Imbauan Dewan Pers Jelang Tahun Politik 2024, Media Harus Sajikan Informasi Aktual
Perayaan Hari Pers Nasional 2023 menjadi momentum dalam menyongsong pesta demokrasi dan tahun politik di Tanah Air. Selain itu, peringatan HPN menjadi ruang refleksi insan pers dalam mempersiapkan pemilu tahun 2024 mendatang.
Perayaan Hari Pers Nasional 2023 menjadi momentum dalam menyongsong pesta demokrasi dan tahun politik di Tanah Air.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu pada perayaan HPN 2023 Sumatra Utara di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Deli Serdang pada Kamis (9/2).
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Dimana Soeharto sedang berada saat menerima berita hoaks? Dalam video tersebut tampak Soeharto sedang melakukan kunjungan ke Peternakan Tapos, Jawa Barat.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
"Hari pers nasional tentu tidak hanya sekedar pelaksanaan kegiatan ritual tahunan, apalagi tahun ini menyongsong tahun politik," ujarnya mengutip dari ANTARA (9/2).
Menurut Ninik, momentum kali ini sekaligus menjadi ruang refleksi insan pers dan organisasi pers dalam mempersiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Selain itu, insan pers juga diingatkan untuk meneguhkan profesionalisme pers untuk menegakkan kemerdekaan pers di Indonesia.
Hadirkan Pers yang Profesional
©2014 Merdeka.com/careercast.com
Ninik menambahkan, Hari Pers Nasional juga menjadi ajang bagi segenap insan pers maupun seluruh organisasi pers untuk menghadirkan pers yang profesional.
"Pers harus menjadi penerang publik," katanya.
Dalam menyambut tahun politik, pers juga harus mampu meningkatkan intelektual publik dalam membedakan suatu informasi yang didapat, terutama dalam membedakan berita hoaks. Apakah berita itu mengalami disinformasi, misinformasi atau malinformasi.
"Jangan sampai semua informasi disebut hoaks karena perbedaan pandangan," imbuh Ninik.
Kemerdekaan Pers
©Shutterstock/SoleilC
Ninik menyebut, bahwa reformasi tahun 1998 telah memberikan tanggung jawab kepada pers untuk mengawal demokrasi melalui Undang-Undang No.40/1999 tentang pers.
Kemerdekaan pers ini ditegaskan pada undang-undang yang merupakan tuntutan demokrasi saat situasi kebangsaan yang menghendaki penegakan demokrasi secara utuh.
"Hal yang penting sekarang ini adalah pers yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, Dewan Pers memaknai pemberitaan yang bertanggung jawab adalah pemberitaan yang dikonfirmasi kebenarannya sesuai kode etik," kata Ninik.
Berbeda halnya jika kemerdekaan yang tidak bertanggung jawab akan memicu kerugian kepentingan politik dan menghambat pemenuhan hal-hal publik.
"Bahkan dapat menciderai rasa keadilan publik," jelasnya.