Putus Penularan Virus Corona, Perilaku 3M dan 3T Wajib Dilakukan Bersamaan
Survei IPSOS mencatat, saat ini, 29 persen masyarakat belum paham dengan konsep Testing, Tracing dan Treatment (3T). Sementara, untuk perilaku 3M, sebanyak 99 persen responden mengaku telah paham.
Survei IPSOS mencatat, saat ini, 29 persen masyarakat belum paham dengan konsep Testing, Tracing dan Treatment (3T). Sementara, untuk perilaku 3M, sebanyak 99 persen responden mengaku telah paham.
Managing Director IPSOS Indonesia, Soeprapto Tan, mengemukakan data di atas, menyiratkan seolah-olah masyarakat menganggap perilaku 3M dan 3T adalah dua hal yang terpisah. Padahal, kedua hal tersebut diakuinya merupakan satu paket dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"(Kampanye) 3M di awal-awal sangat kencang sekali dan sampai sekarang kampanyenya. (Jika) 3M tidak jalan, 3T pasti akan lebih parah. Sekarang 3M sudah, saatnya kita mulai ngomongin 3T," jelasnya dalam Dialog Produktif secara daring yang bertema 'Optimisme Masyarakat terhadap 3T (Tracing, Testing, Treatment)' di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, ditulis Jumat (13/11).
Tak hanya itu, ketika vaksin Covid-19 nantinya sudah ditemukan dan bisa didistribusikan, dia menyebutkan perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan. "Kalau misalkan mendapatkan vaksin paling cepat Mei atau Juni (tahun depan), kebiasaan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai benar-benar pemerintah memberikan informasi bahwa Covid-19 sudah tidak ada," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Penasihat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) untuk Peningkatan Testing dan Tracing, Monica Nirmala. Dia mengatakan bahwa semua orang harus mengambil peranan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona dengan berpartisipasi melaksanakan 3M dan 3T secara bersamaan.
Baca juga:
Yuk, Kenali Lebih Dalam Vaksin Merah Putih Buatan RI
Hati-Hati, Merokok Tingkatkan Risiko Terpapar Covid-19
Kenalkan, Pahlawan Kesehatan Indonesia Profesor Sri Rezeki Hadinegoro
Dokter Reisa: Gotong Royong dan Bekerja Sama Sukseskan Penghentian Pandemi Covid-19
Berkat Banpres Produktif, Pedagang Pecel Lele Mampu Bertahan di Masa Pandemi
Imunisasi Kunci Eradiksi Penyakit Menular di Indonesia
Tersalurkan Rp366,86 T, Realisasi Anggaran PEN Telah Capai 52,8 Persen