Banjir Kota Medan Rendam 2.773 Unit Rumah Warga, 5 Orang Meninggal Dunia
Kota Medan, Sumatra Utara dilanda banjir besar yang merendam ribuan rumah warga. Banjir yang terjadi sejak Jumat (4/12) dini hari tersebut memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 50 cm hingga mencapai 3 meter di beberapa titik.
Kota Medan, Sumatra Utara dilanda banjir besar yang merendam 2.773 rumah warga di 7 kecamatan. Akibat bencana ini, 4.249 kepala keluarga atau 12.783 jiwa terkena dampak.
Banjir yang terjadi sejak Jumat (4/12) dini hari tersebut memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari 50 cm hingga mencapai 3 meter di beberapa titik.
-
Apa saja yang menjadi dampak dari banjir bandang di Sumatera Barat? Bencana itu telah menelan korban jiwa sebanyak 67 warganya. Ribuan orang mengungsi. Sejumlah ruas jalan, termasuk jalan, nasional juga masih terputus akibat kejadian itu.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
Menurut kesaksian Dean Ramadhan, warga Kampung Lalang, Kota Medan, banjir di akhir tahun 2020 ini merupakan yang terparah dalam 20 tahun terakhir.
“Sekitar pukul 04.00 WIB air langsung tinggi hingga satu meter lebih. Bisa dibilang ini paling parah. Terhitung hampir 20 tahun lalu, ini paling parah," ujarnya seperti dikutip dari Liputan6.
Motor Diperbolehkan Masuk Tol
©2020 Instargam @punyabinjai.com/editorial Merdeka.com
Banjir tersebut turut berdampak terhadap akses lalu lintas di Kota Medan, terutama para pengguna sepeda motor yang kesulitan untuk melintas.
Branch Manager Ruas Tol Medan-Binjai Seksi 2 & 3 PT Hutama Karya (Persero), Untung Joko mengungkapkan, akibat bencana tersebut pihaknya selaku pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mengalihkan 927 kendaraan roda dua ke ruas jalan tol dengan dibantu oleh petugas kepolisian
"Kita mengalihkan kendaraan roda empat maupun roda dua menuju ke Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 2 & 3," kata Untung.
Kendaraan Roda Empat Tersangkut Pagar
©2020 Kanal Youtube Karya TV Indonesia /editorial Merdeka.com
Bencana banjir tersebut turut memporak porandakan perumahan Flamboyan di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang. Dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Karya TV Indonesia, beberapa mobil mewah terlihat tersangkut di pagar rumah warga.
Dalam video tersebut juga terlihat anggota TNI yang tengah membantu mengungsikan warga dengan menggunakan truk.
“Banjir ini akibat meluapnya sungai sungal, hari Kamis malam. mengakibatkan ratusan rumah di Kota Medan dan Deli Serdang juga terkena dampak banjir dan sejumlah kendaran mobil milik warga yang berada di dalam komplek perumahan Flamboyan terseret arus air hingga nyakut ke pagar rumah,” tulis akun tersebut di kolom keterangan.
Menelan Lima Korban Jiwa
Menurut data pusat Pengendalian Operasi per 5 Desember 2020, banjir telah mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 2 orang hilang.
"Jumlah korban meninggal 5 orang, terdiri dari 1 anak-anak, 3 perempuan, dan 1 pria. Satu lainnya dalam pencarian," kata Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus.