Menyusuri Kompleks Candi Bumiayu, Jejak Peninggalan Hindu di Sumatra Selatan
Candi Bumiayu salah satu kompleks candi bercorak Hindu yang berhasil ditemukan di Sumatra Selatan.
Candi Bumiayu salah satu kompleks candi bercorak Hindu yang berhasil ditemukan di Sumatra Selatan.
Menyusuri Kompleks Candi Bumiayu, Jejak Peninggalan Hindu di Sumatra Selatan
Sebuah kompleks candi bercorak Hindu juga berhasil ditemukan jejaknya di tepian Sungai Lematang, Desa Bumi Ayu, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan. Candi tersebut juga tak kalah menarik untuk dikulik lebih dalam.
Kompleks candi tersebut bernama Candi Bumiayu yang ditemukan oleh E.P. Tombrink pada tahun 1864 dalam Hindoe Monumenten in de Bovenlanden van Palembang.
-
Apa yang dulunya merupakan candi Hindu di Aceh? Masjid Indrapuri ini dulunya merupakan sebuah candi Hindu yang akhirnya berubah menjadi masjid pada tahun 1618.
-
Apa itu Candi Simbatan? Candi Simbatan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang hingga kini masih terus dilestarikan masyarakat setempat.
-
Bagaimana Candi Badut ditemukan? Candi Badut ditemukan oleh pakar arkeologi pada tahun 1923. Candi ini diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga yang jadi penanda dimulainya pembangunan candi-candi di Jawa Timur.
-
Di mana Candi Badut berada? Lokasinya sekitar 5 kilometer dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
-
Bagaimana candi Hindu dan candi Budha dibedakan? Candi Hindu dan Budha sama-sama terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Namun, bentuk puncak candi Hindu dan Budha berbeda. Candi Hindu memiliki puncak yang meruncing berbentuk tabung atau disebut amalaka. Candi Budha memiliki puncak yang berbentuk kubus atau disebut stupa.
-
Siapa yang menemukan situs candi di Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
Kompleks candi bercorak Hindu rupanya tak hanya bertebaran di Pulau Jawa saja, melainkan telah tersebar hingga ke Pulau Sumatra. Pastinya, peninggalan-peninggalan tersebut juga tak kalah bagusnya dengan candi yang ada di Pulau Jawa.
Simak penelusuran kompleks Candi Bumiayu di Sumatra Selatan yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Ditemukan Peneliti Belanda
Penemuan-penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh E.P. Tombrink, ia berhasil menemukan arca dari trasit berjumlah puluhan buah, salah satunya adalah arca Nandi. Kemudian, A.J. Knaap menemukan reruntuhan setinggi 1,75 meter di wilayah Lematang.
Kemudian para peneliti Belanda ini juga menemukan sudut bangunan dengan hiasan mahluk Gana dari Terrakota, kemuncak bangunan, Arca Brahma, Lingga, dan Arca tanpa Kepala.Tahun 1973, Pusat Penelitian Nasional bersama Museum Universitas Pennsylvania dari Amerika mengadakan penelitian di situs Bumiayu. Pada penelitian tersebut berhasil ditemukan runtuhan bangunan dari batu bata.
Dari Temuan Arca sampai Candi
Terdapat empat buah bangunan di kompleks Candi Bumiayu. Beberapa di antaranya terdapat sebuah karya seni yang sudah begitu maju ketika candi ini dibentuk.
Mengutip situs Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, mulai dari runtuhan candi 1 ada lima buah Arca, dua buah tokoh tanpa atribut kedewaan, dan Arca Nandi.
Kemudian di candi 3 ada sebuah candi induk serta tiga buah candi perwara yang masing-masing berada di sisi Utara, Timur, dan Selatan. Uniknya candi 3 ini memiliki bentuk bangunan seperti bujursangkar. Candi 3 ditemukan kepala Arca berwajah raksasa, Arca wanita berbentuk torso yang memakai kalung, Arca perempuan memegang ular dan beberapa motif Arca lainnya.
Dari penemuan-penemuan ini, telah dibuktikan bahwa Candi Bumiayu dulunya ada sekelompok orang yang sudah mampu menghasilkan mahakarya yang indah. Bahkan, arca-arca itu di antaranya masih terkait dengan seni pahat yang tinggi.
Penganut Ajaran Hindu
Bukti bahwa Candi Bumiayu bercorak Hindu terlihat dari penemuan Arca-arca dewa Hindu seperti Arca Siwa dan Arca Agasatya. Menurut para peneliti, Arca tersebut telah diciptakan sekitar abad 9-10.
- Asal Usul Berdirinya Kerajaan Pagaruyung, Dinamika Perubahan Corak Hindu-Buddha Hingga Islam
- Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
- Komisi Yudisial Tanda Tangani MoU dengan KPK, Ini Isinya
- Penampakan Sumur Misterius Pintu Rahasia Majapahit, Tempat Pusaka Kerajaan Ditimbun
Berkembangnya ajaran Hindu di sekitar Candi Bumiayu, lambat laun masuklah ajaran-ajaran lain yang mengarah ke pemujaan bernama Tantra. Bukti ini terpampang di sebuah prasasti yang bergaya Tantra yang ditemukan di tepi Sungai Lematang.
Ajaran tersebut mulai berkembang sejak abad ke-13. Lalu pada rentang waktu tersebut terciptalah Arca Camundi dan Arca Singa sebagai masuknya pemujaan Tantrisme dari Orissa atau India dan Singhasari.