Kepling dan Lurah Dinilai Tak Peka pada Warga Miskin, Warga Demo Tuntut Ini
Sejumlah warga di Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan melakukan unjuk rasa menuntut Kepala Lingkungan dan Lurah dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak bekerja dengan baik.
Aksi unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah warga Lingkungan 12, Kelurahan Sei Kera Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, lantaran tidak puas dengan kinerja Kepala Lingkungan (Kepling) dan Lurah wilayah tersebut.
Warga melakukan demo tersebut di depan Kantor Camat Medan Perjuangan pada Rabu (10/11). Aksi demo itu pun viral di media sosial.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Siapa yang marah di video viral? Viral Istri Ngamuk Lihat Suaminya Naik ke Panggung Mau Nyanyi Sama Biduan, Dipukul lalu Didorong Suruh Turun Tidak semua orang suka melihat pasangannya tampil di panggung bernyanyi bareng penyanyi. Ada sebagian langsung emosi hingga melabrak ke panggung. Seperti seorang istri yang baru-baru ini viral di media sosial. Dia murka melihat suaminya naik ke panggung dangdut.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @medanheadlines.news pada Rabu (10/11), puluhan warga terlihat berkumpul di depan gerbang Kantor Camat Medan Perjuangan sambil membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan keresahan mereka.
Dalam aksinya itu, warga juga menuntut agar Camat mencopot Kepling dan Lurah dari jabatannya, karena dinilai tidak peduli dengan warga, khususnya yang tidak mampu.
"Copot Kepling, Copot Lurah," tulis salah satu spanduk yang dibawa warga.
Di tengah-tengah orasinya, terlihat Camat Medan Perjuangan Afrizal MAP keluar untuk menemui para warga yang berunjuk rasa.
Berikut informasi selengkapnya.
Tuntutan Warga
Instagram/@medanheadlines.news ©2021 Merdeka.com
Di video itu, warga menilai Kepling 13, Sri Erni, tidak peduli dengan warga yang ada di lingkungannya. Ia disebut juga melakukan pungli saat warga ingin mengurus administrasi, serta penyaluran bansos yang tak tepat sasaran.
"Kepling juga mematok harga untuk urusan surat menyurat warga. Pemberian bantuan untuk warga tak tepat sasaran," teriak Koordinator Aksi, Fahrur Rozi.
Selain itu, warga juga meminta agar Camat mencopot Kasi Pemerintahan (Kasipem) Kelurahan Sei Kera Hilir, Atik, karena dituding melakukan pungli bekerja sama dengan Kepling 13 dan memanipulasi data warga penerima bansos.
Tak hanya itu, Lurah Sei Kera Hilir, Musonif Rangkuti juga diduga terlibat dalam tindakan yang dilakukan Kasipem dan Kepling 13 tersebut.
Warga menuntut Camat agar mencopot ketiganya dengan segera.
"Lurah juga jadi backing Kepling dalam menjalankan aksinya. Maka dari itu kami minta Camat Medan Perjuangan mencopot lurah," teriak Fahrur dalam orasinya.
Camat Temui Warga
Instagram/@medantau.id ©2021 Merdeka.com
Sesaat setelah warga menyampaikan orasinya, Camat Medan Perjuangan Afrizal MAP keluar dari kantor dan menemui mereka. Ia kemudian berdialog dengan para warga.
Afrizal mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pemeriksaan terhadap Kepling 13. Ia juga mengatakan telah memberhentikan sementara Kepling 13.
"Mulai hari ini kita sudah berhentikan sementara selama seminggu. Haknya sebagai kepling kita stop sembari menunggu aspirasi dari warga siapa yang akan mengisi jabatan kepala lingkungan," jelasnya pada warga.
Afrizal juga mengatakan agar ke depannya Kepling dipilih berdasarkan pilihan masyarakat.
"Ke depan Kepling harus pilihan warga. Dan bisa menyerap aspirasi warga demi percepatan pembangunan yang sudah diprogramkan Pemkot Medan," lanjutnya.
Warga sempat belum terima dan mendesak agar Kepling dan Lurah dicopot dari jabatannya secara permanen. Namun, usai mendengarkan penjelasan dari Camat, warga akhirnya mulai mereda dan membubarkan diri.