8 Film Tentang Bipolar yang Menggugah dan Membuka Mata Tentang Kesehatan Mental
Seiring kemajuan dalam pengobatan yang terus mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, semakin banyak cerita tentang perjuangan untuk pulih dari gangguan bipolar menggelembung ke permukaan. Jadi, tidak mengherankan jika ada banyak film populer tentang gangguan bipolar.
Kehidupan dan perilaku manusia jauh lebih bernuansa dan emotif daripada yang dapat digambarkan oleh sistem diagnostik psikiatri atau daftar periksa gejala mana pun. Meskipun film bukanlah penggambaran realitas yang sempurna, film sering kali menyajikan tema dengan cara yang dapat diterima, memperkaya, menantang, dan menggugah pikiran.
Film yang mengangkat persoalan psikologi maupun diagnostik psikiatri mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi para pihak yang terlihat di dalamnya. Apalagi menempatkan seseorang yang mungkin tidak pernah mengalami gangguan tersebut dan harus memerankannya, tentang bipolar misalnya.
-
Dimana film "Tarian Lengger Maut" berlatar? Film berjudul "TARIAN LENGGER MAUT" memaparkan kisah yang mempertemukan sebuah desa baru, Pagar Alas, dengan seorang dokter yang menyembunyikan sisi gelapnya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin dengan obsesi terhadap jantung manusia.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Bagaimana Jirayut menghadapi kesulitan saat syuting film KANG MAK? Ketika syuting berlangsung, Jirayut Afisan tidak mengalami kesulitan yang signifikan karena pemain lain memberikan dukungan yang hangat kepadanya.
-
Apa yang diwakilkan oleh film-film komedi Nya Abbas Akup? Dalam setiap karyanya, Abbas bukan hanya membuat film humor semata, melainkan juga bentuk representasi keadaan sosial masyarakat pada saat itu.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Bipolar disorder adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem antara emosi yang tinggi dan rendah. Seperti kebanyakan penyakit mental, ada stigma negatif yang terkait dengan gangguan bipolar. Faktanya, ini jauh lebih umum daripada yang disadari kebanyakan orang.
Jika tidak diobati, gangguan bipolar dapat berdampak parah pada kehidupan seseorang, serta orang-orang di sekitarnya. Namun, ada pilihan pengobatan efektif yang umumnya mencakup campuran terapi bicara dan obat penstabil suasana hati.
Seiring kemajuan dalam pengobatan yang terus mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, semakin banyak cerita tentang perjuangan untuk pulih dari gangguan bipolar menggelembung ke permukaan. Jadi, tidak mengherankan jika ada banyak film populer tentang gangguan bipolar.
Berikut merdeka.com merangkum film tentang bipolar yang membuka mata tentang kesehatan mental:
Silver Linings Playbook (2012)
©2021 Merdeka.com
Mengambil tempat dalam daftar film ikonik Amerika, Silver Linings Playbook menerima delapan nominasi Academy Award. Film tentang bipolar ini keluar tahun 2012 didasarkan pada buku yang ditulis oleh Matthew Quick.
Film ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Pat yang mendapat masalah dengan hukum dan berakhir di rumah sakit jiwa. Di rumah sakit, dia didiagnosis dengan gangguan bipolar. Pat kesulitan menerima diagnosis ini. Setelah meninggalkan rumah sakit, dia pindah kembali bersama orang tuanya.
Sebelumnya, Pat adalah pria yang sudah menikah dan bekerja sebagai guru. Dia bertekad untuk mendapatkan kembali kehidupannya ini. Pat juga tidak suka bagaimana obat bipolar mempengaruhinya dan ia pun tidak berpikir membutuhkannya lagi. Dia ingin mengelola gangguan bipolarnya sendiri.
Film ini secara akurat menggambarkan episode manik yaitu salah satu gejala bipolar: Pat datang dengan rencana rumit untuk memenangkan kembali istrinya. Kadang-kadang, dia berbicara dengan cepat, melontarkan ide apa pun yang muncul di kepalanya, dan hampir tidak bisa tidur.
Ini juga menunjukkan bagaimana keluarga dan teman-temannya menanggapi gangguan bipolarnya. Mereka mencintai dan mendukung. Sungguh luar biasa melihat peran yang mereka mainkan dalam pemulihannya.
Infinitely Polar Bear (2014)
©2021 Merdeka.com
Film tentang bipolar selanjutnya yaitu Infinitely Polar Bear tahun 2014, ceritanya didasarkan pada masa kecil penulis dan sutradara Maya Forbes.
Film ini mengambil setting tahun 1970-an. Sang ayah, Cameron (Mark Ruffalo), hidup dengan gangguan bipolar. Ketika sang ibu masuk ke sekolah pascasarjana, dia pindah dan Cameron merawat putri mereka.
Infinitely Polar Bear menunjukkan bagaimana gangguan bipolar dapat mengganggu sebuah keluarga. Selama episode mania, Cameron kreatif dan spontan. Dia penuh dengan kehidupan dan ide. Ini menarik dan membuat frustrasi bagi keluarganya.
Hidup dengan ayah mereka tidak mudah bagi anak perempuan. Cameron terkadang berhenti minum obatnya dan mencoba mengobati sendiri dengan alkohol. Ada banyak tantangan, tetapi juga banyak cinta.
Mr. Jones (1993)
©2021 Merdeka.com
Film dari tahun 1993 ini adalah tentang seorang pria yang berakhir di pusat perawatan rawat inap karena gangguan bipolarnya.
Film ini menyampaikan pasang surut hidup dengan gangguan bipolar. Tokoh utama yang diperankan oleh Richard Gere tidak mau minum obat.
Hal-hal yang dia lakukan selama episode mania sangat masuk akal baginya. Dia tidak ingin melepaskan kebebasan dan euforia yang dia rasakan selama episode manik.
Dalam perawatan, terapisnya jatuh cinta padanya. Dia tahu aturan tentang jatuh cinta pada pasien tetapi tidak bisa menahan pesonanya.
Inside Out (2015)
©2021 Merdeka.com
Film 2015 ini tidak spesifik untuk gangguan bipolar dan dipasarkan sebagai film anak-anak, tetapi film ini menggambarkan kondisi tersebut dengan baik.
“Inside Out” mengeksplorasi bagaimana otak manusia menangani perasaan dan ingatan. Ada karakter yang mewakili lima perasaan besar: Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust. Cerita membantu penonton memahami bagaimana emosi bekerja. Ini juga menunjukkan apa yang terjadi ketika hal-hal menjadi tidak seimbang.
The Hours (2002)
©2021 Merdeka.com
The Hours adalah film tentang bipolar yang diangkat dari novel berjudul sama karya Michael Cunningham. Film ini berfokus pada tiga wanita dari generasi yang berbeda: Meryl Streep sebagai Clarisa Vaughan, Julianne Moore sebagai Laura Brown, dan Nicole Kidman sebagai Virginia Woolf, yang menderita masalah kesehatan mental yang serius.
Penggambaran Kidman tentang Woolf membuatnya mendapatkan Academy Award untuk Aktris Terbaik.
Touched with Fire (2016)
©2021 Merdeka.com
Film intens 2016 ini mengajak penonton untuk mengalami episode-episode mania dan depresi yang, dalam beberapa kasus, bisa dialami oleh gangguan bipolar.
Touched with Fire adalah film tentang bipolar yang berkisah perihal dua penyair berbakat yang hidup dengan gangguan tersebut. Mereka bertemu di fasilitas perawatan ketika mereka berdua mengalami episode mania.
Mereka percaya bahwa episode-episode ini memicu kreativitas mereka dan bahwa kembali berobat akan menekan hasrat mereka, yang terasa tidak terpikirkan oleh dua sedjoli tersebut.
Kedua penyair melanjutkan asmara mereka setelah mereka meninggalkan fasilitas. Namun, orang di sekitar meereka khawatir kedua kekasih itu tidak mengelola kondisi mereka dengan baik.
Postcards From the Edge (1990)
©2021 Merdeka.com
Postcards From the Edge adalah komedi semi-otobiografi berdasarkan novel dengan nama yang sama oleh aktris/penulis Carrie Fisher, yang juga menulis skenario.
Film tentang bipolar ini secara longgar berpusat pada masa kecil Fisher yang penuh gejolak dengan ibunya yang terkenal, aktris Debbie Reynolds. Dibintangi oleh Meryl Streep, Shirley MacLaine dan Dennis Quaid, film ini memenangkan beberapa Academy Awards serta Golden Globe Awards.
Sylvia (2003)
©2021 Merdeka.com
Sylvia adalah drama biografi yang dibintangi Gwenyth Paltrow sebagai Sylvia Plath yang menampilkan perjuangannya dengan gangguan bipolar sambil menyulap karir sebagai penulis terkemuka.
Jalannya film akhirnya mengarah pada bunuh diri tragisnya pada tahun 1963.