Aksi Premanisme Marak Terjadi, Polsek Medan Baru Luncurkan Call Center Aduan
Polsek Medan Baru meluncurkan layanan nomor call center yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan tindakan premanisme atau pungli.
Aksi premanisme masih marak terjadi di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban tindak kriminal para preman yang ada di daerah tersebut. Bahkan, tak jarang aksi premanisme atau pungli di daerah ini viral di media sosial.
Hal ini lama-kelamaan membuat masyarakat sangat resah. Pihak kepolisian pun sudah sering menciduk pelaku premanisme yang merugikan masyarakat. Meski begitu, masih saja ditemukan pelaku premanisme lain yang nekat mengganggu masyarakat.
-
Kapan Hari Prematur Sedunia diperingati? Hari Prematur Sedunia, atau World Prematurity Day, diperingati setiap tahun pada tanggal 17 November.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Kenapa Sule menjenguk Adzam? Sule meluangkan waktu menjenguk Adzam yang sakit di tengah kesibukannya sebagai public figure.
-
Apa yang dilakukan Sule saat menemani Adzam? Sule Telaten Momong Sang Anak Dari momen kebersamaannya dengan sang buah hati, Sule terlihat sangat telaten merawat Adzam yang masih sensitif terhadap banyak hal.
Guna memberikan rasa aman kepada masyarakat, Polsek Medan Baru akhirnya meluncurkan layanan nomor call center yang bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan tindakan premanisme atau pungli. Pasalnya, selama ini seringnya pihak kepolisian mendapatkan informasi melalui video yang viral dari media sosial.
Polisi mulai menyebarkan nomor call center tersebut, salah satunya dengan memasang beberapa spanduk atau baliho di sejumlah titik di Kota Medan.
Kapolsek Medan Baru AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan, masyarakat bisa melaporkan jika ada tindakan premanisme atau pungli ke nomor call center tersebut dan akan ditindaklanjuti oleh petugas.
"Segera laporkan kepada kami, setiap aduan masyarakat akan kami tindaklanjuti dan mengamankan para pelaku yang merusak suasana nyaman di wilayah hukum Polsek Medan Baru," katanya pada Jumat (3/12).
Namun, inovasi dari kepolisian Polsek Medan Baru ini justru mendapatkan sejumlah respons negatif dari warganet.
Melansir dari unggahan akun Instagram @polsekmedan.baru pada Jumat (3/12), berikut informasi selengkapnya.
Pasang Spanduk di Sejumlah Titik
Instagram/@polsekmedan.baru ©2021 Merdeka.com
Saat ini, petugas telah memasang spanduk dan baliho di sejumlah titik di Kota Medan, khususnya di tempat-tempat umum yang ramai, di antaranya di Pasar Petisah, Pasar Peringgan dan Pasar Usu, Taman Gajah Mada, Pasar Meranti dan di depan salah satu pusat perbelanjaan.
"Untuk di Pasar Petisah, Pasar Peringgan dan Pasar Usu (Pajus), petugas telah memasang spanduk berisi nomor aduan. Sedangkan di Taman Gajah Mada, Pasar Meranti dan depan Carrefour, petugas memasang Baliho yang juga berisi nomor aduan," kata AKP Teuku.
Dalam spanduk atau baliho yang dipasang, tertera dua nomor call center yakni 081370119834 dan 081279764778. Namun, AKP Teuku mengimbau kepada masyarakat untuk mempergunakan nomor aduan tersebut dengan benar dan tidak memberikan informasi palsu atau bohong.
Respons Warganet
Upaya pihak kepolisian untuk memberikan rasa aman sekaligus memberantas aksi premanisme dengan meluncurkan nomor call center ini ternyata tidak langsung mendapatkan respons positif dari warganet. Sejumlah warganet justru merasa skeptis dengan nomor aduan tersebut.
Pasalnya, warganet menilai percuma adanya call center karena selalu berujung tidak adanya tindaklanjut dari pihak kepolisian. Belum lagi, warganet menilai sering kali call center nomornya tidak aktif.
"Aktiv gak nopenya min," tulis akun @ismal_wiriaman.
"Kadang lambat di tanggapi, karena laporan pribadi, kalo viral se Kota Medan dan se Indonesia bisa tau," tulis akun @munirbinmanan.
"Sesekali jgn nunggu terima laporan masyarakat saja komandan, baru jalankan tugas. Coba rasakan dl ketemu/merasakan berkomunikasi sm preman lalu di tangkap langsung," tulis akun@mtius_jafsinuraya.