"Pentingnya Susu sebagai Sumber Zat Besi untuk Anak: Tips dari Pakar Gizi Klinik Juwalita Surapsari"
Agar bisa menyehatkan dan bermanfaat bagi anak, pemberian susu perlu memperhatikan sejumlah hal.
Agar bisa menyehatkan dan bermanfaat bagi anak, pemberian susu perlu memperhatikan sejumlah hal.
Tak Boleh Sembarangan, Ketahui 4 Hal yang Perlu Diperhatikan ketika Memberi Susu Anak
Pemberian susu sebagai sumber zat besi bagi anak memerlukan perhatian khusus, terutama mengingat masalah gizi yang masih menjadi perhatian di Indonesia. Pakar Gizi Klinik Juwalita Surapsari menyoroti empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam konteks ini.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara mengatasi selesma pada anak? Gejala selesma pada anak biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 7-10 hari tanpa perlu obat-obatan khusus. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah komplikasi, seperti:Memberikan istirahat yang cukupMemberikan banyak minum air putih atau cairan hangatMemberikan makanan bergizi dan seimbang Mengoleskan krim oles atau balsam di dada anak untuk membantu mengurangi batukMembersihkan hidung anak dengan semprotan hidung yang berisi larutan garam atau dekongestanMemberikan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen jika anak demam atau nyeriMenghindari paparan asap rokok atau polusi udara
-
Kapan selesma pada anak biasanya sembuh sendiri? Gejala selesma pada anak biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 7-10 hari tanpa perlu obat-obatan khusus.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Kapan anak-anak sebaiknya keramas? Anak-anak sebaiknya keramas setiap hari untuk membersihkan rambut dari kotoran dan minyak. Namun, jangan terlalu sering keramas, karena dapat membuat rambut kering dan rapuh.
Menurutnya, kekurangan zat besi yang merupakan salah satu penyebab anemia dan 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami anemia.
“Untuk itu penerapan pola makan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang, termasuk memaksimalkan pemenuhan zat besi, sangat diperlukan. Pemenuhan zat besi dapat dilakukan dengan menyediakan makanan dan minuman yang bersumber dari protein hewani yang kaya zat besi seperti daging sapi, ati ayam, dan termasuk susu,” ujarnya dilansir dari Antara.
Pertama-tama, Juwalita menekankan pentingnya memperhatikan label informasi nutrisi pada susu yang akan diberikan kepada anak. Susu yang dipilih sebaiknya memiliki jumlah nutrisi yang lengkap, termasuk zat besi, Vitamin C, serta DHA dari minyak ikan. Hal ini penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan gizi yang optimal bagi anak.
- Tips Penting Cegah Anak Kecanduan Gula, Dokter Sarankan Orangtua Wajib Beri Contoh
- 6 Manfaat Susu Sapi untuk Pria, Bantu Jaga Kesehatan Tulang
- Tips Jaga Asupan Makanan Sehat bagi Anak Berusia Satu Tahun agar Terbebas dari Penyakit
- 10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaik Edisi Terbaru 2024
"Pilihlah susu yang memiliki jumlah nutrisi lebih lengkap, seperti zat besi, Vitamin C, DHA dari minyak ikan," katanya.
Kedua, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kandungan nutrisi dalam susu untuk mendukung kemampuan kognitif anak. Kandungan seperti minyak ikan, DHA, omega 3, dan omega 6 dapat berkontribusi dalam pengembangan kognitif yang baik pada anak.
Selanjutnya, Juwalita menyoroti pentingnya memberikan susu dengan kandungan zat besi yang sesuai kebutuhan anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan bahkan menjadi faktor penyebab stunting pada anak. Oleh karena itu, pemenuhan zat besi dalam susu menjadi krusial untuk mencegah dampak negatif tersebut.
"Kurangnya zat besi atau defisiensi besi ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. Hal ini tentu dapat menimbulkan dampak negatif permanen, terutama pada perkembangan kognitif anak," katanya.
Terakhir, orang tua perlu memilih susu pertumbuhan yang sesuai dengan usia anak. Susu pertumbuhan mengandung nutrisi makro dan mikronutrien yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak, serta telah difortifikasi dengan vitamin, mineral, zat besi, omega 3, omega 6, dan DHA. Konsumsi susu pertumbuhan secara konsisten juga terkait dengan risiko stunting yang lebih rendah pada anak.
Medical Journal of Indonesia menyebutkan konsumsi susu pertumbuhan sebanyak lebih dari 300 ml setiap hari berkaitan dengan kejadian stunting yang lebih rendah.
"Sehingga perlu diingat, tidak semua susu sama. Oleh karena itu,penting bagi ibu untuk cermat memilih susu yang mengandung nutrisi yang lengkap untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Juwalita.
Namun demikian, Juwalita juga menegaskan pentingnya ASI eksklusif untuk anak di bawah 6 bulan, karena ASI adalah yang terbaik dalam memberikan nutrisi pada bayi. Sedangkan untuk anak di atas enam bulan, ASI perlu dilengkapi dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas.
Bagi anak di atas satu tahun, selain memberikan susu sebagai pelengkap nutrisi, penting juga untuk memberikan edukasi kepada anak mengenai konsumsi makanan sehat yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang.