Tai chi percepat proses pemulihan pasien stroke
Berlatih tai chi selama tiga bulan diketahui mampu mempercepat proses pemulihan pasien stroke.
Tai chi, sebuah konsep bela diri kuno dari China, ternyata bisa digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan pada pasien stroke. Sebuah penelitian mengungkap bahwa tai chi mampu mengurangi risiko pasien stroke untuk jatuh.
Selain bisa menjaga pasien stroke agar tak mudah jatuh, penelitian juga menemukan bahwa orang yang melakukan tai chi sebagai bagian dari penyembuhan stroke mereka lebih cepat pulih dibandingkan orang yang tidak melakukan tai chi, seperti dilansir oleh Today Health (06/02).
-
Apa yang dimaksud dengan stroke? Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, biasanya karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
-
Apa itu Stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Apa itu stroke? Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
-
Kapan Hari Stroke Sedunia diperingati? Setiap 29 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Stroke Sedunia.
-
Bagaimana stroke iskemik terjadi? Stroke iskemik, disebabkan oleh pembekuan dan kurangnya aliran darah yang dapat berasal dari mana saja di dalam tubuh.
-
Dimana kesemutan terjadi pada penderita stroke? Gejala stroke dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi sering kali termasuk kesemutan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, dan kebingungan mendadak.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 89 pasien stroke yang berhasil bertahan. Para partisipan yang rata-rata berusia 70 tahun ini dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok diminta untuk melakukan tai chi selama 12 minggu, kelompok kedua diminta melakukan olahraga SilverSneakers untuk menguatkan otot mereka selama 12 minggu. Sementara kelompok ketiga melakukan banyak kegiatan secara acak hanya agar mereka selalu aktif.
Setelah tiga bulan penelitian, jumlah total pasien yang jatuh adalah 34 orang. Biasanya ini disebabkan oleh terpeleset atau berjalan cepat. Peneliti mendapati bahwa kelompok yang melakukan tai chi adalah yang paling sedikit jatuh. Sementara jumlah pasien yang jatuh di kelompok kedua dan ketiga hampir sama.
Peneliti mengamati bahwa pasien stroke biasanya kurang dalam hal keseimbangan. Untuk itu, mereka mudah sekali jatuh. Gerakan tai chi yang pelan, lembut, dan pasti membuat pasien stroke merasa memiliki pijakan yang lebih kuat. Selain itu, tai chi juga membuat pikiran pasien stroke lebih fokus dan tenang.
(mdk/kun)