Penyebab Hewan Peliharaan Terinfeksi Rabies dan Hewan Apa yang Lebih Rentan
Rabies pada hewan disebabkan oleh infeksi virus rabies. Virus ini termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae dan genus Lyssavirus. Penularan virus rabies antara hewan terjadi melalui kontak langsung dengan air liur atau jaringan saraf dari hewan yang terinfeksi.
Rabies merupakan penyakit yang muncul pada hewan dan bisa ditularkan pada manusia atau termasuk penyakit zoonosis. Penyakit ini bisa mematikan manusia ketika terinfeksi.
Rabies pada hewan disebabkan oleh infeksi virus rabies. Virus ini termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae dan genus Lyssavirus. Penularan virus rabies antara hewan terjadi melalui kontak langsung dengan air liur atau jaringan saraf dari hewan yang terinfeksi.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Pencegahan rabies pada kucing sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Kenapa penting untuk memahami ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Untuk mengidentifikasi kucing yang mungkin terinfeksi rabies, penting untuk memahami ciri-ciri khas yang biasanya terkait dengan kondisi ini. Dengan memahami tanda yang mungkin muncul pada kucing rabies, kita dapat menerapkan langkah pencegahan untuk melindungi diri.
-
Kenapa pencegahan rabies penting dilakukan? Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang saraf penderitanya. Untuk itu, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara mencegah rabies adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan melindungi masyarakat darinya.
Rabies bisa menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi virus rabies. Virus rabies dapat ditemukan dalam saliva hewan yang terinfeksi dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit atau selaput lendir, seperti yang terjadi saat gigitan atau cakaran.
Selain itu, rabies juga dapat ditularkan jika saliva hewan yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang tidak terlihat atau tidak terdeteksi, misalnya melalui kontak dengan luka goresan, luka bakar, atau luka di daerah selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut.
Meskipun gigitan dari anjing merupakan sumber utama penularan rabies kepada manusia, hewan lain seperti kucing, rubah, rakun, dan kelelawar juga dapat menjadi pembawa virus dan menularkannya kepada manusia. Hewan liar atau terlantar yang tidak divaksinasi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi pembawa virus rabies.
Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah melalui vaksinasi dan pemberian perawatan medis segera setelah terpapar virus. Pencegahan dan perlindungan yang tepat sangat penting untuk menghindari infeksi rabies dan potensi akibat yang fatal.
Pada hewan peliharaan, rabies bisa terjadi karena sejumlah penularan yang mungkin terjadi. Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah hal yang bisa memicu rabies pada hewan peliharaan.
Penyebab Rabies pada Hewan Peliharaan
Gigitan Hewan Terinfeksi
Penularan rabies yang paling umum terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Ketika hewan yang terinfeksi mengigit hewan lain, virus rabies yang terdapat dalam air liurnya dapat masuk ke tubuh hewan yang digigit melalui luka gigitan. Virus kemudian menyebar melalui sistem saraf hewan yang baru terinfeksi.
Kontak Langsung dengan Lendir atau Jaringan Saraf
Selain gigitan, kontak langsung dengan lendir atau jaringan saraf hewan yang terinfeksi juga dapat menyebabkan penularan rabies. Misalnya, jika lendir dari hewan yang terinfeksi terkena luka terbuka pada hewan lain, virus rabies dapat masuk ke tubuh hewan yang terkena.
Faktor Keturunan dan Paparan Lingkungan Hewan Peliharaan
Penularan Vertikal
Beberapa kasus penularan rabies pada hewan dapat terjadi melalui penularan vertikal, yaitu dari induk yang terinfeksi kepada anaknya melalui plasenta atau dalam proses menyusui. Penurunan rabies seperti ini sangat rentan terjadi dan bisa berubah menjadi parah.
Paparan Lingkungan yang Terkontaminasi
Dalam beberapa kasus, hewan dapat terinfeksi rabies melalui paparan lingkungan yang terkontaminasi oleh lendir atau air liur hewan yang terinfeksi. Misalnya, jika hewan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh air liur hewan yang terinfeksi, virus rabies dapat masuk ke tubuh mereka.
Hewan yang Rentan Terinfeksi Rabies
Penyakit rabies ini sangat rentan terjadi pada sejumlah hewan tertentu. Bukan hanya pada hewan liar, masalah kesehatan ini juga rentan dialami oleh hewan peliharaan. Beberapa hewan yang dapat menularkan rabies kepada manusia antara lain:
Anjing
Anjing merupakan hewan yang paling umum diketahui sebagai pembawa dan penyebar rabies kepada manusia. Infeksi rabies pada anjing dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari anjing yang terinfeksi.
Kucing
Meskipun kasus rabies pada kucing lebih jarang terjadi dibandingkan dengan anjing, kucing juga dapat menjadi pembawa dan penyebar virus rabies kepada manusia.
Rubah
Beberapa spesies rubah, seperti rubah berang-berang dan rubah merah, dapat membawa virus rabies dan menularkannya melalui gigitan atau cakaran.
Rakun
Rakun juga dapat terinfeksi dan menularkan rabies kepada manusia melalui gigitan atau cakaran.
Hewan Lain yang Bisa Terinfeksi Rabies
Kelelawar
Kelelawar adalah pembawa utama virus rabies di banyak negara. Mereka dapat menyebarkan virus melalui gigitan atau kontak langsung dengan lendir atau cairan tubuh mereka.
Musang
Beberapa spesies musang, seperti musang luwak, dapat menjadi pembawa rabies dan menyebarkannya kepada manusia.
Serigala
Serigala terinfeksi rabies dapat menjadi sumber penularan kepada manusia, terutama dalam wilayah di mana populasi serigala masih ada.
Berang-berang
Berang-berang juga dapat membawa dan menularkan virus rabies kepada manusia melalui gigitan atau cakaran.
Selain hewan-hewan di atas, hewan liar dan hewan peliharaan lainnya juga memiliki potensi untuk terinfeksi rabies. Penting untuk diingat bahwa tidak semua hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan gejala yang jelas, sehingga dapat menjadi sulit untuk mengidentifikasi hewan yang terinfeksi secara visual.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang tidak dikenal dan memastikan hewan peliharaan divaksinasi secara teratur untuk mencegah penyebaran rabies.
(mdk/RWP)