Gejala Hipotermia yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Hipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Seseorang yang mengalami gejala hipotermia sebaiknya segera ke dokter.
Gejala Hipotermia yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Gejala hipotermia perlu diwaspadai setiap orang. Hipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi jantung, sistem saraf, dan organ lainnya. Melansir dari Healthline, hipotermia menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat celisus. Sedangkan, seseorang yang mengalami hipotermia, suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius.
-
Apa itu hipertermia? Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang lebih tinggi dari suhu normal tubuh manusia, yang biasanya berkisar antara 36-37 derajat Celsius.
-
Kapan suhu tubuh bisa dibilang hipertermia? Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C.
-
Bagaimana cara mencegah hipertermia? Bagaimana cara mencegah hipertermia adalah pertanyaan yang penting, terutama di cuaca yang panas. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
-
Apa itu hiperemesis gravidarum? Jika kondisi tersebut terjadi, kemungkinan bumil mengalami hiperemesis gravidarum. Kondisi ini ditandai dengan bumil yang mengalami mual dan muntah secara terus-menerus sepanjang hari dan berisiko menyebabkan dehidrasi.
-
Siapa yang berisiko mengalami hipertermia? Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertermia, seperti: Berusia di bawah 4 tahun atau di atas 65 tahun Melakukan aktivitas berat di luar rumah dan terpapar sinar matahari atau panas yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama Mengalami dehidrasi Mengenakan pakaian ketat di cuaca yang panas Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik, stimulan, obat penenang, obat antihipertensi, dan obat jantung Menderita penyakit tertentu yang menghambat pengeluaran keringat, seperti cystic fibrosis Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan Mengalami gangguan elektrolit Menderita gangguan medis tertentu, seperti hipertensi, penyakit tiroid, penyakit jantung, dan diabetes insipidus Memiliki berat badan berlebih, obesitas, atau berat badan terlalu kurus
-
Apa saja gejala dehidrasi? Gejala dehidrasi termasuk rasa haus yang kuat, kulit kering, dan sensitif, yang dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi.
Seseorang yang mengalami hipotermia sebaiknya segera menghubungi dokter. Sebab, apabila kondisi ini tidak segera ditangani bisa membahayakan nyawa. Berikut gejala hipotermia dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Penyebab Hipotermia
Hipotermia bisa terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas. Umumnya, hipotermia disebabkan akibat cuaca dingin atau tidak mengenakan pakaian lengkap untuk menahan kondisi dingin. Berikut beberapa penyebab hipotermia yang perlu diwaspadai, di antaranya:
• Berada terlalu lama di tempat yang dingin. • Terlalu lama mengenakan pakaian basah • Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca dingin • Suhu pendingin ruangan terlalu rendah • Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu yang lama.Gejala Hipotermia
Secara umum, gejala hipotermia dibedakan menjadi tiga, yaitu hipotermia ringan, hipotermia sedang, dan hipotermia berat. Berikut penjelasan lengkapnya:
Gejela Hipotermia Berat
Seseorang yang mengalami hipotermia berat akan merasakan kehilangan kesadaran karena suhu tubuh kurang dari 28 derajat celsius. Biasanya, detak jantung menjadi lebih lambat dan pupil mata tidak merespons cahaya. Selain itu, penderita juga mengalami tekanan darah rendah, terdapat cairan di paru-paru, dan otot kaku hingga menyebabkan kematian.
Gejala Hiportemia Sedang
Hipotermia sedang terjadi ketika suhu tubuhnya berkisar 32-28 derajat celsius. Seseorang yang mengalami hipotermia sedang detak jantungnya terus melambat, kulit tampak kebiruan, kesulitan bicara, inkontinensia urine, dan penurunan kesadaran.
Gejala Hipotermia Ringan
Hipotermia ringan terjadi ketika suhu tubuh berada di kisaran 35 sampai 32 derajat celisus. Adapun gejala yang muncul yaitu kulit tampak pucat, mata rasa pada tangan dan kaki, respons tubuh menjadi lebih lamban, tubuh menggigil, dan napas cepat.
Cara Mengatasi Hipotermia
Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya:
1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang.
3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
Selain itu, Anda bisa melakukan upaya pencegahan hipotermia, seperti berpakaian yang tepat saat musim dingin, keluar dari air dingin secepatnya, ganti baju basah dengan baju kering, dan aktif bergerak saat Anda merasa kedinginan.