Kisah Pilu Bocah Dibunuh saat Tolong Ibu yang Diperkosa, Jasadnya Dibuang ke Sungai
Kisah pilu menimpa bocah laki-laki berinisial RA dan ibunya DI (28) yang merupakan warga Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. RA dibunuh oleh pelaku pemerkosa ibunya dengan sadis dan jasadnya ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan di sungai.
Belum lama ini, masyarakat digegerkan dengan kasus pembunuhan seorang bocah berusia sembilan tahun yang dibunuh karena hendak menolong ibunya yang sedang diperkosa. Kejadian ini terjadi pada Jumat (9/10) lalu.
Kisah pilu ini menimpa bocah laki-laki berinisial RA dan ibunya DI (28) yang merupakan warga Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. RA dibunuh oleh pelaku pemerkosa ibunya dengan sadis dan jasadnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di sungai.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Kisah RA kini sedang ramai dibicarakan di media massa dan viral di media sosial. Banyak masyarakat dan warganet yang mengecam tindakan pelaku serta merasa pilu dengan kisah pilu yang menimpa ibu dan anak ini.
Melansir dari Antara, Kapolsek Bireum Bayeun, Ipda Eko Hadianto yang dihubungi pada Sabtu (10/10) membenarkan adanya kejadian ini. Berikut kisah pilu RA selengkapnya:
RA Dibacok hingga Tewas dan Dimasukkan ke Karung Goni
Eko menyebutkan, kejadian ini dilakukan pelaku saat suami korban berinsial AY (40) pergi melaut pada Jumat (9/10) malam. Rumah korban berada di tengah perkebunan sawit dan jauh dari tetangga. Pelaku pun langsung masuk ke rumah korban.
"Saat pelaku masuk ke rumah korban, DI terbangun dan berteriak minta tolong. Namun, rumahnya jauh dari pemukiman, sehingga tidak ada warga mendengar teriakan tersebut," kata Eko.
Eko mengatakan, saat sang ibu berusaha melawan pelaku, RA terbangun. RA yang hendak menolong ibunya berteriak, sehingga pelaku langsung membacok anak korban berulang kali.
"Dari keterangan korban, pelaku memasukkan jasad anaknya ke goni," katanya.
Sang Ibu Diperkosa di Kebun Sawit
Selanjutnya, pelaku membawa ibu dan jasad RA ke dalam kebun perkebunan sawit. Sesampainya di pinggir sungai, sang ibu diperkosa oleh pelaku dengan posisi kaki dan tangan diikat. Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku melarikan diri.
Jasad RA pun sudah tidak ada di lokasi kejadian saat warga menemukan sang ibu.
"Korban DI akhirnya ditemukan warga Sabtu (10/10) pagi. Korban DI sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa untuk mendapat penanganan medis. DI mengalami luka sayat di telapak tangan kanan dengan luka enam jahitan. Sedangkan anaknya masih dalam pencarian," ujar Eko.
Jasad RA Ditemukan di Sungai dalam Kondisi Mengenaskan
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya jasad RA ditemukan di sungai di Desa Alue Gadeng, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, dalam kondisi yang mengenaskan. Eko mengatakan, jasad RA ditemukan pada Minggu (11/10) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Jenazah korban ditemukan di sungai tidak jauh dari tempat kejadian perkara," ungkapnya.
Instagram/@manaberita ©2020 Merdeka.com
Iptu Eko Hadianto mengatakan korban ditemukan oleh nelayan saat melintas dalam keadaan terapung. Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan luka di bagian leher, dagu, dan jari kelingking sebelah kanan putus akibat benda tajam.
"Korban sudah dibawa ke rumah sakit di Kota Langsa untuk dilakukan visum. Sedangkan ibunya yang menjadi korban perkosaan masih menjalani perawatan di rumah sakit," lanjutnya.
Pelaku Berhasil Ditangkap
Tak butuh waktu lama, akhirnya polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan RA dan pemerkosa ibunya ini. Eko mengatakan, pelaku yang berinisial SA ditangkap pada Minggu (11/10) sekitar pukul 09.00 WIB.
SA ditangkap di tempat persembunyiannya di area perkebunan sawit Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur.
Instagram/@infomedanofficial ©2020 Merdeka.com
"Pelaku berinsial SA (36), sudah ditangkap dan kini sudah dibawa ke Polres Kota Langsa guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Bahkan, di media sosial juga beredar luas video penangkapan pelaku. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram @infomedanofficial pada Rabu (14/10), sebuah video memperlihatkan SA tengah ditangkap oleh pihak kepolisian dan warga setempat di perkebunan sawit.
Dalam video itu, SA dalam keadaan tangan yang terikat langsung ke cecar pertanyaan oleh petugas polisi yang menanyakan keberadaan jasad RA yang saat itu belum ditemukan.
"Heh mana? Anaknya di mana? Cepat. Kamu taruh di mana?" cecar petugas dalam video itu.
Doa Warganet
Akun Instagram @manaberita pada Rabu (14/10) menggunggah foto dari RA saat tengah mengenakan seragam sekolah merah putih. Unggahan berupa foto yang diberi caption "Selamat Jalan Pahlawan" ini langsung dibanjiri komentar dari warganet.
Banyak warganet yang ikut merasa pilu dan mendoakan RA serta kesembuhan ibunya.
Instagram/@manaberita ©2020 Merdeka.com
"Innalilahi wa innailaihi rojiun, dek semoga surga manantimu ya. dunia terlalu kejam untuk anak sesuci kamu," tulis akun @leyana_97.
"Ya Allah..sayang,semoga kamu bahagia disana yah,anak syurga..semoga ibu nya membaik..," tulis akun @mylandthree.
Tak sedikit juga warganet yang mengungkapkan rasa geramnya atas tindakan pelaku dan berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Pelakunya harus di hukum mati biadab tidak layak untuk hidup ...dia iblis menyamar manjadi manusia," tulis akun @diahpurnamayanti.