5 Tersangka Masih Dicari, Ini Fakta Perkembangan Kasus Penembakan Polisi di Medan
Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan masih memburu lima orang lagi tersangka penembakan terhadap seorang anggota Polri bernama Aiptu Robinson Silaban yang terjadi pada Selasa (27/10) lalu.
Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan masih memburu lima orang tersangka penembakan terhadap seorang anggota Polri bernama Aiptu Robinson Silaban. Peristiwa penembakan terjadi pada Selasa (27/10) lalu.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Rico Sunarko pada Selasa (3/11) mengatakan, kelima tersangka saat ini masuk daftar pencarian orang. Sejauh ini Sat Reskrim telah mengamankan tersangka utama, yakni K (45), yang diketahui merupakan anggota Brimob yang dipecat pada 1999.
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Mengapa polisi meningkatkan patroli di wilayah Medan? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
Hasil pemeriksaan awal, jelas Kapolrestabes, pelaku adalah warga Kompleks Lapangan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Pelaku mendapat perintah dari NN yang kini telah diamankan untuk mencari K dan I.
Tersangka utama K, diamankan oleh petugas di Sampali. Ia pun ditembak di kaki karena saat melakukan pengembangan, tersangka mencoba merampas senjata petugas.
Melansir dari ANTARA, berikut fakta perkembangan kasus penembakan polisi di Medan.
Tersangka K Bantah Rampas Senjata Petugas
©2020 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Selasa (3/11), tersangka K membantah dirinya mencoba merampas senjata milik petugas saat pengembangan kasus. Ia terus membantah berulang kali sembari diboyong ke ruang tahanan.
Penembakan terhadap kaki tersangka ini juga sempat mendapat protes dari seseorang dengan akun Adinda Putri Nur Az-Zahra. Perempuan yang mengaku sebagai istrinya ini memposting foto K yang diperban kedua kakinya. Ia mempertanyakan penembakan terhadap suaminya, padahal pria itu sudah menyerahkan diri.
Sempat Berniat Menghabisi Korban
Dalam konferensi pers tersebut, pelaku juga mengakui kalau sempat ingin menghabisi korban. Kronologinya, Ia bersama kelima pelaku lainnya (yang DPO) datang ke sebuah bengkel di Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Sunggal, Kota Medan.
Setelah tiba di lokasi, pelaku dengan lima orang rekannya langsung mengacak-acak bengkel sambil mencari K dan I. Korban saat itu berada di lokasi, mengingatkan tersangka, namun para pelaku tidak mengindahkannya.
Kemudian, korban memberikan tembakan ke arah bawah. Pelaku mendekati dan memukul korban dengan double stic, sehingga senjatanya terjatuh. Lalu tersangka mengambil senjata itu dan menembak korban ke bagian rusuk kiri dan mengenai paru-paru.
Tersangka sempat berniat akan menghabisi korban dengan menembak kepalanya. Namun senjata yang dirampas pelaku macet, dan mereka meninggalkan korban.
Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit
Sementara itu, korban Aiptu Robinson Silaban yang ditembak telah menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada beberapa waktu lalu.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Medan Kombes Antonius Ginting pada Kamis (29/10) menyebutkan bahwa kondisi Aiptu Robinson sudah membaik.
"Sudah baik. Sudah dioperasi oleh dokter bedah digestif," katanya.
Hingga saat ini, Aiptu Robinson masih dalam perawatan guna pemulihan.
"Sekarang dirawat di ICU, menunggu penyembuhan," lanjutnya.