Punya Bentuk yang Nyentrik, Ini Fakta Unik 'Rumah Sepatu' di Medan
Di Kota Medan, ada satu rumah yang memiliki bentuk sangat unik, yakni berbentuk sepatu. Rumah itu berdiri tegak di tengah lahan di Jalan SMA 2, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Memiliki hunian yang nyaman tentu menjadi impian semua orang. Tak hanya sekedar untuk tempat berlindung, namun memiliki rumah seperti yang diimpikan bisa menambah rasa bahagia dan menjadi kepuasan tersendiri bagi penghuni rumah.
Di Medan, ada satu rumah yang memiliki bentuk sangat unik, yakni berbentuk sepatu. Rumah itu berdiri tegak di tengah lahan di Jalan SMA 2, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatra Utara.
-
Kenapa museum ini unik? Tak seperti museum sepeda kebanyakan, karena yang ditampilkan tidak sekedar alat transportasi kayuh tersebut.
-
Kenapa taksi-taksi ini unik? Taksi umum biasanya menggunakan mobil jenis sedan atau MPV yang dapat ditemui hampir di seluruh dunia. Namun, terdapat juga taksi yang menggunakan jenis mobil lainnya.Di beberapa bagian dunia lainnya, terdapat taksi yang menggunakan Lamborghini sebagai kendaraannya. Bahkan, ada juga taksi yang menggunakan mobil kecil dengan desain yang mirip dengan helm.
-
Dimana terowongan unik itu ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai "keajaiban geometris".
-
Apa yang unik dari makam tua ini? Makam ini terkenal dengan nama ‘Panembahan Istana Duwur’. Jadi ada makam pemain gamelan sama sindennya,” kata salah seorang warga dikutip dari kanal YouTube BG Channel.
-
Ular seperti apa yang memiliki sisik unik? Ular “berambut” ini hidup di Tanzania, Uganda, Kenya, dan Kongo. Panjangnya sekitar 2 kaki atau kurang dari 1 meter dengan beberapa variasi. Ia juga dikenal sebagai viper semak berduri dan viper semak bersisik. Ular semak berbulu terlihat seperti memiliki rambut berduri karena sisiknya tidak bertumpuk dengan mulus seperti pada spesies ular lainnya.
-
Mengapa Rekuh jadi unik? “Jadi kuliner ini namanya rekuh. Nah bingung nggak tuh, ada buah tapi ada kentang sama tahu,” kata pria yang juga dikenal sebagai duta seblak ini.
Rumah bercat dominan putih berlantai tiga itu tampak menonjol karena berada di tanah yang cukup lapang di tepi jalan. Memiliki bentuk yang mirip sepatu, rumah ini sering kali dijuluki sebagai 'Rumah Sepatu' oleh masyarakat sekitar.
Terinspirasi dari Rumah Sepatu di India
Sumber: semedan.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari semedan, rumah unik ini ternyata milik mantan atlet sepeda asal Sumut, Muhammad Jusuf Sokartara. Sudah menjadi impiannya sejak lama membangun rumah sepatu seperti ini. Awalnya, ide pembangunan rumah ini berawal saat Ia melihat sebuah rumah sepatu di majalah India.
Dari situlah, pria yang lama menetap di Belanda ini kemudian ingin melihat secara langsung rumah tersebut. Keinginannya tercapai saat Ia mengelilingi dunia dengan bersepeda dan saat berada di India Ia berkesempatan melihat rumah sepatu itu.
Penuh Makna Angka 13
Rumah sepatu ini memiliki panjang bangunan sekitar 9 meter. Berbentuk sepatu lars, lengkap dengan rangkaian besi yang diibaratkan sebagai tali sepatu. Rumah ini memiliki tiga lantai, di mana setiap lantainya memiliki jendela dan ada balkon dengan teralis pengaman.
Di tembok ini terdapat tulisan angka 13, yang merupakan angka favorit sang pemilik. Tak sekedar hiasan, ternyata angka ini memiliki makna. Angka 13 ini merupakan tanggal pernikahan Jusuf dengan istrinya. Selain itu, rumah tersebut berdiri dengan tinggi 13 meter dan dibangun pada tanggal 13 pula.
Sulit Membuat Bentuk Rumah Melengkung
Membangun rumah dengan bentuk yang tak biasa ini ternyata tidak mudah. Sang pemilik bercerita, kesulitan saat rumah sepatu ini dibangun adalah membentuk bagian rumah yang kebanyakan melengkung.
Dibangun Selama 6 Bulan
Butuh waktu selama 6 bulan untuk membangun rumah sepatu ini. Pembangunannya pun tak selalu berjalan mulus, karena sang pemilik terkadang kehabisan dana sehingga harus kembali ke Belanda untuk mengumpulkan uang.
Meski begitu, rumah yang menghabiskan sekitar Rp600 juta ini membawa kepuasan tersendiri bagi Jusuf karena berhasil mewujudkan impiannya.