Waspada Ancaman Stroke di Usia Muda! Ketahui Ragam Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Anak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Banyak yang beranggapan bahwa stroke hanya menyerang usia lanjut. Namun faktanya, kaum muda pun juga bisa ikut terancam. Ya, berbagai gaya hidup modern kurang sehat, seperti pola makan yang buruk hingga kurangnya aktivitas fisik dan stres berlebihan dinilai menjadi pemicu utama risiko stroke di usia produktif. Sayangnya, berbagai kebiasaan buruk ini terkadang melekat pada orang-orang dengan usia muda.
Ketika mengalami stroke, pergerakan tubuh pun bisa menjadi terbatas dan melakukan aktivitas harian dapat menjadi hal yang sulit. Itulah mengapa, kamu wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke di usia muda, gejala, hingga cara mencegahnya bila nggak mau terjadi hal semacam ini. Lebih lengkapnya, simak penjelasan terkait penyakit stroke oleh dr. Anastasia Maria Loho,Sp.N (Spesialis Saraf/Neurologi) dari RS EMC Grha Kedoya.
-
Apa saja faktor risiko stroke di usia muda? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut adalah tujuh faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke di usia muda: 1. Kebiasaan Begadang Saat begadang, tubuh dan otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri dan memperbaiki kerusakan yang terjadi selama aktivitas sehari-hari. Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penumpukan plak di pembuluh darah. Begadang juga sering dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji, minuman beralkohol, atau merokok, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Mengatur jadwal tidur yang teratur dan menghindari minuman berkafein di malam hari dapat membantu mengurangi risiko ini.
-
Apa yang terjadi di jantung yang dapat menjadi penyebab stroke usia muda? Kelainan pada jantung menjadi salah satu penyebab stroke usia muda. Terdapat beberapa jenis kelainan yang mungkin terjadi, baik pada katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran. Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu.
-
Bagaimana cara mencegah stroke di usia muda? Simak cara berikut ini supaya anda terhindar dari risiko stroke di usia muda, berikut ini yang bisa dilakukan: - Olahraga teratur setidaknya 20 - 30 menit per hari. Kamu bisa melakukan olahraga yang disukai, seperti jalan kaki, lari, bersepeda, berenang, yoga, dan olahraga lainnya.- Diet sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayur dan buah-buahan.- Menghindari rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.- Rutin memantau tekanan darah dan memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.
-
Bagaimana kebiasaan begadang bisa memicu stroke di usia muda? Saat begadang, tubuh dan otak tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan diri dan memperbaiki kerusakan yang terjadi selama aktivitas sehari-hari. Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penumpukan plak di pembuluh darah.
-
Apa penyebab umum stroke ringan pada anak muda usia 20-an? Salah satu permasalahan stroke yang harus diwaspadai oleh anak muda adalah kondisi transient ischemic attacks (TIAs) atau biasa disebut juga sebagai stroke ringan. Stroke ringan terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu untuk sementara waktu. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: Tekanan darah tinggi, Merokok, Diabetes, Penyakit jantung, Kolesterol tinggi, Penggunaan obat-obatan tertentu
-
Kenapa risiko stroke di usia muda semakin meningkat? Meskipun stroke pada usia muda biasanya tidak seberat stroke pada orang yang lebih tua, tetapi jumlah kasus stroke pada anak muda semakin meningkat.
Ragam Penyebab Stroke di Usia Muda
Mau orang tua ataupun anak muda, ancaman stroke bisa saja mengintai berbagai usia. Untuk para anak muda, meningkatnya risiko penyakit stroke bisa saja diakibatkan beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan pembuluh darah dan jantung. Bagi yang penasaran, berikut adalah faktor-faktor pemicunya:
1. Kelainan pembuluh darah otak
Jenis kelainan pada pembuluh darah otak mencakup kondisi seperti dinding pembuluh yang bermasalah (aneurisma) atau bentuk pembuluh darah yang abnormal.
2. Kelainan jantung
Kelainan jantung, seperti gangguan irama atau kebocoran katup, berpotensi memicu terbentuknya gumpalan darah (thrombus) yang bisa menyumbat pembuluh, termasuk pembuluh darah di otak.
