Pengenalan Tekstur Jadi Hal Penting dalam Kenalkan MPASI pada Anak
Dr dr Dian Pratamastuti, SpA mengungkapkan bahwa MPASI merupakan fase ketika anak akan mulai belajar tentang hal baru. Seperti belajar makan, eksplorasi indera pengecap, penglihatan, dan peraba.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan hal yang tak bisa disepelekan dan butuh persiapan matang. Jenis makanan serta waktu pemberian makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
tentunya harus dipersiapkan dengan matang. Mulai dari memilih jenis makanan yang tepat hingga waktu pemberiannya yang tak boleh terlewat.
-
Apa pengertian dari parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Bagaimana posyandu membantu orang tua dalam menjaga kesehatan anak? Dengan deteksi dini berbagai masalah kesehatan dan pemberian informasi yang tepat, posyandu membantu mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana cara memastikan kucing hamil tetap sehat dan anak-anaknya berkembang dengan baik? Merawat kesehatan kucing yang sedang hamil tidak hanya tanggung jawab, tetapi juga keharusan. eriksakan kucing secara berkala ke dokter hewan untuk memastikan kesehatannya dan perkembangan anak-anak dalam kandungannya. Dokter hewan dapat memberikan saran dan perawatan yang dibutuhkan untuk menjaga kucing dan keturunannya tetap sehat.
Berkaitan dengan hal ini, Dr dr Dian Pratamastuti, SpA mengungkapkan bahwa MPASI merupakan fase ketika anak akan mulai belajar tentang hal baru. Seperti belajar makan, eksplorasi indera pengecap, penglihatan, dan peraba.
Serta, MPASI turut menjadi fase anak akan berkenalan dengan tekstur makanan untuk pertama kalinya. Menurut Dian, pengenalan pada tekstur makanan anak inilah yang menjadi salah satu tahap terpenting dan jangan sampai terlambat.
Hal tersebut lantaran bila terlambat, anak berisiko mengalami gangguan oromotor. Akibatnya, tantangan pemberian MPASI menjadi bertambah dan berujung pada risiko stunting yang meningkat.
"Anak makan terlalu lama, susah mengunyah karena gangguan oromotor. Lho, kok bisa? Ya, karena pengenalan MPASI naik teksturnya terlambat," ujar Dian beberapa waktu lalu.
"Sudah umur enam bulan, bubur saring. Tujuh delapan bulan harus bubur kasar, eh enggak, ini masih bubur halus saja. Maka 12 bulan sudah harus makan nasi keluarga, nasi biasa. Eh, masih makan bubur saja (karena gangguan oromotor)," tambahnya.
Seperti diketahui, MPASI masuk dalam satu tahapan terpenting untuk mencegah stunting. Pasalnya, stunting dapat dicegah lewat 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang mana MPASI termasuk dalam periode waktu itu.
Kenalkan Tekstur Makanan pada Anak
Lebih lanjut Dian mengungkapkan, mengenalkan tekstur makanan pada anak harus didasari oleh usia. Bukan dilihat berdasarkan faktor lain seperti gigi.
"Kenaikan tekstur makanan anak tidak berdasarkan tumbuhnya gigi, tapi berdasarkan usia. Semakin anak cepat makan padat, maka kandungan makanan padatnya akan membentuk ototnya lebih baik dibandingkan kelamaan makan bubur halus," kata Dian.
Dian menambahkan, masalah lainnya yang biasa ditemui saat MPASI adalah anak memiliki alergi pada makanan tertentu. Namun, saat mengetahui anak memiliki alergi, bukan berarti anak tidak boleh diberikan makanan lain yang serupa.
"Tantangan lainnya dalam pemberian MPASI adalah bayi mengalami alergi makanan tertentu. Nah, kalau yang ini segera konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk sama-sama dipilihkan, dicarikan makanan yang cocok untuknya," kata Dian.
"Ingat, jangan mentang-mentang anaknya alergi makanan tertentu, langsung dipantang seterusnya, enggak. Kita masih punya jenis protein lain untuk digantikan sebagai pengganti makanan yang diduga alergi," tambahnya.
Hal Penting Saat Memberikan MPASI
Dalam kesempatan yang sama, DIan mengungkapkan masih ada sederet tantangan lain yang biasanya ditemui saat proses memberikan MPASI. Seperti soal pemberian ASI yang tidak disesuaikan.
"Ibu tidak paham setelah diberi MPASI, (bertanya) 'Kok bayi saya menyusunya kurang ya dok ya'. Jelas, namanya sudah makan, pasti frekuensi menyusuinya sudah akan berkurang," ujar Dian.
Belum berhenti di sana, Dian mengungkapkan bahwa dirinya masih menemukan orangtua yang gagal memberikan MPASI pada anak lantaran susu yang diberikan terlalu banyak.
"Masih saya temui banyak orangtua gagal memberikan MPASI, karena apa? Susu masih diberikan banyak-banyak pada saat MPASI. Akhirnya mereka gagal dalam pemberian makan. Anak GTM. Bayi menolak dikasih makan. Kenyang terus, karena susunya kebanyakan," kata Dian.
Dian menjelaskan, berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) UKK Nutrisi Metabolik, pemberian cairan per hari untuk bayi adalah 100 ml. Takaran itu kemudian harus dikalikan dengan berat badan.
"Contoh nih, bayinya berat 8 kilo di 6 bulan, jadi dia butuh 800 ml air per hari. Jadi ASI atau susu formula hanya butuh 600 ml itu maksimal. Jadi tolong dong 200 ml nya adalah cairan bebas diantaranya air putih, kuah sayur, air kaldu," kata Dian.
"Jadi jangan banyak nyusu, harus belajar banyak MPASI. Makanan padat (harus) diperkenalkan," tegasnya.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com