11 September: Hari Radio Republik Indonesia (RRI), Simak Sejarahnya
Selain itu, radio siaran juga berperan sebagai alat propaganda dan pergerakan bangsa dari penjajah. Berikut untuk memperingati Hari Radio Nasional, merdeka.com merangkum tentang sejarah Hari Kelahiran Radio Republik Indonesia (RRI) yang menarik diketahui:
Setiap tanggal 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Hari tersebut juga sebagai perayaan kelahiran Republik Indonesia (RRI). Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) saat ini menginjak usia ke-77 tahun.
RRI merupakan radio pertama yang beroperasi di Indonesia. RRI menjadi saksi penting kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Apa itu Kapurut Sagu? Kapurut sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras dan memiliki warna kecokelatan. Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat kaya akan tradisi, budaya, hingga sajian makanan yang unik.Salah satu sajian makanan khas Mentawai yang patut anda coba adalah kapurut sagu.
Dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah pada era perjuangan, peran radio siaran menjadi salah satu alat untuk memperluas informasi dan semangat perjuangan kepada seluruh rakyat Indonesia yang juga dipelopori oleh Radio Republik Indonesia (RRI).
Selain itu, radio siaran juga berperan sebagai alat propaganda dan pergerakan bangsa dari penjajah. Berikut untuk memperingati Hari Radio Nasional, merdeka.com merangkum tentang sejarah Hari Kelahiran Radio Republik Indonesia (RRI) yang menarik diketahui:
Sejarah Radio Republik Indonesia
Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota.
Dihentikannya siaran radio Hoso Kyoku pada 19 Agustus 1945 menjadi pemicu lahirnya RRI, menurut laman resmi Komisi Penyiaran Indonesia. Saat itu, masyarakat Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Terlebih, radio-radio luar negeri saat itu mengabarkan bahwa Belanda akan kembali menjalankan kekuasaannya di Indonesia. Orang-orang yang pernah aktif di radio pada masa kependudukan Jepang menyadari radio merupakan alat yang diperlukan pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan informasi dan berkomunikasi dengan rakyat.
Delapan orang bekas radio Hosu Kyoku mengadakan pertemuan bersama pemerintah pada 11 September 1945, tepatnya pukul 17.00 di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon, Jakarta. Delegasi radio yang saat itu mengikuti pertemuan adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto dan Maladi.
Abdulrahman Saleh yang menjadi ketua delegasi mengutarakan pentingnya radio sebagai alat komunikasi pemerintah dengan rakyat, karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran. Kehadiran radio menjadi penting saat itu mengingat tentara sekutu akan mendarat di Jakarta akhir September 1945.
Pertemuan tersebut menghasilkan simpulan, antara lain dibentuknya Persatuan Radio Republik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa, mempersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RI sebagai alat komunikasi dengan rakyat, serta mengimbau agar semua hubungan antara pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdulrachman Saleh.
Pemerintah menyanggupi simpulan tersebut dan siap membantu RRI meski tidak sependapat dalam beberapa hal. Pada pukul 24.00, delegasi dari delapan stasiun radio di Jawa mengadakan rapat.
Delegasi yang hadir dari Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Surakarta dan Bandung, sementara Surabaya dan Malang tidak mengirim perwakilan. Hasil akhir dari rapat itu adalah didirikannya RRI dengan Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin.
Kumpulan Twibbon Hari Radio Nasional
Guna memeriahkan Hari Radio Nasional dan Hari Kelahiran Radio Republik Indonesia, berikut beberapa link Twibbon yang bisa diakses:
1. https://www.twibbonize.com/rri-77
2. https://www.twibbonize.com/hariradonasional
3. https://www.twibbonize.com/rribjmhariradio77
4. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-RI.s!=8085
5. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-RI.s!=8083
6. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-RI.s!=8081
7. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-Nasional.s!=8080
8. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-RI.s!=8079
9. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-Nasional.s!=8078
10. https://twibbon.link/en/Hari-Radio-RI.s!=8077
Memasang Twibbon dan menyebarkan di media turut memperkenalkan dan mengingatkan generasi muda bahwa radio memiliki peran signifikan pada kemerdekaan Republik Indonesia.