Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Mengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Bagaimana posyandu membantu orang tua dalam menjaga kesehatan anak? Dengan deteksi dini berbagai masalah kesehatan dan pemberian informasi yang tepat, posyandu membantu mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa yang harus dilakukan ibu hamil anak kembar untuk menjaga kesehatan? Mengandung anak kembar adalah anugerah istimewa yang membawa kebahagiaan tersendiri bagi banyak ibu. Namun, kehamilan anak kembar juga memerlukan perhatian ekstra dan langkah-langkah khusus untuk memastikan kesehatan ibu dan kedua janin tetap terjaga.
-
Apa yang dilakukan orang tua ketika anak mereka sakit? Ketika seorang anak mengalami sakit, hati orang tua terasa penuh kekhawatiran dan kepedihan. Di tengah-tengah rasa tidak pasti dan kegelisahan itu, banyak orang tua mencari kekuatan dan kenyamanan dalam doa.
-
Bagaimana cara memastikan kucing hamil tetap sehat dan anak-anaknya berkembang dengan baik? Merawat kesehatan kucing yang sedang hamil tidak hanya tanggung jawab, tetapi juga keharusan. eriksakan kucing secara berkala ke dokter hewan untuk memastikan kesehatannya dan perkembangan anak-anak dalam kandungannya. Dokter hewan dapat memberikan saran dan perawatan yang dibutuhkan untuk menjaga kucing dan keturunannya tetap sehat.
Perlu Dikenali Orangtua, Kenali Tanda Anak Membutuhkan Pemeriksaan Mata
Kesehatan mata pada anak merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Dr. Lely Retno W., seorang dokter spesialis mata, menyoroti pentingnya orang tua untuk mengenali tanda-tanda bahwa anak mereka mungkin membutuhkan pemeriksaan mata. Mengetahui ciri-ciri ini memungkinkan orang tua untuk memberikan penanganan yang tepat dan segera.
"Salah satu ciri atau tandanya biasanya anak-anak suka memicingkan matanya. Itu dia memicingkan mata untuk mencoba penglihatannya agar fokus agar apa yang dia lihat terlihat jelas," kata Lely beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Dalam suatu acara daring, Dr. Lely Retno W. menjelaskan bahwa masalah penglihatan kabur atau buram seringkali dihadapi oleh anak-anak. Salah satu tanda yang dapat diobservasi oleh orang tua adalah kebiasaan anak memicingkan mata. Tindakan ini sering dilakukan anak untuk mencoba memfokuskan penglihatannya agar objek yang dilihat menjadi lebih jelas.
Selain itu, anak yang merasa tidak nyaman dengan penglihatannya yang buram seringkali akan mengucek mata. Kebiasaan mengucek mata ini dapat disertai dengan keluhan pusing.
Dr. Lely menekankan bahwa jika orang tua melihat anak melakukan tanda-tanda tersebut, sebaiknya mereka bertanya kepada anak tentang rasa tidak nyaman tersebut dan membawanya untuk menjalani pemeriksaan mata.
Dr. Lely juga memberikan kiat sederhana untuk melakukan pemeriksaan awal terhadap kesehatan mata anak. Orang tua dan anak dapat mencoba menutup satu mata anak dan melihat apakah penglihatannya kabur atau tidak. Jika mata yang satunya tertutup dan penglihatannya tetap kabur, hal ini dapat menjadi indikasi adanya masalah pada mata anak.
"Bisa dengan mencoba menutup salah satu matanya dari situ bisa dilihat penglihatannya kabur atau tidak. Anak-anak, kan, enggak pernah menutup salah satu matanya. Kalau dua-duanya terbuka, kan, kelihatannya oke-oke saja, kalau satu ditutup ternyata mata lainnya kabur. Itu artinya perlu diperiksa," kata Lely.
Dalam konteks gangguan penglihatan anak, pada akhir 2023, Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) melaporkan bahwa sekitar 400 dari 1.000 anak Indonesia mengalami gangguan mata atau kelainan refraksi dini sejak pandemi COVID-19.
Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan anak-anak yang tidak terkontrol dalam mengakses perangkat gawai, sehingga mereka melebihi batas waktu ideal terpapar layar gawai.
Dalam era di mana akses terhadap teknologi semakin meluas, perhatian terhadap kesehatan mata anak menjadi semakin krusial. Orang tua perlu memahami bahwa perubahan perilaku anak, seperti memicingkan mata atau mengucek mata secara terus-menerus, dapat menjadi petunjuk awal bahwa ada masalah pada penglihatannya.
Tindakan pencegahan dan penanganan yang cepat dapat membantu anak mendapatkan perawatan yang diperlukan dan memastikan kesehatan mata yang optimal seiring pertumbuhan mereka.