Orang Tua Perlu Waspada, Mengompol dan Cepat Lapar Jadi Tanda Diabetes pada Anak
Munculnya diabetes pada anak-anak bisa menunjukkan suatu tanda yang sangat khas. Hal ini adalah kondisi sering mengompol dan cepat lapar pada anak.
Munculnya diabetes pada anak-anak bisa menunjukkan suatu tanda yang sangat khas. Hal ini adalah kondisi sering mengompol dan cepat lapar pada anak.
-
Apa itu diabetes tipe 1 pada anak? "Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,"
-
Bagaimana cara mengontrol diabetes tipe 2 pada anak? "Pada diabetes tipe 2 fase awal bisa dikontrol dengan memodifikasi gaya hidup agar lebih sehat. Olahraga, mengatur pola makan, kalau sudah remaja bisa dengan intermittent fasting... Intinya gaya hidup yang sehat itu bisa membalikkan diabetes di awal-awal,"
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko diabetes di usia muda? Untuk meminimalisir risikonya, terdapat beberapa cara mencegah diabetes usia muda yang bisa dilakukan. Mulai dari makan makanan sehat, olahraga teratur, hingga membatasi konsumsi gula.
-
Bagaimana cara menangani diabetes tipe 1 agar anak bisa tumbuh normal? Meskipun diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, namun dengan penanganan yang baik, anak-anak bisa tumbuh dan menjalani kehidupan mereka seperti anak-anak sehat pada umumnya.
-
Bagaimana cara mencegah diabetes di usia muda? Jaga Berat Badan Tetap Ideal: hal ini penting karena obesitas menjadi pemicu remaja terkena diabetes tipe 2.
Orang Tua Perlu Waspada, Mengompol dan Cepat Lapar Jadi Tanda Diabetes pada Anak
Dokter spesialis anak dari divisi endokrinologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A (K), memperingatkan orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak, terutama jika anak sering mengompol dan cepat lapar.
“Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani beberapa waktu dilansir dari Antara.
Ghaisani menyarankan pemantauan gejala lain yang dapat menunjukkan adanya diabetes pada anak. Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.
Dokter menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menegakkan diagnosis diabetes tipe 1 pada anak yang menunjukkan gejala-gejala tersebut. Pemeriksaan gula darah anak menjadi salah satu cara untuk memverifikasi diagnosis.
“Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” kata dia.
Ghaisani menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap risiko diabetes pada anak. Banyak yang salah menganggap bahwa diabetes biasanya hanya terjadi pada usia lanjut.
“DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat,” kata Ghaisani.
Menurutnya, diabetes melitus tipe 1 sering teridentifikasi ketika kondisi anak sudah memburuk, bahkan dalam kondisi kritis.
“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.
Dalam kondisi parah tersebut, anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti kesulitan bernapas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan kejang.
Ghaisani menjelaskan bahwa diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas dalam menghasilkan insulin yang cukup.
"Kesadaran akan risiko ini perlu ditingkatkan dengan pengawasan tumbuh kembang anak yang lebih cermat," tegasnya.