Pengobatan tradisional Cina meraih Nobel Kedokteran 2015
Cerita tentang Nobel kedokteran tahun ini datang dari pengobatan tradisinal Cina. Temukan cerita mengesankannya di sini!
Sebuah berita mengesankan datang dari dunia pengobatan, penghargaan Nobel 2015 dalam psikologi dan pengobatan telah dimenangkan oleh seorang peneliti yang telah menghabiskan sebagian hidupnya untuk meneliti pengobatan tradisional Cina.
Melakukan penelitian pada China Academy of Traditional Chines Medicine in Beijing (sekarang berganti nama menjadi China Academy of Chines Medical Sciences) sejak tahun 1965, Ilmuan wanita Youyou Tu dan timnya masih tidak percaya akan penghargaan Nobel yang diberikan kepadanya. Hal yang mengesankan yang dilakukan oleh seorang wanita yang tak memiliki gelar dokter.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Tu menerima penghargaan terkait dengan penemuannya mengenai obat malaria alternatif. Tu tidak pernah menyangka bahwa penelitiannya mengenai pengobatan tradisional Cina akan mendapatkan pengakuan Internasional. Pengetahuan obat tradisional di manapun di seluruh dunia, tidak pernah di prediksi sebagai penerima penghargaan Nobel. Terkait dengan penghargaan Nobel ini, penemuan Tu tentang obat alternatif untuk penyakit malaria sangat diperhitungkan.
Tu adalah orang pertama yang berhasil mengekstrak komponen biologis aktif dari ramuan yang disebutnya dengan Artemisinin dan menjelaskan cara kerjanya. Hasilnya, Arteminisin mampu menggeser paradigma medis yang memungkinkannya untuk dipelajari dan dikembangkan secara Internasional.
Tu mengaku bahwa dirinya terinspirasi dari teks medis yang ditinggalkan oleh seorang dokter dan alkemis China abad keempat(283-343) yang bernama Ge Hong. Teks medis yang ditulis oleh Ge Hong dapat dipahami sebagai buku pegangan praktis untuk obat formula pengobatan darurat.Dari teks tersebut, dapat dipahami bahwa Ge adalah seorang dokter yang cerdas.
Catatan dalam teks tersebut menuliskan cara membedakan pasien yang hanya menderita malaria atau mengidap penyakit mematikan lainnya seperti cacar,tipus,d an disentri. Selain itu dokter Ge juga menulis tentang cara kerja Ephedra Sinica yang efektif mengobati masalah pernapasan dan bagaimana arsenik sulfida membantu mengendalikan beberapa masalah dermatologis.
Baca juga:
Ini 5 kebiasaan makan yang bisa buat kamu panjang umur
Hati-hati! Kanker kulit mengincar kamu dengan tahi lalat di lengan
Ini 10 resep rahasia yang bisa buat kamu panjang umur [Part 1]
Ini 10 resep rahasia yang bisa buat kamu panjang umur [Part 2]