Waspadai 7 penyakit akibat terlalu banyak tidur
Terlalu banyak tidur bisa tingkatkan risiko banyak penyakit serius, bahkan berkaitan dengan kematian.
Setiap orang memang membutuhkan tidur yang cukup dalam sehari. Namun terlalu banyak tidur juga bisa berdampak buruk lho. Terlalu banyak tidur seringkali dikaitkan dengan banyak penyakit serius, bahkan kematian.
Tak percaya? Berikut adalah beberapa penyakit yang terkait dengan kebiasaan terlalu banyak tidur, seperti dilansir oleh WebMD (21/01).
-
Apa yang dimaksud dengan insomnia? Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur atau tidur yang tidak memadai dalam jangka waktu yang cukup.
-
Apa saja jenis kata-kata bijak tentang insomnia? Kata-kata insomnia yang bijak bisa menjadi salah satu nasihat berguna. Ini akan membantu Anda terbebas dari masalah insomnia.
-
Apa saja penyebab utama gangguan tidur insomnia? Sejumlah hal bisa menjadi penyebab masalah ini. Stres, kecemasan, depresi, gangguan kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik, perubahan lingkungan, gangguan tidur yang tidak teratur, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, efek samping obat-obatan bisa menjadi penyebabnya.
-
Siapa saja yang bisa mengalami insomnia? Mengingat, insomnia adalah gangguan susah tidur yang bisa dialami oleh siapa saja, baik muda maupun mereka yang sudah lanjut usia sekalipun.
-
Siapa Surya Insomnia? Surya Insomnia telah meraih sukses sebagai salah satu komedian terpopuler di Indonesia.
-
Kenapa Solihin tidak bisa tidur? Suara dari Telinga Mengganggu Kondisi tak bisa tidur ini berasal dari munculnya suara bising dari telinga. Kondisinya terus berulang saat dirinya membaringkan diri di kasur.
Diabetes
Diabetes yang berkaitan dengan tingkat gula darah ternyata tak hanya dipengaruhi oleh makanan. Kebiasaan seperti terlalu banyak tidur atau kurang tidur di malam hari juga berkaitan dengan penyakit ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur di malam hari atau kurang tidur mampu meningkatkan risiko diabetes.
Obesitas
Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa menyebabkan seseorang menambah berat badan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang tidur sembilan hingga 10 jam setiap malam memiliki risiko obesitas 21 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur antara tujuh sampai delapan jam setiap malam. Jumlah olahraga dan jenis makanan yang dikonsumsi bahkan tak mempengaruhi risiko tersebut.
Sakit kepala
Bagi beberapa orang yang muda terkena sakit kepala, tidur lebih lama dari biasanya, misalkan ketika liburan atau dalam perjalanan bisa menyebabkan sakit kepala. Peneliti percaya bahwa terlalu banyak tidur berimbas pada neurotransmitter pada otak, termasuk serotonin. Orang yang terlalu banyak tidur di siang hari dan menyebabkan mereka susah tidur di malam hari juga seringkali mengalami sakit kepala di pagi hari.
Sakit punggung
Konon, ketika seseorang sakit punggung dokter akan menyuruh mereka tidur. Namun kini hal tersebut sudah tak berlaku. Saat ini dokter malah menyuruh pasien untuk melakukan beberapa kegiatan ringan untuk melawan rasa sakit pada punggung, serta menyuruh pasien mengurangi tidur.
Depresi
Depresi seringkali dikaitkan pada orang yang terkena insomnia. Namun sekitar 15 persen orang yang mengalami depresi dilaporkan terlalu banyak tidur. Hal ini kemungkinan besar bisa membuat depresi mereka semakin parah. Tidur teratur dan pada jam yang sama sangat dibutuhkan oleh pasien depresi.
Penyakit jantung
Penelitian yang dilakukan oleh The Nurses Health Study pada 72.000 wanita menemukan bahwa wanita yang tidur sembilan sampai 11 jam dalam sehari memiliki risiko 38 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. Meski begitu, peneliti belum menemukan alasan pasti mengenai keterkaitan penyakit jantung dengan terlalu lama tidur.
Kematian
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidur selama sembilan jam atau lebih memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan orang yang tidur sekitar delapan jam setiap malam. Tak ada alasan pasti mengapa hal ini bisa terjadi. Namun penelitian menunjukkan bahwa depresi dan status sosial ekonomi yang rendah berkaitan dengan terlalu banyak tidur. Para ahli berspekulasi bahwa hal ini memiliki andil dalam meningkatkan risiko kematian jika seseorang terlalu banyak tidur.
Kurang tidur maupun terlalu banyak tidur bukanlah hal yang baik. Mencukupi kebutuhan tidur sewajarnya adalah hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari banyak penyakit.