Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Hukum sikat gigi saat puasa memiliki pendapat yang beragam di kalangan ulama.
Hukum sikat gigi saat puasa memiliki pendapat yang beragam di kalangan ulama.
Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
Hukum sikat gigi saat puasa memiliki pendapat yang beragam di kalangan ulama.
Secara umum, mayoritas ulama sepakat bahwa sikat gigi dengan pasta gigi atau bahan lain yang tidak sampai masuk ke dalam tenggorokan tidak membatalkan puasa.
Namun, beberapa ulama mengemukakan bahwa sikat gigi dengan pasta gigi yang beraroma kuat atau berbahan dasar alkohol sebaiknya dihindari.
-
Apa hukum puasa saat Maulid Nabi? Mengutip ulasan Ustaz Ammi Nur Baits dalam konsultasi syariah, tidak dikenal adanya puasa maulid dalam jenis-jenis puasa yang ada dalam Islam. Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya tidak pernah dijumpai melaksanakan puasa di hari maulid.Artinya, pada 12 Rabiul Awal tidak termasuk tanggal yang disyaratkan untuk berpuasa.
-
Gimana cara menghindari gemuk saat puasa? Solusinya adalah memilih makanan yang seimbang dan mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang rendah lemak, tinggi serat, dan rendah gula untuk memuaskan lapar Anda tanpa menyebabkan penambahan berat badan.
-
Apa hukum puasa Nisfu Syaban? Mengutip NU Online, hukum puasa Nisfu Syaban adalah sunah. Hukum puasa Nisfu Syaban tersebut berdasarkan hadis sahih dari Nabi Muhammad saw.
-
Apa itu karang gigi? Karang gigi merupakan plak yang menumpuk pada permukaan gigi dan bisa semakin menebal seiring waktu.
Hukum sikat gigi saat puasa mencerminkan pemahaman bahwa menjaga kebersihan tubuh, termasuk mulut dan gigi adalah bagian dari sunnah dan tuntunan Rasulullah Muhammad SAW.
Kendati demikian, sikat gigi dan berkumur selama puasa di bulan Ramadan sebaiknya diperhatikan. Pastikan untuk tidak menelan air saat berkumur atau menggosok gigi.
Lebih jelasnya, berikut hukum sikat gigi dan berkumur saat puasa yang merdeka.com lansir dari NU Online:
Hukum Sikat Gigi saat Puasa
Ada beberapa pendapat tentang hukum sikat gigi saat puasa, antara lain:
Sikat Gigi saat Puasa Hukumnya Makruh
Mungkin banyak dari kita yang pernah mendengar atau bahkan bertanya-tanya apakah boleh atau tidak sikat gigi saat berpuasa. Sebenarnya, hukum sikat gigi saat puasa memiliki beberapa pendapat dan perspektif yang berbeda di dalam agama Islam.
Menurut Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain yang dikutip dari NU Online, berkumur dan sikat gigi saat puasa hukumnya makruh.
Artinya, “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).
Menurut pendapat ini, membasuh mulut dan gigi dengan sedikit air tidak akan membatalkan puasa asal tidak sampai ke tenggorokan atau perut.
Oleh karena itu, menggunakan sedikit air saat menyikat gigi dianggap boleh. Namun, penting untuk berhati-hati agar tidak menelan air secara sengaja.
لو استاك بسواك رطب فانفصل من رطوبته أو خشبه المتشعب شئ وابتلعه افطر بلا خلاف صرح به الفورانى وغيره
Artinya:
Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)
Sikat Gigi saat Puasa Hukumnya Mubah
Hukum sikat gigi saat puasa tidak membatalkan puasa juga didukung oleh mazhab Hanafi dan Maliki, seperti yang tertuang dalam At-Tadzhib fi Adillati Matn al-Ghayah wa al-Taqrib karya Musthafa Dib Al-Bugha atau penjelasan Kitab Matan Abu Syuja'. Kedua mahzab tersebut menyebutkan hukum sikat gigi saat puasa adalah mubah atau diperbolehkan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Artinya:
"Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.” (Hadis ini dikeluarkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya secara mu’allaq (tanpa sanad). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Khuzaimah 1: 73 dengan sanad lebih lengkap. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadis ini shahih)
Hukum Berkumur saat Puasa
Berkumur saat puasa adalah suatu tindakan yang sering dilakukan oleh banyak orang untuk membersihkan mulut dan rongga tenggorokan.
Mengutip NU Online, jika berkumur dikhawatirkan dapat membatalkan puasa, mungkin lebih baik untuk menghindari tindakan ini selama waktu puasa.
Namun, jika berkumur dianggap aman dan tidak ada niat untuk menelan air, maka umat Muslim dapat menjaga kesehatan mulut dan rongga tenggorokan mereka.
Selain itu, perlu diingat bahwa berkumur saat puasa bukanlah keharusan. Jika seseorang merasa tidak nyaman atau khawatir bahwa berkumur dapat membatalkan puasa, mereka dapat memilih untuk tidak melakukannya.
Cara Menjaga Kesehatan Mulut saat Berpuasa
Beberapa ulama berpendapat bahwa sisa air kumur tidak membatalkan puasa asalkan tidak disengaja menelan air tersebut.
Pendapat ini didukung dengan dalil hadis yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berkumur saat berpuasa. Namun, ada juga ulama yang berpendapat sebaliknya.
Menelan sisa air kumur secara sengaja atau tidak sengaja dianggap sebagai pemutusan puasa. Untuk menghindari kontroversi ini, disarankan untuk berhati-hati saat berkumur saat puasa. Pastikan agar tidak sengaja menelan air kumur tersebut.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan rongga tenggorokan selama berpuasa, antara lain:
1. Gunakan Siwak
Siwak adalah alat pembersih gigi yang terbuat dari akar tumbuhan. Selain membersihkan gigi, siwak juga dapat digunakan untuk membersihkan mulut dan rongga tenggorokan.
Menggunakan siwak saat puasa dapat menjadi alternatif yang aman untuk menjaga kebersihan mulut tanpa khawatir menelan sisa air kumur.
2. Gunakan Air Garam Hangat
Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan bakteri di mulut dan rongga tenggorokan.
Campurkan satu sendok teh garam dengan segelas air hangat dan berkumurlah selama beberapa detik sebelum meludahkannya. Pastikan untuk tidak menelan air garam tersebut.
3. Gunakan Obat Kumur Non-Alkohol
Jika khawatir dengan sisa air kumur, gunakan obat kumur non-alkohol untuk menjaga kebersihan mulut dan rongga tenggorokan. Pastikan untuk membaca label dan memastikan bahwa obat kumur yang digunakan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membatalkan puasa.