Mengenal Insulinde, Cikal Bakal Lahirnya Indische Partij yang Didirikan Orang Indo-Eropa
Organisasi ini awalnya berisikan orang-orang Blijvers atau orang Belanda yang lahir di Hindia Belanda.
Era kolonial Belanda melahirkan berbagai macam organisasi dengan tujuan berbeda. Beberapa organisasi tidak hanya beranggotakan masyarakat pribumi, melainkan juga orang Indo-Eropa atau orang keturunan Belanda.
Organisasi tersebut dikenal dengan nama Insulinde yang sebagian besar diisi oleh beberapa orang Blijvers atau orang Belanda yang lahir di Hindia Belanda. Banyak pro dan kontra dengan adanya organisasi ini karena sempat mengkritik penyatuan orang-orang Indo dengan masyarakat Jawa.
-
Mengapa Indische Partij dibentuk? Adanya diskriminasi dan rasisme antara keturunan Belanda asli dengan orang Eropa campuran yang berasal dari hasil perkawinan antara orang Belanda dengan orang Indonesia merupakan hal yang mendasari pendirian Indische Partij ini.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Indische Partij? Indische Partij didirikan pada tahun 1912 oleh sekelompok intelektual Hindia Belanda yang dipimpin oleh Ernest Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Soewardi Soerjaningrat.
-
Bagaimana cara Indische Partij menyebarkan tujuannya? Pada saat itu, para anggotanya menggunakan media majalah dan surat kabar sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan Indische Partij.
-
Apa tujuan utama dari Indische Partij? Tujuan Indische Partij didirikan adalah untuk membangkitkan rasa patriotisme orang Hindia untuk tanah yang memberinya kehidupan, yang mendorongnya untuk bekerja sama atas dasar persamaan hak politik nasional untuk mengembangkan tanah air Hindia ini dan untuk mempersiapkan sebuah kehidupan bangsa yang merdeka (Setiadi. et al, 2012:14).
-
Apa tujuan utama Indische Partij dalam melawan kolonial Belanda? Tujuan Indische Partij secara umum adalah melawan diskriminasi dan ketidakadilan yang dilakukan kolonial Belanda.
Dalam sejarahnya, Insulinde sendiri cukup dikenal sebagai cikal bakal dari lahirnya Indische Partij yang. Douwes Dekker pernah bergabung dengan Insulinde saat dirinya kembali ke Nusantara pada tahun 1911.
Awal Berdiri
Dikutip dari esi.kemdikbud.go.id, Insulinde sebenarnya sudah berdiri sejak bulan Oktober 1907 di Bandung. Hal ini dikarenakan kurangnya aktivitas anggota Indsiche Bond di sana. Keanggotaan dari Insulinde sendiri hanya boleh orang Eropa yang lahir di Hindia Belanda.
Awal berdirinya ini Insulinde tidak melakukan beberapa kegiatan yang signifkan sampai kedatangan H.C. Zentgraff. Kedatangannya ini sangat mengubah sistem organisasi dan ia yang membuat Jurnal Insulinde yang pertama kali terbit pada bulan Januari 1910.
Dengan terbitnya jurnal ini membuat struktur keanggotaan Insulinde semakin membengkak dan menyebar hingga keluar Bandung. Kemudian terdapat anggota di Semarang, maka kantor utama mereka pun dipindahkan dari Bandung ke Semarang.
Dewan Pengurus yang Moderat
Kepindahan kantor utama ke Semarang tentu mengubah dewan pengurusnya. Di kota ini, para dewan pengurus cenderung bersifat moderat. Mereka berusaha mendamaikan posisi orang Belanda yang lahir di Hindia dengan orang-orang asli Eropa.
Keberadaan organisasi ini memang tidak memengaruhi apapun terhadap pergerakan bangsa Indonesia. Bahkan pada tahun 1910 Jurnal Insulinde merilis kritikan soal penyatuan kategori orang Indo dengan masyarakat Jawa.
Anggaran Rumah Tangga mereka sempat direvisi pada Oktober 1910 yang memutuskan jika keanggotaan Insulinde bisa diisi oleh semua penduduk Hindia Belanda yang berusia 21 tahun ke atas. Dampak ini memberikan rasa tidak puas kepada anggotanya.
Ratusan anggota pun memilih untuk keluar setelah adanya aturan baru. Bahkan, penjualan Jurnal Insulinde pun juga ikut menurun dalam kurung waktu 7 bulan saja.
Masuknya Douwes Dekker
Pada 1911, Douwes Dekker kembali ke Nusantara dan memberikan pengaruh baru kepada orang-orang Indo. Kedatangannya ini pun bertepatan dengan momen perdebatan wacana penggabungan Insulinde dengan Indische Bond.
Douwes Dekker pun menekankan jika organisasi-organisasi yang ada hendaknya tidak bersifat sosial melainkan memiliki karakter politik dalam pergerakannya. Hingga bulan Februari 1912 tidak menemukan titik terangnya, Douwes Dekker pun sangat menyayangkan perdebatan tersebut.
Untuk merangkul orang-orang Indo, Eropa, dan Jawa di Hindia Belanda, Douwes Dekker bersama Suwardi Suryoningrat dan Cipto Mangunkusumo mendirikan organisasi bernama Indische Partij yang dibentuk pada bulan Desember 1912.