[Part 2] Ini yang wanita harus ketahui tentang kanker payudara
Ingin tahu tentang fator risiko, terapi dan pencegahan kanker payudara? Yuk, simak di sini!
Pada part sebelumnya, telah dipaparkan mengenai tipe, stadium, tanda dan gejala, serta berbagai jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Nah, pada part kedua ini, kamu bisa mengetahui tentang faktor-faktor yang bisa membuat kamu berada dalam risiko kanker payudara, pilihan terapi yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pengobatan, serta pencegahan yang bisa kamu lakukan.
Faktor Risiko
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana cara mengobati Kanker Tiroid? Pengobatan kanker tiroid tergantung pada jenis, stadium, dan kondisi pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan adalah: • Operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid (tiroidektomi), yaitu prosedur bedah yang bertujuan untuk menghilangkan tumor dan jaringan kanker dari kelenjar tiroid.
-
Apa saja cara mengatasi kanker pankreas? Cara mengatasi kanker pankreas disesuaikan dengan stadium, bagian pankreas yang terinfeksi kanker, serta kondisi kesehatan penderita. Adapun tujuan pengobatan ini untuk menyingkirkan sel kanker agar tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Berikut sejumlah cara mengatasi kanker pankreas, antara lain: Radioterapi Cara mengatasi kanker pankreas yang pertama adalah radioterapi. Cara ini dilakukan untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan sinar-X atau proton. Jenis terapi ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah tindakan bedah.Radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi. Umumnya, gabungan pengobatan ini diakukan sebelum tindakan bedah untuk mengecilkan ukuran sel kanker sehingga lebih mudah diangkat. Operasi Cara ini dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar ke organ tubuh lain. Beberapa jenis operasi yang biasanya dilakukan, yaitu prosedur bedah Whipple, pankreatektomi distal, dan pankreatektomi total. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kanker pankreas bisa diatasi dengan tindakan opersi. Misalnya saja pada kanker yang sudah menyebar ke pembuluh darah besar. Sebab, risiko terjadinya komplikasi akibat tindakan operasi justru akan lebih besar pada kondisi tersebut. Kemoterapi Cara mengatasi kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi. Cara ini dilakukan dengan memberikan obat khusus untuk membunuh sel kanker. Pemberian obat bisa tunggal atau kombinasi, bisa berupa obat oral, infus, atau suntik.Kemoterapi bisa dilakukan pada kanker pankreas stadium awal atau lanjut untuk mengecilkan ukuran atau mengendalikan pertumbuhan sel kanker.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
Berikut ini merupakan deretan faktor yang bisa membuat seseorang berada dalam risiko terkena kanker payudara.
- Usia: Mayoritas kasus kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
- Faktor genetik: Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker payudara.
- Kontrasepsi oral: Menggunakan kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama.
- Menstruasi dini: Perempuan yang menstruasi pertamanya sebelum usia 12 tahun.
- Riwayat penyakit: perempuan dengan riwayat tumor jinak pada payudara lebih berisiko mengalami kanker payudara.
- Kehamilan pertama di usia tua: Melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun.
- Menopause usia lanjut: Perempuan yang mengalami menopause di atas usia 52 tahun.
- Pola hidup tidak sehat: Obesitas atau kelebihan berat badan setelah menopause, jarang berolahraga, merokok, serta mengonsumsi alkohol dan makanan berlemak secara berlebihan.
- Tidak menyusui
Pilihan Terapi
Saat seseorang telah didiagnosis menderita kanker payudara, ada beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker payudara.
1. Pembedahan
Pengambilan jaringan kanker atau pengangkatan payudara. Pembedahan dibagi ke dalam tiga kategori, dilihat dari luasnya jaringan yang diangkat.
- Lumpektomi
Pengangkatan sel kanker dan jaringan sekitarnya dengan tetap berupaya mempertahankan penampilan asli payudara.
- Mastektomi Sebagian
Pengangkatan sel kanker serta jaringan sekitar dengan luas yang lebih besar, dibandingkan pada lumpektomi.
- Mastektomi Total
Pengangkatan sel kanker serta seluruh payudara, untuk mencegah sel tumor muncul kembali.
Dokter akan menentukan pembedahan mana yang paling sesuai dengan melihat karakteristik sel kanker
serta kondisi yang nyaman untuk pasien.
2. Radioterapi
Terapi ini adalah terapi menggunakan sinar berkekuatan tinggi seperti sinar-x dan sinar gama untuk menghancurkan sel kanker.Radioterapi biasanya dilakukan setelah pembedahan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker ataupun sebelum pembedahan disertai kemoterapi, untuk memperkecil ukuran sel kanker. Radioterapi juga bisa digunakan tanpa pembedahan pada pasien kanker payudara stadium lanjut untuk meringankan gejala.
3. Kemoterapi
Terapi ini adalah terapi menggunakan pemberian obat untuk memperkecil ukuran sel kanker, mencegah sel kanker tumbuh kembali paska operasi, mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien dengan sel kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain. Pengobatan kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker dan sel normal lainnya, antara lain folikel rambut, sumsum tulang dan sel pada mulut. Hal ini menyebabkan kemoterapi sering diasosiasikan dengan berbagai efek samping seperti kelelahan, rambut rontok, hilang nafsu makan dan mulut yang kering.
4. Terapi target
Terapi target (atau sering juga disebut agen biologis) adalah pendekatan baru dalam terapi kanker. Terapi ini secara spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat, lemah ataupun hancur. Karena bekerja secara spesifik pada targetnya, terapi ini tidak menyerang sel-sel normal yang membelah diri dengan cepat seperti pada kemoterapi.
5. Terapi hormon
Terapi hormon adalah terapi yang bekerja dengan menghambat hormon progresteron dan estrogen. Hormon-hormon ini dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara, terutama jenis kanker payudara yang pertumbuhannya tergantung pada reseptor hormon.
Pencegahan
Pencegahan terbaik yang bisa kamu lakukan terhadap kanker payudara adalah dengan mempertahankan gaya hidup yang sehat. Selain itu, berikut ini merupakan beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus menurunkan risiko terkena kanker payudara.
1. Mempertahankan berat badan ideal
- Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai jenis kanker termasuk kanker payudara.
- Jaringan lemak meningkatkan produksi estrogen, yang jika berlebihan sering dikaitkan dengan pemicu kanker payudara.
- Batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi.
2. Aktif berolahraga
- Dewasa: Lakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, minimal 75 hingga 150 menit dalam satu minggu.
- Anak dan remaja: Lakukan olahraga dengan intensitas tinggi selama 1 jam, minimal 3x dalam seminggu.
3. Konsumsi makanan sehat
- Mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Pilih makanan yang tergolong whole grain atau produk makanan yang menggunakan biji-biji serealia utuh seperti gandum, jagung dan quinoa.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai kanker payudara yang harus kamu tahu. Mengenali kanker payudara sejak dini adalah salah satu faktor penting yang menyumbang pada proses penyembuhan yang lebih baik. Semoga bermanfaat!
(mdk/SRA)