Waspadai bahaya abu vulkanik untuk kesehatan!
Ketahui bahaya abu vulkanik untuk kesehatan pernapasan, mata, dan kulit, beserta gejalanya!
Kemarin malam, sekitar pukul 22.50 WIB, Gunung Kelud di daerah Kediri - Blitar meletus dan mengeluarkan lahar panas. Tak hanya lahar saja, Kelud juga mengeluarkan abu vulkanik yang segera menyelimuti seluruh wilayah di sekitarnya seperti Pare, Pujon, dan Batu. Embusan angin ke arah barat juga membuat daerah lain seperti Klaten, Solo, dan Yogyakarta tertutupi debu vulkanik.
Hujan debu vulkanik yang turun dengan lebat tak bisa diremehkan begitu saja. Karena jika terhirup, debu vulkanik sangat buruk untuk kesehatan. Tak hanya masalah pernapasan, debu vulkanik juga bisa menyebabkan masalah pada kulit dan mata. Berikut adalah efek buruk abu vulkanik untuk kesehatan yang perlu diwaspadai.
1. Kesehatan pernapasan
Menghirup abu vulkanik sangat membahayakan pernapasan. Namun ini juga bergantung pada beberapa faktor seperti konsentrasi abu vulkanik pada udara, durasi hujan vulkanik, dan adanya gas atau aerosol yang tercampur dengan abu vulkanik. Semakin banyak faktor tersebut, maka abu vulkanik semakin berbahaya. Beberapa gejala ketika seseorang mulai terkena masalah akibat abu vulkanik, antara lain:
- Iritasi saluran pernapasan dan keluarnya ingus
- Iritasi tenggorokan, radang tenggorokan, dan batuk kering
- Sakit pada dada, batuk, napas pendek-pendek, napas berbunyi, dan sesak napas
- Bernapas menjadi tidak nyaman dan sulit.
Abu vulkano terutama sangat berbahaya pada orang yang memiliki masalah pernapasan sebelumnya, seperti asma, sakit paru-paru, atau bronchitis. Jika ada orang yang memiliki masalah pernapasan, sebaiknya segera diamankan di tempat yang tak terkena abu vulkanik, karena efeknya pada kesehatan mereka akan lebih parah.
2. Mata
Abu vulkanik yang berukuran kecil tak hanya bisa terhirup oleh hidung, melainkan juga bisa masuk ke mata. Abu vulkanik berbeda dengan abu biasa. Abu vulkanik memiliki sudut kristal yang runcing dan sangat mampu menggores serta mengelupas permukaan mata. Hal ini tak hanya bisa menyebabkan mata menjadi iritasi, tetapi juga merusak kornea. Orang yang paling berisiko terkena iritasi jika ada hujan abu vulkanik adalah orang yang memakai lensa kontak. Sebaiknya lepas lensa kontak dan gunakan kacamata untuk melindungi mata Anda. Masalah yang bisa disebabkan oleh abu vulkanik pada mata, antara lain:
- Iritasi mata
- Mata gatal, sakit, dan terasa tak nyaman
- Mengeluarkan air mata terus-menerus, atau mengeluarkan kotoran mata (belek)
- Abrasi pada kornea dan goresan pada mata
- Peradangan pada bola mata karena abu vulkanik yang bisa menyebabkan rasa terbakar, mata merah, dan penurunan daya penglihatan.
Ketika ada abu vulkanik yang masuk ke mata, jangan digosok atau dikucek, karena hal ini akan semakin memperburuk iritasi serta bisa menyebabkan abrasi dan goresan pada kornea. Selain itu, abu vulkanik juga mengandung zat-zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan mata.
3. Kulit
Tak hanya pernapasan dan mata, kulit juga bisa mengalami efek buruk ketika terkena abu vulkanik. Meski jarang dan tak selalu dialami oleh semua orang, namun abu vulkanik juga bisa menyebabkan iritasi kulit. hal ini biasanya jika abu vulkanik disertai dengan zat berbahaya, atau karena kulit yang sensitif.
Itulah beberapa efek buruk yang harus diwaspadai ketika ada hujan abu vulkanik. Gunakan perlengkapan kesehatan seperti kacamata, masker, dan baju lengan panjang untuk melindungi kulit Anda.
Selain masalah kesehatan, semua orang sebaiknya waspada ketika berkendara, karena hujan abu vulkano juga bisa masuk ke dalam mesin dan membuat kendaraan berhenti. Selain itu, hujan abu juga membuat jarak pandang terbatas.
Baca juga:
Abu vulkanik Kelud hambat perjalanan kereta api di jalur selatan
Kapolri: Korban tewas akibat Gunung Kelud bertambah jadi 3 orang
BBM ada letusan susulan dan gempa 8 SR hoax, jangan disebarkan
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Apa itu Gunungan Ketupat? Salah satu bukti kekompakan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk tampak dalam pelaksanaan tradisi Gunungan Ketupat.
-
Apa itu Gunung Kelam? Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit.