Banjir Bandang dan Longsor Landa Sejumlah Daerah di Sumut, Ini 4 Faktanya
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) mencatat kejadian bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra Utara (Sumut) pada awal Juli 2020. Sejumlah kejadian mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan material.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) mencatat kejadian bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra Utara (Sumut) pada awal Juli 2020. Sejumlah kejadian mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan material.
Provinsi Sumut termasuk wilayah dengan tingkat bahaya sedang hingga tinggi untuk banjir bandang. Sedangkan pada tanah longsor, Sumut juga memiliki tingkat bahaya sedang hingga tinggi. Hal ini berdasarkan analisis InaRISK.
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Mengapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Dimana banjir dan longsor terjadi di Pekalongan? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Di mana tebing tol di Bintaro itu longsor? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Setidaknya 30 kabupaten dengan luas bahaya mencapai 150.720 hektare memiliki potensi bahaya tanah longsor di sejumlah kabupaten. Populasi terpapar untuk bahaya banjir bandang dengan kategori sedang hingga tinggi mencapai lebih dari 650 ribu orang.
Banjir Bandang di Pematang Siantar
BPBD Kota Pematang Siantar melaporkan, banjir bandang terjadi di Kelurahan Tanjur Pingir, Kecamatan Siantar Martoba pada Sabtu (11/7), pukul 21.30 WIB. Banjir bandang ini mengakibatkan 1 orang meninggal dunia.
"Warga meninggal karena hanyut terbawa arus saat mengendarai sepeda motor. BPBD setempat masih melakukan pendataan warga terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dilansir dari Liputan6.com, Senin (13/7).
Saat ini banjir telah surut. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Pematang Siantar telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, evakuasi korban, dan pembersihan sisa material lumpur.
Tanah Longsor di Dua Lokasi
Sementara itu, tanah longsor terjadi di dua lokasi, yakni di Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang. Bencana tanah longsor terjadi di Simalungun tepatnya di Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon.
Diungkapkan Raditya Jati, BPBD setempat mengidentifikasi 7 keluarga mengungsi, sedangkan kerugian material mencakup 2 rumah dan 1 gereja tertimbun dan 15 rumah lain terdampak.
Sedangkan longsor lainnya terjadi di Desa Demak Maleho, Kecamatan Bangun Purba, Deli Serdang, pada Minggu (12/7). Tanah longsor yang terjadi pada 18.45 WIB mengakibatkan satu orang luka berat dan 3 keluarga mengungsi.
"Korban luka tersebut telah dirawat di RSUD Deli Serdang untuk perawatan intensif. Kerugian material mencakup 3 rumah rusak berat," sebutnya.
Akses Jalan Parapat Kembali Dibuka
Akses transportasi jalan nasional lintas Parapat di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, Minggu (12/7), sudah bisa dilalui kendaraan kembali.
Dilansir dari Antara, jalan lintas Sumatra itu sebelumnya ditutup total setelah material perbukitan di kawasan Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon mengalami longsor akibat hujan deras, Sabtu (11/7) malam.
Tumpukan tanah longsor setinggi satu meter sepanjang 20 meter disingkirkan personel Polres Simalungun dan masyarakat setempat. Kasat Lantas AKP Jodi Indrawan mengatakan, akses jalan bisa dilalui secara dua arah, hanya saja mengikuti arahan petugas di lapangan.
Sementara itu, khusus kendaraan roda enam atau lebih, dialihkan melalui jalur lingkar Parapat di Simpang Palang Tiga Dolok - Sitahoan.
Akibat Intensitas Hujan Tinggi
Berdasarkan laporan BPBD, sejumlah kejadian tersebut dipicu oleh faktor hujan dengan intensitas tinggi, sedangkan longsor dipengaruhi juga kondisi tanah yang labil.
Dilihat dari prakiraan cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Sumut memiliki curah hujan dengan tingkat menengah pada dasarian II – III dan I Agustus 2020.
"Meskipun dengan curah hujan menengah, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi fenomena alam yang dapat berpotensi bencana,” terang Raditya Jati.