Sempat Viral Dihina Miskin Gurunya, Siswa SMP di Medan Dapat Bantuan dari Polda Sumut
Seorang remaja putri di Kota Medan yang menjadi korban penghinaan oleh gurunya sendiri lantaran tak mampu membayar sekolah, mendapatkan bantuan dari Polda Sumut.
Beberapa waktu lalu, viral di media sosial, seorang guru di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), menghina anak didiknya dengan menyebut siswanya tersebut "miskin dan bodoh". Aksi tak mendidik guru tersebut dilakukan lantaran sang siswa tak mampu membayar keperluan sekolah.
Siswa tersebut diketahui bernama Indah Pratiwi, seorang yatim piatu yang kini duduk di bangku SMP di SMP Negeri 28, Kota Medan. Mirisnya, aksi penghinaan itu dilakukan guru tersebut kepada Indah tak hanya sekali, tapi sudah berulang kali.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana pesan berantai lucu menyebarkan kebahagiaan di Sumut? Dengan kemudahan teknologi, pesan-pesan ini tidak hanya menawarkan hiburan sejenak, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengirim dan penerima. Pesan berantai lucu sering kali mengambil bentuk meme, teka-teki, atau anekdot humoris yang dirancang untuk mengundang senyum dan tawa. Fenomena ini mengilhami kreativitas dalam menyusun pesan-pesan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mungkin menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dan berbagi kembali, menciptakan lingkaran positif yang memperkaya interaksi sosial di dunia maya.
Kasus ini pun menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Polda Sumut. Mengetahui apa yang dialami oleh Indah, pihak Polda Sumut melalui Kapolsek Delitua yang diwakili Wakapolsek Delitua Iptu Dwikora Tarigan bersama Wakapolsek Patumbak AKP H Pasaribu mengunjungi Indah di rumah ibu asuhnya pada Senin (17/1).
Pihak kepolisian memberikan bantuan kepada Indah untuk meringankan biaya sekolahnya.
Melansir dari unggahan akun Instagram @poldasumaterautara pada Selasa (18/1), berikut informasi selengkapnya.
Dapat Bantuan
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai wujud kepedulian Polda Sumut kepada Indah agar Ia bisa melanjutkan sekolahnya. Sementara itu, diketahui kasus ini tidak dibawa ke jalur hukum.
"Bantuan yang diberikan untuk membantu biaya sekolah korban. Permasalahannya telah selesai dan korban tidak menempuh jalur hukum. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ujar Hadi.
Indah pun merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan pihak Polda Sumut.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolda Sumut dan jajaran atas bantuan dan perhatian yang diberikan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan bapak," ucapnya.
Oknum Guru Kini Menjalani Pembinaan
Instagram/@tkpmedan ©2022 Merdeka.com
Indah sendiri merupakan seorang anak yatim piatu. Ibunya sudah meninggal sejak 6 tahun lalu karena kanker payudara sementara sang ayah tak diketahui keberadaannya dan kini Ia tinggal bersama ibu asuhnya.
Kasus ini sebelumnya sudah ditengahi oleh Wakil DPRD Kota Medan. Pada Selasa (11/1) lalu, Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ihwan Ritonga sampai mengunjungi sekolah Indah dan menemui Kepala Sekolah dan guru tersebut. Namun usai dari pertemuan itu, ternyata sang guru kembali memarahi dan menghina Indah.
Saat ini Dinas Pendidikan Kota Medan telah memanggil dan memeriksa oknum guru yang melakukan penghinaan tersebut serta dilakukan pembinaan.