Sinar matahari ampuh cegah obesitas dan diabetes?
Berjemur di bawah sinar matahari diketahui bisa memperlambat kenaikan berat badan dan mencegah diabetes. Benarkah?
Berjemur di bawah sinar matahari hangat di pagi hari tentunya adalah kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan. Berjemur memberikan Anda asupan vitamin D untuk kulit dan tubuh. Namun ternyata manfaat sinar matahari tak hanya itu saja. Penelitian mengungkap bahwa paparan sinar matahari bisa memperlambat perkembangan obesitas dan diabetes.
Peneliti yang mengamati efek cahaya matahari pada tikus mengungkap bahwa paparan sinar matahari pada tikus bisa memperlambat proses penambahan berat badan. Tak hanya itu, risiko diabetes pada tikus juga menurun, seperti tingkat glukosa yang tak normal dan resistensi insulin.
Efek cahaya UV matahari diklaim berkaitan dengan zat bernama nitrat oksida yang dikeluarkan kulit setelah terpapar sinar matahari. Hal ini diketahui peneliti setelah mengetahui bahwa efek krim nitrat oksida pada kulit sama dengan paparan sinar matahari, seperti dilansir oleh Science Daily (26/10).
Meski begitu, peneliti akan melakukan langkah selanjutnya untuk melakukan uji coba pada manusia. Mereka berharap hasil yang sama juga ditemukan pada manusia. Selain diketahui bisa memperlambat proses kenaikan berat badan dan mencegah diabetes, nitrat oksida juga diketahui bisa menurunkan tekanan darah.
Meski paparan sinar matahari diketahui bisa memberikan manfaat kesehatan, namun peneliti menjelaskan bahwa hasil ini sebaiknya diterima dengan kewaspadaan. Karena permukaan kulit tikus berbeda dengan manusia dan karenanya peneliti perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek paparan sinar matahari secara jelas pada manusia.
Hasil ini ditemukan peneliti dari Telethon Kids Institute di Perth setelah berkolaborasi dengan Universities of Edinburgh and Southampton. Hasil penelitian ini sendiri diterbitkan dalam jurnal Diabetes.
Baca juga:
Rajin makan telur tak bahayakan pasien diabetes tipe-2
Pekerja kantoran berisiko tinggi terkena penyakit kronis?
Olahraga dan diet saja tidak cukup untuk hindarkan dari diabetes
Soda diet ternyata justru picu diabetes!
Awas, pemanis buatan juga bisa tingkatkan gula darah!
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
-
Kapan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes dilakukan? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Bagaimana obesitas bisa memicu diabetes tipe 2? Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan kurang tidur dan diabetes? Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang cukup luas.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.