Performa Rafael Struick di Piala AFF 2024:Tahap Adaptasi dan Perlu Tandem yang Tajam
Bagaimana penampilan Rafael Struick bersama Timnas Indonesia saat menghadapi Myanmar di Piala AFF 2024? Mari kita lihat ulasannya di bawah ini.
Timnas Indonesia memulai langkah di fase grup Piala AFF 2024 dengan hasil yang cukup baik. Pada pertandingan pertama Grup B di Stadion Thuwunna, Yangon, yang berlangsung pada Senin malam (9/12/2024), Tim Merah-Putih berhasil meraih poin penuh dengan mengalahkan Vietnam.
Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia berhasil menaklukkan tuan rumah Myanmar dengan skor 1-0. Gol yang menentukan itu tercipta akibat kesalahan kiper Myanmar saat berusaha mengantisipasi tendangan dari Asnawi Mangkualam pada menit ke-76. Kejadian ini berawal dari lemparan dalam yang khas dilakukan oleh Pratama Arhan, yang mengakibatkan kemelut di depan gawang Myanmar.
- Apa yang Terjadi dengan Rafael Struick di Piala AFF 2024?
- Rafael Struick Sudah Tiba di Myanmar Siap Berlaga di Piala AFF 2024
- Duh! Rafael Struick Belum Tentu Bermain saat Lawan Myanmar di Piala AFF 2024, ini Penyebabnya
- Rafael Struick Bergabung dengan Timnas Indonesia Jika Lolos Penyisihan Grup Piala AFF 2024
Asnawi Mangkualam berhasil memanfaatkan bola rebound yang berujung pada gol untuk Timnas Indonesia. Tendangannya sempat mengenai tiang gawang sebelum memantul ke tubuh kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung, dan akhirnya masuk ke gawang. Kemenangan ini membawa tim berlogo Garuda menduduki posisi kedua klasemen sementara Grup B dengan perolehan tiga poin, hanya kalah selisih gol dari Vietnam yang berada di puncak klasemen.
Menariknya, dalam pertandingan tersebut, perhatian tertuju pada sosok Rafael Struick. Ia melakoni debutnya di ajang Piala AFF 2024. Lantas, bagaimana performa Rafael Struick bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Myanmar? Mari kita simak ulasannya berikut ini:
Silakan buat cadangan
Rafael Struick telah menjadi pemain kunci bagi Timnas Indonesia, khususnya di level senior, meskipun usianya baru 21 tahun. Klubnya, Brisbane Roar yang berkompetisi di Liga Australia, memberikan izin untuknya berpartisipasi dalam Piala AFF kali ini. Namun, ini adalah pengalaman pertama Struick di turnamen antarnegara ASEAN untuk level senior. Ia memulai pertandingan di Yangon dari bangku cadangan, karena pelatih Shin Tae-yong memilih trio Hokky Caraka, Arkhan Kaka, dan Marselino Ferdinan sebagai penyerang utama dalam susunan pemain awal.
Rafael Struick akhirnya masuk ke lapangan pada babak kedua, tepatnya di menit ke-46, menggantikan Zanadin Fariz. Meskipun tampil cukup baik, determinasi Struick tidak sekuat saat ia membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di babak kedua, terjadi perubahan strategi permainan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong, sehingga Struick berduet dengan Hokky Caraka. Dalam perannya, Struick lebih banyak menciptakan ruang tembak atau peluang untuk merobek pertahanan Myanmar.
Proses adaptasi masih berlangsung
Rafael Struick tampaknya masih dalam proses penyesuaian dengan tim dan debutnya di Piala AFF 2024. Kehadiran Asnawi Mangkualam juga turut berkontribusi menjadikan permainan skuad Garuda lebih menyerang. Pada menit ke-60, Struick mencoba keberuntungannya dengan melakukan tembakan dari jarak jauh, tetapi tendangannya dengan mudah ditangkap oleh kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung. Meskipun tim Indonesia menunjukkan performa yang lebih baik di babak kedua, mereka mengalami kesulitan dalam menciptakan peluang bersih untuk mencetak gol.
Tak lama setelah Timnas Indonesia berhasil unggul, Struick kembali memberikan ancaman kepada gawang Myanmar, memaksa Zin Nyi Nyi Aung untuk melakukan penyelamatan dengan menundukkan badannya guna mengamankan bola. Secara keseluruhan, Rafael Struick bermain selama 52 menit dalam pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Myanmar. Pengalaman ini menjadi hal positif bagi mantan pemain ADO Den Haag tersebut.
Keputusan STY
Keputusan Shin Tae-yong untuk menurunkan Struick di babak kedua tampak sebagai pilihan yang tepat. Pada pertandingan perdana dalam turnamen ini, Timnas Indonesia masih dalam proses menemukan kekuatan tim karena baru berlatih selama sekitar satu minggu terakhir. Dengan demikian, Rafael Struick diharapkan mampu beradaptasi dengan suasana kompetisi dan rekan-rekan setimnya yang baru. Ia memiliki modal berupa pengalaman penyesuaian dalam atmosfer permainan, yang akan sangat berguna untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Struick adalah satu-satunya pemain keturunan yang dipanggil untuk fase grup Piala AFF 2024, dan terakhir kali ia membela Timnas Indonesia U-23 adalah saat play-off menuju Olimpiade melawan Guinea pada bulan Mei lalu. Di samping itu, Struick juga memerlukan pasangan yang tepat untuk berduet di lapangan. Salah satu contohnya adalah Ragnar Oratmangoen, yang sebelumnya menjadi tandemnya di timnas senior. Ada kemungkinan Struick akan kembali dipasangkan dengan Hokky Caraka dalam pertandingan berikutnya melawan Laos di Stadion Manahan, Solo, pada Kamis (12/12/2024).
Seharusnya kita dapat meraih kemenangan besar
Setelah pertandingan, Rafael Struick terlihat sangat bahagia. Meskipun demikian, ia menyimpan sedikit rasa ketidakpuasan karena Timnas Indonesia hanya mampu mengalahkan Myanmar dengan satu gol. Ia berpendapat bahwa seharusnya Indonesia dapat mencetak lebih dari satu gol dalam pertandingan tersebut. Walaupun begitu, ia tetap bersyukur karena Merah Putih berhasil meraih tiga poin di laga perdananya. "Kita harusnya bisa menang dengan skor lebih besar. Tapi tiga poin," ucap Struick singkat selepas laga.