Mengenal Ndikkar, Seni Beladiri Silat Asli Tanah Karo Sumatera Utara
Ndikkar sendiri merupakan seni bela diri asal Karo yang memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik dan berbeda dari seni bela diri lain yang ada di Tanah Air.
Indonesia dikenal oleh dunia memiliki seni bela diri asli yaitu Pencak Silat. Namun tidak hanya Pencak Silat saja, ada seni bela diri lain yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya yang ada di Karo. Seni bela diri tersebut dinamakan Ndikkar.
Ndikkar sendiri merupakan seni bela diri yang memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik dan berbeda dari seni bela diri lain yang ada di Tanah Air.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Bagaimana cara tari tradisional berkembang dan lestari? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
-
Kapan tari tradisional mulai berkembang? Jenis tari tradisional telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik.
Meski begitu, seni bela diri yang sudah ada sejak zaman dahulu ini saat ini mulai tergerus oleh perkembangan zaman dan mulai sedikit generasi muda Karo yang mempelajari Ndikkar ini.
Perpaduan Seni Bela Diri dan Tari
Sumber: karokab.go.id ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman correcto.id, Ndikkar merupakan perpaduan antara ketrampilan bela diri dan seni menari. Oleh karena itu, dalam pertarungan Ndikkar sering kali terdapat gerakan tari yang dibawakan oleh Pandikar.
Pandikar adalah sebutan bagi orang-orang yang mendalami ilmu bela diri ini ataupun orang-orang yang memiliki ilmu bela diri Ndikkar.
Diiringi Musik Khas Karo
Dalam pertarungan, para Pandikar akan diiringi dengan alunan musik khas Karo. Gerakan para Pandikar biasanya disesuaikan dengan alunan musik yang tengah dimainkan sehingga tampak menjadi sebuah tarian namun diwarnai pertarungan.
Pertarungan dalam Seni Bela Ndikkar
Sumber: karo.or.id ©2020 Merdeka.com
Pertarungan dalam seni bela diri Ndikkar dimulai dalam tempo musik yang lamban, di mana para Pandikar biasanya memberikan salam hormat kepada lawannya. Selanjutnya mereka akan melakukan pemanasan dengan tarian sembari mengintip kelemahan sang lawan.
Ketika tempo musik ditingkatkan, Pandikar akan mulai saling menyerang dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya. Seiring semakin naiknya tempo musik, intensitas serangan akan semakin banyak dan mereka akan berusaha saling menaklukkan satu sama lain.
Selanjutnya musik berangsur mulai melambat dan kembali ke tempo awal, pergerakan Pandikar juga ikut melambat dan akhirnya ditutup dengan gerakan saling memberikan penghormatan kepada lawan.
Teknik Utama Ndikkar
Dilansir dari laman karo.or.id, teknik yang dijunjung Pandikar dalam bertarung ialah menjatuhkan lawan dengan menggandakan daya tolak lawan dengan tenaga dari Pandikar sendiri.
Teknik yang digunakan adalah dengan tidak menyerang lawan, tetapi memanfaatkan setiap celah untuk menjatuhkannya.
Mirip Tari Piring
Keluwesan gerak tangan dalam Ndikkar sekilas mirip dengan Tari Piring dari Padang, Sumatera Barat. Oleh karena itu, orang yang mempelajari Ndikkar akan menggunakan piring kecil di tahap latihan awalnya.
Menjaga keseimbangan piring saat digerakkan memutar dari pinggang hingga ke atas kepala bertujuan agar terbiasa saat menerapkan Ndikkar secara tangan kosong.
Sarana Mengirim Sandi Khusus Saat Melawan Penjajah
Seni bela diri asal Karo ini ternyata juga memiliki andil dalam perjuangan melawan penjajah. Dulu, para Pandikar biasa mengirim sandi-sandi khusus melalui gerakan yang sudah saling dipahami oleh sesama Pandikar.
Tergerus oleh Zaman
Namun sayangnya, seiring berkembangnya zaman, seni bela diri Ndikkar ini semakin ditinggalkan. Saat ini, tidak banyak anak muda Karo yang memiliki minat untuk mengembangkan seni bela diri suku Karo ini.
Sedangkan para Pandikar saat ini jumlah tidak banyak dan rata-rata sudah berusia cukup tua. Kondisi ini membuat seni bela diri asli Karo ini berada diambang kepunahan.