Merajut Asa Bermandi Lumpur Demi Segelintir Intan di Kalimantan
Kilauan intan membelalakkan mata bagi yang melihatnya, keindahannya tiada duanya. Namun siapa sangka, intan indah didapatkan dari para penambangnya yang penuh perjuangan. Mandi lumpur menjadi keseharian mereka dalam bekerja mencari sesuap nasi.
Mengenal Pulau Kalimantan memang selalu dekat dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Lebat dan tebalnya hutan di Kalimantan sempat menjadikan pulau ini dijuluki sebagai paru-paru dunia kedua. Kalimantan tak pernah berhenti menyuguhkan sumber dayanya. Perut buminya mengandung banyak material berharga. Salah satunya intan, yang banyak dihasilkan di Martapura, Kalimantan Selatan. Semuanya dikeruk habis-habisan demi bisnis dan perindustrian.
Di balik melimpahnya barang berharga, merekalah para penambang intan yang mati-matian mencarinya. Menambang intan bak mencari jarum di dalam tumpukan jerami, tanpa kepastian yang jelas kapan akan menemukannya. Lumpur adalah teman setia mereka sehari-hari. Dari ratusan meter kubik lumpur yang digali, hanya menghasilkan beberapa biji intan.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerja bakti di Sumut? Saat kerja bakti, tak jarang terjadi komunikasi yang intens antarwarga.
-
Apa yang dimaksud dengan bau mulut? Secara sederhana, kondisi ini terjadi ketika aroma napas terasa tidak sedap karena kesehatan mulut yang kurang baik.
-
Di mana Suku Batak berada? Suku Batak berada di Pulau Sumatra Utara.
Selama ratusan tahun, intan terbentuk menjadi batuan mineral dalam bentuk kristal. Keindahan dan sulitnya mencari intan membuat batu mulia ini istimewa.
©2021 Merdeka.com/Syarif
Di kubangan lumpur inilah para penambang tradisional menghabiskan waktu seharian menambang. Bermodalkan wajan berukuran 50 cm mereka memilih dan memilah butiran pasir. Mata mereka harus jeli memperhatikan intan di antara pasir dan lumpur.
Wajan tersebut mereka goyangkan dengan air untuk mengikis permukaan pasir dan lumpur secara perlahan. Teknik ini juga disebut dengan mendulang, mirip mendulang emas secara tradisional. Lapisan demi lapisan, terbuka memperhatikan apakan ada batu mulia yang mereka harapkan.
Namun tidak serta merta satu wajan mengandung satu intan. Bahkan, dalam sehari menambang mereka hanya mendapatkan segelintir intan, sialnya mereka tak dapat apa-apa.
©2021 Merdeka.com/Syarif
Teriknya mentari tak jadi penghalang mereka menambang. Panasnya mampu diredam oleh air lumpur yang mendinginkan. Sembari melanjutkan mendulang intan di lapisan pasir dan lumpur terakhir.
Selain intan, terkadang mereka juga mendapatkan pasir emas dan batu akik. Sama halnya dengan intan, menemukannya juga butuh kesabaran dan banyak perjuangan.
Tak hanya intannya yang berkilauan, di Kalimantan selatan penuh dengan pertambangan. Hasilnya melimpah mulai dari batu bara, minyak bumi, emas, bijih besi, kromit, marmer, batu gamping, phospat, kuarsa, hingga kaolin.
©2021 Merdeka.com/Syarif
Menara kayu sederhana inilah yang akan mengangkat material galian dan memecah bulir bulir pasir dan tanah. Dibantu dengan pompa air yang juga milik kelompok penambang. Tampak antre para pendulang mendapatkan lumur dari menara. Biasanya, mereka akan menggali tanah mencapai kedalaman 10 hingga 25 meter. Kedalaman itulah diyakini tempat di mana intan berada.
Ada banyak titik pertambangan intan di Kalimantan Selatan, di antaranya Banjarbaru, Balangan, dan yang terbesar di Indonesia ialah Martapura. Para penambang tradisional biasanya bekerja secara kelompok. Anggotanya mencapai 8 hingga 10 orang. Tekniknya sederhana juga menggunakan peralatan seadanya.
©2021 Merdeka.com/Syarif
Tanah pertambangan ini biasanya didapatkan dengan cara dibeli atau disewa selama beberapa tahun. Bak berinvestasi, kehidupan mereka gantungkan dari tambang intan tradisional ini. Ada puluhan kelompok penambang intan yang menjalankan usahanya dengan sistem ini. Sebagian memperoleh keuntungan, sebagian lagi merugi.
Intan yang telah didapatkan selanjutnya akan dibawa ke kota Martapura. Di jantung kota ini, nilai jual intan meningkat tinggi. Intan akan digosok dan diukir hingga memiliki banyak sudut di permukaanya, bentuknya mirip berlian. Semakin banyak sudut, semakin tinggi harga intan.
Jika beruntung, segelintir intan dari para penambang mampu dijual hingga puluhan juta rupuah. Tergantung kondisi dan kualitas berikut kandungan karat di dalamnya. Hasil produk perhiasan intan juga beragam, mulai dari cincin, gelang, kalung, bros dan anting.
(mdk/Ibr)