Risiko penyakit jantung terlihat dari ukuran lengan
Saat ukuran lenganmu berkurang, ada baiknya kamu waspada dengan ancaman penyakit jantung yang mengintai.
Sebuah penelitian yang dilansir dari medicalydaily.com menemukan hal unik bahwa risiko penyakit jantung yang akan datang di masa tua bisa terlihat dari ukuran dan keadaan lengan atau betis.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal of Cardiology ini mengambil 600 orang dewasa sebagai sampel penelitian untuk mengetahui potensi penyakit jantung yang bisa terjadi. Para peneliti mengambil ukuran lengan atas, massa otot, serta kemampuan meregangnya otot.
"Ketika para orang tua kehilangan massa dan kekuatan otot karena bertambahnya usia, maka kondisi ini dinamakan dengan sarcopenia. Sarcopenia yang terjadi karena perubahan hormon, berkurangnya aktivitas fisik, penyakit kronis, penurunan neurologis dan gizi yang tak memadai akan menempatkan pada risiko tinggi untuk terkena penyakit jantung, rheumatoid arthritis, serta resistensi insulin yang jadi penyebab diabetes," terang penelitian ini.
"Hasil penelitian ini tidak terlalu mengejutkan sebab olahraga yang menjadi salah satu penyebab dari berkurangnya massa otot memang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung."
"Berat badan yang berlebih akibat dari kurangnya olahraga membuat jantung bekerja ekstra keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Kegemukan juga membuat risiko hipertensi dan diabetes meningkat," tulis penelitian yang juga ditemukan di U.S. National Institutes of Health ini.
"Berolahragalah secara teratur dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi untuk menjaga agar berat badan tetap ideal dan kamu terhindar dari penyakit jantung."
Baca juga:
3 Penyakit mengerikan ini mengintai si pemilik perut buncit
4 Tanda jantungmu tidak bekerja dengan baik
7 Tanda serangan jantung mengintai kamu yang berusia muda
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang tes darah untuk gagal jantung? Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Heart Failure ini dipimpin oleh Profesor Neil Herring, Profesor Kedokteran Kardiovaskular dan Konsultan Kardiologi di DPAG, bekerja sama dengan Profesor Pardeep Jhund dari University of Glasgow.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.