Kisah Pilu Bidan di Taput Kena Dampak Pilkades, Diintimidasi hingga Diancam Diusir
Seorang bidan di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, menjadi korban pengancaman dan intimidasi dari eks calon kades yang kalah dalam perhelatan Pilkades serentak di daerah tersebut.
Nasib pilu dialami oleh seorang bidan desa yang bertugas di Pos Bersalin Desa (Polindes) Dusun Sisoding, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut).
Bidan bernama Ika Ikayati (37) tersebut menjadi korban dampak dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di daerah itu. Ia mendapat ancaman dari seorang eks calon kepala desa (kades) berinisial BM, yang kalah dalam pelaksanaan Pilkades tersebut.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Pilkada itu apa sih? Pilkada artinya Pemilihan Kepala Daerah, Berikut Tahapannya Pilkada artinya proses pemilihan umum di Indonesia yang dilakukan untuk memilih kepala daerah.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
Ika mendapatkan ancaman, intimidasi bahkan makian dari eks kades tersebut. Ia bahkan diancam akan diusir dari tempat kerjanya oleh pelaku. Akibat pelakuan yang diterimanya itu, Ika mengaku sangat takut dan trauma.
Beruntungnya, Ia sempat merekam semua perkataan pelaku saat mengancam dirinya. Rekaman tersebut akhirnya Ia jadikan sebagai bukti saat melayangkan laporan ke kepolisian Polres Taput.
"Saya sangat ketakutan. Usai melontarkan kata-kata kotor, mengancam dan mengintimidasi, pelaku juga nyaris memukul saya dengan kursi di rumah. Untung saja ada yang melerai," ujar Ika pada Jumat (26/11).
Suami Ika, Parasian Hasibuan, yang menemani dirinya membuat laporan ke polisi mengaku sangat menyayangkan tindakan pelaku. Sementara kuasa hukumnya, Sabungan Parapat, berharap kasus ini bisa diusut oleh pihak kepolisian.
"Perbuatan terlapor sangat kita sayangkan. Seorang tenaga medis yang rela ditempatkan di desa demi pelayanan kesehatan warga diancam, dihina, diusir paksa dari tempatnya bekerja yang notabene merupakan fasilitas milik pemerintah. Juga diintimidasi, bahkan ingin diperlakukan lebih kasar lagi. Kasus ini harus segera diatensi aparat hukum," ujar Sabungan.
Melansir dari ANTARA, berikut kisahnya selengkapnya.
Diungsikan ke Desa Tetangga
Kasus yang dialami Ika ini juga telah mendapatkan perhatian dari Camat Parmonangan, Lammiduk Sinaga. Saat ini, Ika dan keluarganya terpaksa harus diungsikan sementara ke desa tetangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang bisa membahayakan dirinya dan keluarganya.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, juga sembari mengamankan bidan Ika dan keluarganya, kita telah mengungsikan mereka ke Dusun Lumbantobing, tetangga dari Dusun Sisoding," ujar Lammiduk.
Senada dengan hal tersebut, Sabungan menambahkan, Ia juga mendesak pihak kepolisian untuk memberikan tindakan pengamanan kepada Ika dan keluarganya atas kasus pengancaman dan intimidasi yang dialami korban.
"Untuk saat ini, bagaimana kepolisian memastikan keamanan korban dan keluarganya merupakan langkah yang harus segera dilakukan," sebutnya.
Ditangani Kepolisian
Terkait kasus ini, Kapolres Taput AKBP Ronal FC Sipayung menegaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan dari Ika terkait tindak pengancaman yang dialaminya. Saat ini polisi sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Kasat Reskrim dan beberapa penyidik jemput bola untuk memeriksa saksi ke Parmonangan. Mereka masih di Parmonangan," jelas AKBP Ronal.
Sementara itu, menurut keterangan adik pelaku, berinisial MM, kejadian itu berawal dari penghinaan yang disampaikan korban terhadap kakaknya. Ia menyebut, korban menyebar fitnah bahwa sang kakak main dukun saat mengajukan diri dalam Pilkades.
"Dia menebar fitnah atas abang saya dengan mengatakan bahwa Buntu Manalu main dukun dalam perhelatan pilkades," sebut MM.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait hasil pemeriksaan, mengenai kronologi maupun motif pelaku melakukan tindakan pengancaman dan intimidasi tersebut.