesitas. Tetapi penelitian ini juga sebaiknya diperhatikan kalau keluar rumah, melakukan aktivitas fisik, atau sekadar mengajak anjing jalan-jalan perlu dilakukan. Hal itu demi menurunkan risiko obesitas dan menjaga kadar vitamin D dalam tubuh," saran David Haslam dari National Obesity Forum yang tidak terlibat dalam penelitian.
Di dalam penelitian, sebanyak 42.000 responden terlibat dan diperiksa BMI (body mass index) dan kadar vitamin D dalam tubuhnya.
Peneliti lantas menemukan, pada setiap 10 persen kenaikan BMI, ada penurunan vitamin D sebesar 4 persen dalam tubuh responden. Artinya, obesitas memang benar-benar membuat tubuh semakin kekurangan vitamin D.
(mdk/riz)