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang nggak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak, sehingga meningkatkan risiko pecah atau tersumbatnya pembuluh. Kondisi ini sering dipicu oleh stres, konsumsi garam berlebih, kurang olahraga, dan faktor genetik.
4. Diabetes dan kolesterol LDL tinggi
Diabetes yang nggak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, sehingga mampu meningkatkan risiko penyumbatan. Kadar kolesterol LDL yang tinggi pun juga dapat menyebabkan penumpukan plak, mengganggu aliran darah, dan berisiko menyebabkan stroke.
5. Merokok
Merokok dalam jangka panjang menyumbang risiko tinggi terhadap gangguan pembuluh darah akibat paparan zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Jika merokok dalam frekuensi yang sering dan dalam jangka panjang, bisa saja risiko terkena stroke akan semakin tinggi.
6. Faktor genetik
aktor genetik juga berperan sebagai penyebab stroke di usia muda. Memiliki riwayat keluarga dengan stroke meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi serupa di usia muda.
Kenali Gejala-gejala Stroke Pada Umumnya
Baik usia tua maupun muda, gejala penyakit stroke umumnya sama saja, yakni terjadinya gangguan otak secara tiba-tiba. Untuk lebih lengkapnya, simak berikut ini:
1. Kelumpuhan tubuh di satu sisi
Gejala stroke seringkali ditandai dengan gangguan fungsi motorik. Perlu diketahui bahwa otak memiliki bagian khusus yang mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan tubuh. Ketika suplai oksigen ke pusat motorik di otak terganggu, kemampuan menggerakkan sebagian anggota tubuh pun bisa menghilang.
2. Sulit berbicara
Kesulitan berbicara atau mengucapkan kata-kata dengan jelas adalah salah satu tanda stroke. Kondisi ini sering disertai dengan kesulitan memahami ucapan orang lain, dan dalam kasus yang lebih parah, kemampuan bicara serta pemahaman bisa hilang sepenuhnya.
3. Mati rasa pada seluruh bagian tubuh
Kebas sesisi tubuh secara mendadak juga dapat menjadi gejala stroke. Hal ini terjadi apabila kondisi gangguan aliran darah otak terjadi pada pusat sensasi (sensorik) di otak.
4. Hilang keseimbangan
Stroke juga bisa mempengaruhi otak kecil yang berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Jika keseimbangan terganggu, hal ini bisa memicu rasa pusing atau kesulitan berjalan.
5. Penglihatan terganggu
Kehilangan penglihatan secara mendadak bisa menjadi tanda stroke. Utamanya jika stroke mempengaruhi bagian otak yang mengatur jalur penglihatan, yang dapat mengganggu proses visual atau bahkan menyebabkan pandangan ganda.
6. Sakit kepala
Gejala stroke juga bisa berupa sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba, sering kali disertai dengan muntah, penglihatan kabur, atau leher yang kaku. Dalam kondisi parah, sakit kepala ini bahkan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran bagi para penderitanya.
Ini Langkah-langkah Pencegahan Stroke
Mengontrol faktor risiko sangat penting untuk mencegah stroke, baik di usia muda maupun tua. Untuk mencegah stroke sejak dini, mulailah dengan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur dan buah, serta mengurangi makanan berlemak, tinggi gula, dan garam yang dapat merusak pembuluh darah.
Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari juga penting untuk menjaga kesehatan jantung. Hindari juga kegiatan merokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Mengelola stres dengan cara yang efektif, seperti melakukan relaksasi atau aktivitas yang menenangkan, serta cukup tidur, juga membantu tubuh tetap sehat dan mencegah stroke sejak dini.
Jika sering merasa pusing atau sakit kepala, segera lakukan pemeriksaan untuk deteksi dini. Jangan lupa untuk rutin memeriksa tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol jahat, karena hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi bisa memicu stroke. Kamu juga bisa rutin berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Misalnya saja, kamu bisa mengunjungi dr. Anastasia Maria Loho,Sp.N (Spesialis Saraf/Neurologi) dari RS EMC Grha Kedoya.
Ayo, mulai gaya hidup sehat dan hindari faktor risiko stroke di usia muda untuk mencapai masa depan yang lebih baik.