Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jurus Ngeles Bahrain Belum Menang Main di Kandang
Timnas Bahrain memiliki keyakinan tinggi untuk bersaing dan meraih hasil maksimal dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Bahrain menunjukkan keyakinan yang tinggi untuk bersaing dalam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan berharap dapat meraih hasil optimal.
Saat ini, mereka menduduki posisi keempat dalam klasemen Grup C dengan mengumpulkan 5 poin, yang sama dengan jumlah poin yang diraih oleh Australia dan Arab Saudi, namun tertinggal dalam selisih gol.
- Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: China Menang 1-0 atas Bahrain, Timnas Indonesia Juru Kunci Klasmen
- Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Bahrain vs Timnas Indonesia Imbang 2-2
- Bahrain Mulai Psywar, Sering Ungkit Bantai Indonesia 10-0 pada 12 Tahun Lalu
- Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Jepang Meraih Kemenangan Besar di Markas Bahrain.
Di puncak klasemen terdapat Jepang dengan 10 poin, sementara Timnas Indonesia dan China berada di posisi kelima dan keenam dengan masing-masing mengoleksi tiga poin.
Menarik untuk dicatat bahwa Bahrain belum pernah mencatatkan kemenangan di hadapan publiknya selama empat laga terakhir di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada pertandingan kedua, mereka mengalami kekalahan telak 0-5 dari Jepang di kandang sendiri pada tanggal 10 September 2024.
Sebulan setelahnya, Bahrain menghadapi Timnas Indonesia dan hampir mengalami kekalahan, namun berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat gol penyama dari Mohamed Marhoon di akhir laga.
Tidak Ada Tekanan
Manajer Timnas Bahrain, Mahmoud Riyad, secara terbuka memberikan penjelasan kepada media lokal Al-Watan News mengenai kegagalan timnya dalam dua pertandingan terakhir melawan Jepang dan Timnas Indonesia. Ia menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang dirasakan oleh Ebrahim Lutfalla dan rekan-rekannya saat bermain di depan pendukung sendiri.
"Sama sekali tidak ada tekanan pada tim, dan para pemainnya berpengalaman dan sebelumnya telah bermain di banyak pertandingan penting," ujarnya.
"Sebaliknya, kehadiran suporter justru menjadi insentif dan motivasi bagi mereka. Adapun hasilnya tergantung pada hal-hal lain seperti kerja keras, terkadang fokus, dan keberuntungan."
Dengan demikian, Mahmoud Riyad ingin menegaskan bahwa pengalaman dan dukungan fans seharusnya tidak menjadi beban, melainkan pendorong semangat bagi para pemain. Dalam pandangannya, hasil akhir dari pertandingan lebih dipengaruhi oleh usaha dan konsentrasi tim di lapangan.
Berada di Grup yang Berat
Mahmoud Riyadh berpendapat bahwa Grup C, yang terdiri dari Jepang, Australia, Arab Saudi, Timnas Indonesia, dan China, merupakan tantangan berat bagi Bahrain.
Meskipun demikian, ia optimis bahwa tim yang dikenal sebagai Al-Ahmar ini memiliki peluang untuk langsung lolos atau setidaknya berkompetisi di babak play-off Piala Dunia 2026.
"Hasil, kedekatan poin antar tim, dan level tim adalah bukti terbesar kesulitan dan kekuatan grup ini."
"Jarak yang sangat jauh antara empat dari lima tim menjadi beban besar bagi Asosiasi Sepak Bola Bahrain, staf teknis dan administrasi, serta para pemain, sehingga menambah kesulitan grup dibandingkan grup lainnya."
Dengan demikian, tantangan yang dihadapi Bahrain bukan hanya dari segi kompetisi, tetapi juga dari faktor logistik yang mempengaruhi persiapan dan performa mereka.
Tidak Mau Main di Indonesia
Belakangan ini, federasi sepak bola Bahrain menarik perhatian publik karena keinginannya untuk memindahkan pertandingan melawan Indonesia pada Maret 2025 ke lokasi netral demi alasan keamanan.
Federasi Sepak Bola Bahrain (FA Bahrain) mengklaim bahwa mereka menerima banyak ancaman pembunuhan melalui media sosial yang ditujukan kepada para pemain setelah hasil imbang 2-2 melawan Indonesia pada 10 Oktober lalu.
Mereka merasa tidak bisa membiarkan tim mereka berada dalam situasi berbahaya. Oleh karena itu, mereka mengajukan permohonan untuk memindahkan lokasi pertandingan karena merasa tidak aman jika tetap diadakan di Jakarta.
Selain itu, FA Bahrain juga mengajukan keluhan mengenai perilaku suporter Timnas Indonesia di media sosial yang menyerang baik pemain maupun pejabat-pejabat FA Bahrain.
Menanggapi tuntutan ini, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberikan perhatian serius terhadap permintaan FA Bahrain untuk memindahkan laga melawan Timnas Indonesia, mengingat kekhawatiran mengenai keamanan.
AFC berkomitmen untuk memastikan keselamatan serta kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar yang terlibat. Mahmoud Riyadh, pelatih tim Bahrain, menyatakan bahwa fokus utama timnya saat ini adalah mempersiapkan diri untuk pertandingan melawan China dan Australia pada November 2024.
"Tentu kami berkumpul lagi sebelum pertandingan, dan ini dilakukan setelah koordinasi dengan klub-klub, yang menunjukkan kerja sama yang baik dalam memungkinkan para pemain untuk berada bersama tim nasional," tegasnya.