Sejumlah Gejala Autisme pada Anak yang Bisa Dideteksi Orangtua Secara Mandiri
Deteksi dini dilakukan agar para orangtua dapat melakukan intervensi sedini mungkin juga. Tahap paling awal yang dapat dilakukan adalah orangtua harus mengetahui terlebih dahulu perkembangan dan interaksi sosial yang dilakukan oleh sang anak.
Autisme Spektrum Disorder (ASD) dapat terdeteksi pada anak di bawah tiga tahun. Sebagai orangtua, penting untuk memperhatikan gerak-gerik sang buah hati terutama ketika anak tidak memberi respons seperti yang seharunya.
Terkait hal ini, dokter spesialis anak dan konsultan neurologi anak di Rumah Sakit EMC Tangerang, Handryastuti membagikan informasi seputar cara mendeteksi autisme sedini mungkin pada anak.
-
Apa yang bisa menjadi salah satu tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
-
Apa itu Autisme? Autisme merupakan kelompok gangguan spektrum yang mempengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku individu. Autism Spectrum Disorder (ASD) mencakup berbagai tingkat keparahan, mulai dari autisme ringan hingga berat.
-
Bagaimana cara menangani anak yang mengalami autisme? “Biasanya pada anak autis kita enggak mencari pasti penyebabnya. Pemeriksaan darah, CT Scan, biasanya tidak kita lakukan, kita langsung masuk ke intervensi untuk penanganannya,” katanya.
-
Bagaimana cara menangani anak autis? Menurutnya, penanganan yang diberikan pun harus sesuai dengan kondisi masalah, usia, dan kebutuhan. Dia mencontohkan, untuk anak autis dengan tipikal anak yang masih belum bisa duduk tenang, belum bisa bicara, dan tantrum, kemungkinan anak itu ada masalah di sensoriknya, dan dapat diberikan terapi sensory.
-
Apa yang menyebabkan anak autis? Dia menjelaskan, dalam ilmu psikiatri, kedokteran maupun di psikologi, belum ada yang bisa menjelaskan secara pasti apa penyebabnya, karena banyak yang dapat menjadi faktor risiko. Dia mencontohkan seperti kelainan DNA karena mutasi gen, kehamilan di usia-usia yang berisiko, atau stres dan kecemasan saat hamil.
“Mungkin sepuluh atau lima belas tahun lalu autisme belum banyak yang tahu. Orangtua kalau dibilang anaknya autis, responsnya beragam. Tetapi alhamdulillah sekarang orangtua yang membawa anaknya langsung,” kata Hendry dalam acara yang digelar oleh Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) di Auditorium SCTV Tower, Jakarta itu.
Deteksi dini dilakukan agar para orangtua dapat melakukan intervensi sedini mungkin juga. Tahap paling awal yang dapat dilakukan adalah orangtua harus mengetahui terlebih dahulu perkembangan dan interaksi sosial yang dilakukan oleh sang anak.
Berikut perilaku autisme yang dapat dideteksi oleh orangtua:
1. Sikap Acuh terhadap Lingkungan Sekitar
Orang tua bisa melihat dari bagaimana kontak sosial yang diberikan oleh sang anak. Anak dengan autisme biasanya tidak menoleh atau memberikan kontak mata ketika dipanggil atau ditepuk.
1. Sikap acuh terhadap lingkungan sekitar
Anak usia 2 tahun biasanya sudah memiliki lebih dari 50 kosakata dan dapat menyusun kalimat terdiri dari dua kata. Jika sang anak seringkali mengeluarkan bahasa yang tidak jelas, Anda perlu untuk memberi perhatian khusus.
3. Bicara Spontan Tanpa Arti
Anak dengan autisme biasanya akan berbicara spontan namun tidak memiliki konteks. Seperti berbicara ketika sedang tidak ditanya oleh siapapun.
4. Tidak Ada Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat berkembang mulai dari bayi. Ia dapat memberikan respons seperti tertawa dan gembira ketika diajak bermain, atau menunjuk benda yang ia inginkan.
“Ketika anak tidak memberikan respons, kita juga harus mengecek pengelihatan, stimulasi, dan pendengarannya,” ucap Hendry.
5. Repetisi
Anak dengan autisme seringkali melakukan pergerakan yang berulang-ulang dan melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Misalnya ketika sedang bermain mobil, sang anak malah menciumi mobilannya.
6. Flapping
Ketika senang, anak biasanya akan tepuk tangan atau tertawa. Namun anak dengan autisme biasanya akan melakukan flapping (mengepak-kepakan lengan atau tangannya) ketika senang.
7. Memainkan Benda Secara Terus Menerus
Anak autisme biasanya akan betah untuk memainkan sesuatu dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. Ketika kita meminta berhenti, ia akan memberikan respons tidak senang.
Penulis: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com