Bisa Berbahaya, Ini Alasan Mengapa Bayi Belum Boleh Konsumsi Susu Sapi
Bayi hanya bisa konsumsi ASI dan susu formula namun tidak susu sapi karena bisa berbahaya.
Konsumsi susu sapi pada bayi masih belum boleh dilakukan karena sejumlah alasan.
Bisa Berbahaya, Ini Alasan Mengapa Bayi Belum Boleh Konsumsi Susu Sapi
Saat mempertimbangkan pilihan makanan dan minuman untuk bayi di bawah usia satu tahun, sangat penting untuk memahami batasan dan pertimbangan kesehatan yang ada. Sejumlah makanan yang kita kira aman ternyata bisa menjadi penyebab dari masalah kesehatan pada bayi.
-
Kenapa susu sapi tidak cocok untuk bayi di bawah satu tahun? Sebelum usia tersebut, sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk memproses susu sapi dengan baik. Kandungan mineral, protein, dan natrium yang tinggi dalam susu sapi tidak cocok bagi bayi yang belum berusia 12 bulan karena bisa menyebabkan gangguan pada ginjal serta berisiko memicu kekurangan zat besi.
-
Kenapa susu sapi murni tidak baik untuk bayi? Bayi belum memiliki enzim yang cukup untuk mencerna laktosa yang ada dalam susu sapi. Selain itu, susu sapi murni tidak mengandung nutrisi yang lengkap seperti yang terdapat dalam ASI atau susu formula khusus bayi.
-
Kenapa susu sapi tidak cocok buat balita? Susu sapi, meski kaya nutrisi, mengandung laktosa yang bisa menyebabkan intoleransi atau alergi pada beberapa balita. Gejala intoleransi termasuk diare, muntah, kembung, atau ruam kulit. Hindari susu sapi pada balita dengan riwayat intoleransi laktosa.
-
Kenapa anak alergi susu sapi tidak boleh minum susu kambing? 'Protein susu kambing sama susunannya dengan susu sapi, jadi kita tidak boleh menggantinya dan memberikan itu pada anak dengan alergi susu sapi,' kata Budi beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa susu kental manis tidak boleh dikonsumsi bayi? Meskipun terdapat banyak kandungan gizi, BPOM RI menginformasikan bahwa jenis susu ini tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan. Pasalnya bayi dan balita membutuhkan ASI dan susu yang diformulasikan khusus untuk menunjang tumbuh kembangnya.
-
Kenapa susu sapi tidak cocok untuk anak kucing? Seperti konsumsi susu sapi pada kucing bisa memengaruhi kesehatan kucing dan membuatnya sakit.
Dilansir dari Live Science, dr. Jae Kim dari Cincinnati Children's Hospital menerangkan bahwa ASI memang diproduksi secara khusu untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sementara itu, susu sapi sesungguhnya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan anak sapi. Susu sapi memiliki kandungan protein yang sulit dicerna oleh bayi. Selain itu, susu ini juga memiliki kekurangan pada sejumlah kandungan vitamin dan mineral seperti zat besi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Walau susu formula juga dibbuat dari susu sapi, namun kandungan protein yang ada di dalamnya telah dihilangkan. Selain itu, terdapat juga sejumlah formula yang ditambahkan pada susu khusus bayi ini.
"Susu formula yang sudah jadi ini sedikit berbeda dari susu sapi yang ada," terang dr. Kim.
ASI dan Susu Formula adalah Pilihan Terbaik
Pada bayi dengan usia di bawah satu tahun, pilihan susu yang bisa mereka konsumsi cukup terbatas. Mereka hanya boleh mengonsumsi air susu ibu (ASI) atau susu formula khusus yang dirancang untuk bayi. Ini karena kedua jenis susu ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi selama periode pertumbuhan dan perkembangan mereka yang kritis.
Perbedaan Mendasar Antara ASI dan Susu Sapi
Menurut American Academy of Pediatrics, salah satu alasan utama mengapa bayi tidak boleh diberi susu sapi adalah karena perbedaan mendasar antara ASI dan susu sapi. ASI diproduksi secara khusus oleh tubuh ibu untuk memenuhi kebutuhan bayi, sementara susu sapi diproduksi untuk anak sapi.
Selain itu, susu sapi mengandung protein yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang. Selama periode ini, tubuh bayi belum siap untuk menerima jenis dan jumlah protein yang terdapat dalam susu sapi. Konsumsi protein yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti stres, demam, dan diare.
Kekurangan Nutrisi pada Susu Sapi
Selain perbedaan dalam kandungan protein, susu sapi juga memiliki kekurangan pada beberapa nutrisi yang sangat penting bagi bayi. Misalnya, zat besi adalah nutrisi kritis yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi yang sehat.
Namun, susu sapi memiliki kadar zat besi yang rendah, yang dapat menyebabkan defisiensi zat besi pada bayi yang mengonsumsinya. Defisiensi zat besi pada bayi dapat mengakibatkan anemia, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Tidak Siapnya Sistem Pencernaan Bayi
Sistem pencernaan bayi sangat rentan dan masih berkembang. Ginjal, sistem imun, dan usus bayi membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang sebelum mereka dapat mengatasi jenis dan jumlah protein yang ditemukan dalam susu sapi. Kandungan tinggi protein dan mineral dalam susu sapi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, termasuk peradangan, reaksi alergi, stres, dan diare.
Kapan Bayi Boleh Mengonsumsi Susu Sapi?
Usia ideal bagi bayi untuk mulai mengonsumsi susu sapi adalah setidaknya di atas satu tahun. Saat memperkenalkan susu sapi ke dalam diet bayi, penting untuk melakukan ini dengan hati-hati dan dengan pengawasan dokter anak. Orangtua harus memperhatikan tanda-tanda dan gejala yang mungkin timbul saat bayi mulai mengonsumsi susu sapi.
Gejala alergi atau intoleransi terhadap susu sapi dapat mencakup gumoh, diare, kolik, atau bahkan reaksi kulit. Dalam kasus yang lebih parah, bayi dapat mengalami pendarahan di tinja atau masalah kesehatan lainnya. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan susu sapi ke dalam diet bayi Anda, dan perhatikan bagaimana bayi Anda meresponsnya.
Meskipun susu sapi adalah sumber nutrisi yang baik untuk orang dewasa, hal ini tidak berlaku untuk bayi di bawah usia satu tahun. ASI dan susu formula adalah pilihan yang lebih aman dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi selama periode pertumbuhan awal mereka.