Deretan Potret Lawas Aktivitas Tentara Belanda di Indonesia yang Jarang Terekspos, Ada yang Bikin Sedih
Ada beberapa momen unik aktivitas tentara Belanda saat di Indonesia.
Deretan Potret Lawas Aktivitas Tentara Belanda di Indonesia yang Jarang Terekspos, Ada yang Bikin Sedih
Ya, semua itu terekam dalam foto-foto lawas yang menggambarkan aktivitas tentara Belanda dengan masyarakat Pribumi.
Ada beberapa momen yang mungkin tidak terpikirkan sampai saat ini alias unik dan bikin terkejut.
Simak potret lawas tentara Belanda saat berada di Indonesia yang dihimpun merdeka.com berikut ini.
Pria Bukittinggi Foto Bareng Tentara
Paling mencolok dari pria Pribumi itu adalah tubuhnya yang kurus seperti kekurangan gizi karena kemungkinan tidak mendapatkan makanan dan menahan rasa lapar.
Pria tersebut terlihat jelas menghadap ke kamera dengan kondisi yang luntang-lantung. Di bagian belakang ada 4 orang yang menggunakan busana warna putih terlihat berjongkok saja. Kemungkinan besar mereka ini ditangkap oleh pihak Belanda.
Nonton Hiburan Keroncong di Tegal
Nampak 3 orang tentara sedang duduk di sebidang tanah di Kota Tegal kurang lebih tahun 1947. Seakan-akan foto itu berbicara, ketiga tentara itu begitu sumringah dan senang mendengarkan musik keroncong yang dibawakan oleh warga pribumi.
Dari foto itu, ada 2 pengiring gitar, 1 orang menggunakan biola, dan 2 lainnya adalah penyanyi wanita yang lengkap menggunakan busana Jawa.
Berenang Layaknya Pelancong
Layaknya pelancong, mereka berdiri di pinggir kolam renang sambil bercakap-cakap dengan temannya yang ada di bagian atas.
Tidak diketahui pasti itu tahun berapa, namun ada yang mengatakan bahwa foto ini setahun setelah merdeka.
Wanita dan Prajurit Belanda
Seorang wanita (penghibur) terlihat duduk di kasur dengan wajah penuh bedak. Di samping dinding kamar, tampak seorang tentara Belanda.
Foto yang diunggah oleh akun Instagram @asevw ini membuat warganet ikut sedih.
"Ini bikin sedih dan ga tw campur aduk rasanya" tulis salah satu netizen.
Berdasarkan keterangan, diketahui foto ini diambil di Jakarta sekitar 22 Juni 1948, 3 tahun setelah Kemerdekaan Indonesia.
(Foto/IG/ @asevw; Source : Nationaal Archief/Jonkman. R.G/DLC)