5 Sopir Angkot di Medan Terjaring Razia Positif Narkoba, Begini Nasibnya
Petugas Dishub Medan bersama dengan Satlantas Polrestabes dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mendapati 5 orang sopir angkot positif narkoba saat terjaring razia pada Senin (13/12).
Sebagai langkah tegas menertibkan angkot ugal-ugalan yang beberapa waktu terakhir ini marak di Kota Medan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan kini rutin menggelar razia setiap hari di sejumlah titik di kota tersebut.
Dibantu aparat kepolisian, petugas Dishub Medan merazia satu per satu para sopir angkot yang melintas. Setiap sopir angkot kemudian diminta untuk menunjukkan kelengkapan administrasi, seperti surat izin mengemudi (SIM), surat tanda nomor kendaraan (STNK), buku KIR dan kartu pengawasan (KPS).
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Bagaimana bentuk Sodong Congkok? Batu ini sepintas bentuknya mirip atap rumah dengan bentuk bidang yang rata. Batu ini juga disebut kokoh, dan tidak akan roboh. Di bagian dalamnya terdapat mirip gua, dengan sedikit menyerupai ruangan. Di pinggiran bebatuan itu juga dipenuhi rerumputan.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Apa ciri khas dari Soto Padang? Ciri khas dari soto padang adalah adaya irisan daging garing dan renyah namun teksturnya tetap empuk.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
Bagi sopir angkot yang kedapatan tidak memenuhi syarat berkendara, mereka akan dibawa petugas ke Pos Dishub untuk didata dan diberikan peringatan.
Tak hanya diminta menunjukkan kelengkapan surat berkendara, dalam razia tersebut para sopir angkot juga akan dilakukan tes urine di lokasi razia, untuk memastikan apakah mereka mengonsumsi narkoba. Pasalnya, dalam insiden angkot tabrak kereta api yang menewaskan sejumlah penumpang belum lama ini, sopir angkot diketahui positif menggunakan narkoba.
Terbaru, petugas menemukan lima sopir angkot positif menggunakan narkoba ketika sedang bekerja membawa penumpang saat terjaring razia.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
5 Sopir Angkot Dibawa ke BNN
Instagram/@prokopim_pemkomedan ©2021 Merdeka.com
Petugas Dishub Medan bersama dengan Satlantas Polrestabes dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar razia sopir angkot di dua lokasi berbeda pada Senin (13/12) dan mendapati 5 orang sopir positif narkoba usai dilakukan tes urine secara acak.
"Ada lima sopir yang kedapatan positif narkoba," kata Kepala Dishub Medan, Iswar Lubis.
Iswar mengatakan, dari 5 sopir tersebut, 4 orang di antaranya kedapatan positif narkoba saat razia di Jalan Sisingamangaraja. Sedangkan satu lagi terjaring saat razia di Jalan Gatot Subroto.
Kelima sopir angkot tersebut kedapatan positif narkoba padahal sedang membawa penumpang. Para sopir itu pun langsung dibawa oleh petugas untuk diserahkan kepada BNN untuk diproses lebih lanjut.
Banyak Armada Angkot Tanpa Surat Lengkap
Dalam razia kali ini, petugas juga melakukan pengecekan terhadap pengoperasian angkutan apakah sudah sesuai dengan ketentuan. Petugas juga berhasil mengamankan beberapa armada angkot yang tidak lengkap syarat administrasinya.
"Dari sisi administrasi kendaraan sudah ada beberapa unit kita tahan kendaraannya. Ini akan kita masukan ke kandang sampai dengan dilengkapi persyaratan administrasi teknis dan layak jalannya baru boleh kita keluarkan," ujar Iswar.
Iswar mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini jumlah pengusaha angkutan yang mengurus izin trayek memang menurun hingga 40 persen. Ada banyak armada angkot yang beroperasi tanpa surat adminitrasi yang lengkap.
"Dari sisi perizinan angkutan kota ini ada kurang lebih 11.000. Tapi situasi Covid-19 ini berkurang antara 35 sampai 40 persen. Sehingga yang operasional itu saat ini sekitar 4.000 sampai dengan 5.000 angkot. Tapi yang mengurus surat-surat administrasi 2.500-an," jelasnya.