Sembelit, gejala stres yang jarang disadari
Stres merusak kinerja sistem pencernaan yang mengganggu peredaran darah dan menimbulkan masalah sembelit.
Meski sudah berusaha menjaga pola makan, terkadang tiba-tiba perut mengalami masalah, misalnya saja sembelit. Ternyata kondisi tersebut adalah salah satu gejala stres yang jarang disadari. Simak berbagai gejala stres lain yang tersembunyi selengkapnya seperti yang dilansir dari Care2 berikut ini.
Sembelit
Ketika stres, secara tidak sadar seseorang menghirup banyak udara. Akibatnya, timbul kembung dan tidak nyaman pada perut. Selain itu, stres merusak kinerja sistem pencernaan yang mengganggu peredaran darah dan menimbulkan masalah sembelit.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Mengapa distimia dianggap sebagai contoh depresi? Distimia Salah satu contoh depresi adalah distimia. Kondisi ini bisa berlangsung selama dua tahun lebih. Akan tetapi, tingkat keparahan gejalanya bisa lebih ringan ataupun lebih berat dibanding jenis depresi sebelumnya.
-
Apa saja gejala khas depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan memiliki gejala khas, seperti hilangnya minat pada aktivitas rutin, gangguan tidur, perubahan gerakan, perasaan lesu yang berkelanjutan, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup yang berulang kali muncul.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
Nyeri rahang
Saat stres, banyak orang suka menggeretakkan giginya tanpa sadar. Hal tersebut berlanjut sampai tidur. Sehingga daerah rahang menjadi kejang dan otot wajah terasa kaku. Itulah yang menimbulkan rasa nyeri pada rahang akibat stres.
Badan membengkak
Stres bisa menyebabkan bagian di sekitar bibir dan daerah tertentu lainnya membengkak. Hal ini terjadi karena stres menghambat kemampuan antibodi dalam melawan inflamasi dan infeksi.
Sering demam
Stres menurunkan sistem imun dan merangsang produksi hormon cortisol. Akibatnya, tubuh semakin sulit melawan kuman penyakit dan rentan sakit demam.
Masalah kulit
Memikirkan suatu hal terlalu serius bisa membuat kulit memproduksi lebih banyak minyak. Dari situ, jerawat mudah timbul. Selain jerawat, kulit kering, gatal, dan mudah iritasi juga termasuk gejala stres yang jarang disadari.
Berat badan
Sebenarnya tidak masalah jika Anda sekali-kali mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Sayangnya, ketika kebiasaan itu diteruskan di waktu stres, hormon cortisol mengubah kelebihan makanan menjadi lemak di perut dan meningkatkan berat badan.
Jika gejala tersebut mulai dirasakan, coba selesaikan masalah apapun yang membuat Anda stres. Jangan sampai stres mengganggu kesehatan fisik dan mental Anda menjadi semakin buruk.
Baca juga:
4 Alasan untuk lakukan olahraga sekarang juga!
Bergerak sesuai irama mampu meningkatkan kemampuan bahasa
9 Hal buruk ini ternyata baik bagi tubuh
5 Kebiasaan buruk yang paling sulit dihentikan
5 Fakta menarik tentang pusar